Kerap Disepelekan Orangtua, Ini 8 Tanda Anak Korban Bullying

Sebagai orangtua, kamu pasti hafal dengan kebiasaan makan anakmu. Jika tiba-tiba anakmu menunjukan perubahan dalam kebiasaan makannya ini, bisa jadi itu karena dia mendapat masalah serius di sekolah. Entah dia malas makan atau bahkan tidak mau makan, anakmu akan merasa enggan untuk makan. Yang dia lakukan hanya ingin masuk kamar dan mengurung dirinya.

Anakmu secara berangsur-angsur menolak berkumpul bersamamu untuk nonton kartun, atau dia menolak saat kamu yang mengajaknya pergi ke supermarket. Dia menunjukkan tanda-tanda menjauh darimu bahkan menghindari interaksi dengan orang lain. Dia hanya ingin sendiri di kamarnya tanpa siapapun termasuk kamu orangtuanya. Jika anakmu mengalami tanda ini, kamu harus sudah mulai menyelidiki kehidupan sekolahnya.

Saat bangun pagi, anakmu selalu terlihat lelah dan ngantuk. Kamu harus benar-benar peka tentang tanda ini. Jangan sampai kamu mengabaikannya saja dan menganggap ini adalah hal biasa. Mulailah komunikasikan dengan anakmu pukul berapa dia tidur dan alasan apa yang mendasarinya tidur terlalu larut. Sebisa mungkin, buat anakmu mau membuka diri tentang alasannya susah tidur.

Anakmu sudah jarang tertawa bahkan tersenyum. Dia juga banyak melamun dan menarik diri dari saudara-saudaranya. Dia mengalami tekanan yang tidak kamu pahami, itu sebabnya dia selalu terlihat sedih bahkan sekalipun orang-orang di sekitarnya tertawa. Pekalah dengan langsung mengajaknya bicara agar kamu bisa tahu kenapa dia selalu murung.

Jika tiba-tiba anakmu menggunakan berbagai macam alasan dan cara agar kamu tidak membawanya ke sekolah, maka kamu sudah harus langsung mencurigai hal ini dan menyelidiki secepatnya dengan bertemu dengan guru-guru di sekolahnya. Jangan menganggap anakmu adalah anak yang malas hanya karena dia tidak mau pergi sekolah. Ketahui dulu faktanya baru setelah itu kamu bisa menilai apa yang sedang dialami anakmu.

Anakmu adalah anak yang cerdas dan kreatif. Namun, secara mendadak, dia mengalami penurunan nilai yang sangat jauh dari nilai yang sebelumnya. Jangan keburu marah melihat nilai anak yang jelek. Kamu harus menanyainya mengapa dia mendapat nilai jelek. Ingat, jangan menginterogasinya dan membuatnya menjadi semakin takut dan akhirnya malah semakin tertutup padamu, katakan semua dengan lembut.

Anakmu mulai tidak percaya diri bahkan tidak jarang mengatakan hal yang jelek tentang dirinya sendiri. Kamu harus bisa menilai kenapa anakmu menjadi tertutup dan tidak percaya diri seperti itu. Mulai lakukan pendekatan agar kamu mendapat pencerahan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan anakmu.

Jika tanpa sengaja kamu menemukan luka yang tidak kamu kenal di bagian tubuh atau wajahnya, maka itu bisa jadi orang lain yang telah menyebabkan luka tersebut. Jangan diam saja dan malah membiarkannya, kamu harus bisa mulai bertindak dengan menelusuri darimana luka tersebut berasal. Luka fisik sudah mencapat batas puncak bullying yang harus segera kamu hentikan.

Ketika anak menunjukkan 8 hal di atas secara terus-menerus, maka sudah bisa dipastikan bahwa anakmu adalah korban bullying. Jangan diam saja apalagi sampai tidak bertindak apa-apa. Ingatlah, jauh daripada kesehatan fisik, kesehatan mental jelas sangat sangat penting. Bullying bisa menghancurkan dirinya perlahan-lahan. Dan jika dibiarkan, bisa menimbulkan luka serius di hati anakmu.

Ingatlah, kamu sebagai orangtua akan-masih-selalu bisa menyelamatkan anakmu, asalkan saja kamu mau sedikit peka.