Mudah Panik Saat Anak Sakit? Ini Dia Cara Mengatasinya

14 Okt 2019, 12:45 WIB

IDN Times/Yolanda Vania

Ikatan batin antara ibu dan anak itu sangat kuat, sehingga jika moms panik maka sang buah hati pun akan ikut panik dan bertanya pada diri sendiri apa yang salah dari dirinya. Sehingga penting bagi moms untuk bersikap tenang. Namun bersikap panik bukanlah sesuatu yang sepenuhnya salah, karena itu merupakan naluri seorang manusia.

Dengan begitu moms harus bisa mengontrol sikap panik tersebut agar lebih tenang menghadapi anak yang sakit. Ini dia cara-cara yang bisa dicoba untuk menurunkan tingkat kecemasan seorang ibu. Cara-cara ini dianjurkan oleh para narasumber pada acara Popmama Parenting Academy 2019 (13/10).

1. Agar tidak panik, moms harus memperluas pengetahuan terlebih dahulu

IDN Times/Yolanda Vania

"Wajar jika anak lebih rentan terkena penyakit dari pada orang dewasa," ujar Mery Sulastri seorang praktisi kesehatan. Jadi jangan mudah panik jika anak terserang penyakit. Penting juga bagi orangtua untuk lebih mengenali setiap gejala penyakit yang sering menyerang seorang bayi.

Dengan mengetahui setiap gejala, maka moms akan lebih mengenal setiap penyakit yang menyerang si kecil sehingga dapat mengurangi kecemasan. Jadi penting untuk memperluas pengetahuan!

2. Ada pula cara unik untuk menurunkan tingkat kecemasan, yaitu mengatur proses bernafas dengan pola 6 2 7

IDN Times/Yolanda Vania

Monica Sulistiawati, psikolog dari Personal Growth memberikan cara unik bagi para mama untuk mengurangi rasa panik saat berhadapan dengan si kecil yang sedang sakit. Cara unik ini sangat mudah dilakukan lho. Apa itu 6 2 7? Ini adalah pola pengaturan nafas yang bisa dilakukan agar moms lebih tenang dalam bertindak.

Caranya adalah menarik nafas selama 6 detik, lalu tahan 2 detik, kemudian hembuskan selama 7 detik. Menurut Monica cara ini ampuh untuk membuat diri lebih tenang dan moms juga dapat lebih berpikir jernih untuk mengambil tindakan.

3. Jangan lupa untuk berkoordinasi pula dengan suami agar ada yang menenangkan

IDN Times/Yolanda Vania

Ternyata koordinasi dengan sang suami pun penting untuk mengurangi rasa kepanikan. Dengan begitu suami juga dapat mengerti apa yang sedang dialami sang anak. Wanita memang cenderung mudah cemas dari pada pria, sehingga sangat penting peran suami di sini, diharapkan dengan berkoordinasi dengan suami maka dia dapat membantu moms untuk menenangkan diri.

"Kalau suami menenangkan, saya juga akan lebih tenang," Antik Arifin, Fashion hijab dan parenting content creator

4. Perhatikan pula intonasi bicara kepada anak. Walaupun sedang panik tetapi perlu untuk tetap lembut kepada anak

IDN Times/Yolanda Vania

Saat panik, sering kali moms terpicu untuk meluapkan amarah atau berbicara dengan intonasi yang tinggi. Namun ingat bahwa anakmu sedang sakit sehingga emosinya pun sedang tidak stabil. Jika moms bertanya dengan intonasi tinggi maka sang anak pun akan malas menjawab atau bahkan berbalik marah.

Jadi gunakanlah intonasi bicara yang lembut. Intonasi yang lembut itu memberikan rasa yang lebih nyaman bagi anak untuk mengungkapkan rasa sakitnya. Tanyakan step by step apa yang dirasakan sang anak, dengan begitu sang anak akan lebih mau untuk menceritakan rasa sakitnya dan pastinya akan membantu moms lebih mudah mengidentifikasikan jenis penyakitnya.

5. Ingat moms, memang tidak akan pernah ada orangtua yang sempurna kok di dunia ini!

IDN Times/Yolanda Vania

Orangtua yang sempurna memang tidak akan pernah ada di dunia ini. Monica Sulistiawati menyampaikan bahwa banyak cara untuk para ibu belajar bagaimana menjadi orangtua yang lebih baik. Sebagai orangtua, ini bukan merupakan tugas sementara dalam hidup tetapi selamanya. Jadi jangan pernah berhenti untuk belajar menjadi lebih baik setiap harinya.

Pelajaran tersebut bisa didapatkan di mana saja seperti bertanya pada dokter, teman yang lebih berpengalaman, atau bahkan dalam masa yang semakin canggih ini moms dapat mengakses segala informasi melalui internet. Banyak cara untuk menjadi orangtua yang lebih baik.