Lakukan 6 Hal Ini saat Kondisi Hidupmu Dihina Orang

Orang bisa menghinamu dalam hal apa pun. Namun, yang kerap terjadi biasanya terkait kondisi keuanganmu, latar belakang keluarga, dan statusmu sebagai lajang di usia matang atau orang tua tunggal.
Wajar bila kamu merasa malu atau marah setelah mengalami penghinaan seperti itu. Terlebih jika penghinaan itu terjadi di depan banyakorang . Sangking malunya, kamu sampai gak berani muncul di depan mereka.
Rasa malu berlebihan seperti inilah yang harus bisa kamu atasi. Alih-alih larut dalam rasa malu, kamu justru harus melakukan enam hal berikut ini agar menjadi pribadi yang lebih tangguh dalam mengarungi kehidupan.
1. Batasi kesedihanmu

Kamu juga dapat merasa malu ketika tidak sengaja melakukan hal-hal konyol di tempat umum. Misalnya, menabrak pintu kaca saat berjalan.
Namun, rasa malu itu tidak sama dengan rasa malu saat kondisi hidupmu dihina orang. Yang terakhir itu otomatis juga akan membuatmu sangat sedih dan marah.
Contohnya, orang menghina kemiskinan keluargamu. Sekalipun kemiskinan keluargamu adalah fakta, tetap saja kamu akan merasa amat malu dan terluka.
Penting untukmu membatasi kesedihanmu supaya kamu tidak diteror dua pertanyaan yang menggoyahkan iman. Pertama, mengapa harus keluargamu yang hidup miskin? Kedua, apakah Tuhan tidak menyayangi kalian?
2. Abaikan orang yang meributkan hal-hal gak penting atau terlalu privasi dalam hidupmu

Kita pakai dulu contoh sebelumnya, ya. Kemiskinan dalam keluargamu memang membuat hidup kalian kurang nyaman. Namun sejauh ini kalian mampu beradaptasi dengan kondisi penuh keterbatasan itu.
Kalian bahkan terus berjuang agar suatu saat dapat hidup dengan lebih baik. Pun kemiskinan gak pernah sampai mendorong kalian melakukan kejahatan demi uang. Kalian tetaplah keluarga yang terhormat.
Sungguh aneh jika orang lain tiba-tiba meributkan kemiskinan kalian yang bahkan tidak pernah mengusik kenyamanan hidupnya. Begitu juga bila kamu dihina karena gak kunjung menikah atau gagal dalam rumah tangga.
Kamu baik-baik saja dengan status lajangmu, kenapa dia yang ribut? Demikian pula segala konsekuensi dari kegagalan rumah tanggamu, kamu sendiri yang menanggungnya.
3. Jangan membenci hidupmu, ya!

Penghinaan memang menjadi ancaman besar untuk kondisi psikismu. Apalagi jika itu terjadi dalam waktu yang lama. Ada orang yang makin lama makin kebal menghadapi hinaan.
Akan tetapi, ada pula yang justru kian rapuh hingga percaya bahwa dirinya serendah apa yang dikatakan orang tentangnya. Jika sudah begini, kemungkinan besar kamu akan membenci kondisi hidupmu.
Bahkan, meski kondisi hidupmu sebetulnya gak terlalu buruk, kamu bakal gak bisa lagi melihat sisi-sisi menyenangkan di dalamnya. Contohnya, sisi harmonis dan suportif dalam keluargamu sekalipun kalian tidak hidup bergelimang harta.
Kamu menjadi terlalu fokus pada sisi kurang dari keluargamu yang dihina orang. Padahal dalam sebuah keluarga, keharmonisan dan sikap saling dukung adalah mutiaranya.
4. Pikirkan hinaan itu secukupnya, selebihnya bertindaklah

Demi berhenti merasa malu, apakah ini artinya hinaan orang akan kondisi hidupmu sama sekali gak perlu kamu pikirkan? Itu tetap penting dipikirkan supaya kamu terdorong untuk memperbaiki kondisi hidupmu yang belum ideal.
Namun, cukup sampai di situ saja kamu memikirkannya. Jangan sampai kamu menjadi sibuk meratapi nasib dan tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan hinaan orang.
Jika kamu dihina karena kemiskinanmu, bukankah seharusnya kamu berusaha lebih keras untuk membuatmu gak miskin lagi? Bahkan bila hinaan itu tak memiliki cukup alasan, kamu masih perlu menunjukkan ketidakpedulianmu atau langsung saja menegurnya agar berhenti.
Kalau kamu cuma diam dan terus memikirkan hinaan itu, dia akan makin suka merendahkanmu sebab dia merasa berhasil menekan psikismu. Ingat, orang yang telah merasakan kemenangan selalu ingin menang lagi.
5. Coba menganalisis kemungkinan alasan dibalik sikap menghinanya

Apakah kamu memang "layak" untuk dihina? Ataukah dia sebenarnya hanya ingin membuat kondisi hidupnya terasa lebih baik dengan cara menghinamu?
Apakah ada kemungkinan dia punya misi khusus seperti ingin menjatuhkan mentalmu saja? Pertanyaan-pertanyaan kritis seperti ini harus muncul ketika kamu dihina orang.
Tujuannya agar kamu tak menelan mentah-mentah seluruh hinaannya. Juga supaya kamu dapat lebih mewaspadai maksud lain dibalik aksi penghinaan itu.
6. Jadikan penghinaan itu sebagai motivasi untukmu mengubah nasib

Jika memang kondisi hidupmu tidak terlalu beruntung dan membuatmu kerap dihina, yuk, lakukan segala upaya untuk mengubah hinaan itu menjadi pujian. Secara natural, semua orang pada dasarnya lebih suka dikagumi ketimbang dihina. Kamu juga berhak untuk merasakan kekaguman orang lain padamu, kok.
Oleh karena itu, kamu harus bekerja keras agar dapat mengubah kondisi hidupmu. Fokuslah pada usaha terbaik dan doa yang tak kunjung putus.
Apabila kamu mampu melakukannya, suatu saat kamu akan berterima kasih pada orang-orang yang pernah menghinamu. Tanpa hinaan mereka, kamu mungkin tak akan memiliki motivasi yang amat besar untuk memperbaiki nasib.
Namun, jika kelak kamu sudah berhasil mengubah kondisi hidupmu, jangan sampai ganti kamu yang menghina orang lain dengan dalih biar dia lebih termotivasi, ya! Semoga bermanfaat!