Ilustrasi berkebun bersama (Pexels.com/Yan Krukau)
Beberapa orang tua terlalu protektif sampai-sampai anak gak pernah dikasih kesempatan buat ambil keputusan sendiri. Semua hal dipilihkan, semua risiko dihindari. Tujuannya sih biar anak aman, tapi efek jangka panjangnya bisa bikin anak gak percaya sama intuisi atau kemampuannya sendiri.
Saat dewasa, mereka jadi takut ambil sikap karena takut salah. Mereka juga lebih gampang ikut arus, gak tahu mana yang benar-benar mereka inginkan, dan mana yang cuma dorongan orang lain. Padahal, belajar bikin boundaries itu butuh keberanian dan barus diajarkan sejak dini. Kalau dari kecil gak dikasih ruang untuk itu, ya gak heran kalau mereka tumbuh tanpa batasan yang jelas.
Punya boundaries bukan berarti jadi egois atau melawan orang tua. Justru dengan tahu batas diri, seseorang bisa membangun hubungan yang lebih sehat, baik sama orang lain maupun sama diri sendiri. Sayangnya, banyak dari kita yang harus belajar itu dari nol karena pola asuh yang menekan atau terlalu menuntut.
Tapi gak ada kata terlambat kok. Kalau kamu ngerasa susah bilang “enggak” atau sering ngerasa bersalah saat jaga jarak, mungkin ini saatnya menengok ke belakang dan pelan-pelan merapikan luka yang ada. Karena setiap orang berhak punya batas, dan itu bukan sesuatu yang perlu dimintain maaf.