5 Alasan Anak Perlu Memaafkan Kesalahan Pola Asuh Orangtua

Orangtuamu hanya manusia biasa, sama sepertimu

Selama hidup bersama orangtua, kamu mungkin menyadari bahwa ada yang salah dari pola asuh mereka kepadamu. Akibatnya, ada beberapa tindakan yang berdampak kurang baik untukmu saat ini. Bahkan tak sedikit dari pola asuh orangtua yang meninggalkan luka, trauma, atau kesulitan hidup bagi anak.

Lalu, apa pola asuh yang salah dari orangtuamu lantas membuatmu membenci mereka? Ada baiknya, maafkanlah mereka demi ketenangan diri sendiri. Setidaknya, ini alasan lain mengapa kamu harus memaafkan kesalahan pola asuh dari orangtua.

1. Orangtua hanyalah seorang manusia

5 Alasan Anak Perlu Memaafkan Kesalahan Pola Asuh Orangtuailustrasi keluarga (unsplash.com/Josue Michel)

Manusia tak pernah luput dari kesalahan. Kamu boleh saja marah, kecewa, atau sedih dengan pola asuh orangtua kepadamu. Namun, kembali lagi, ingatlah bahwa ayah dan ibumu hanyalah manusia biasa sepertimu.

Kita sebagai anak juga sering melakukan kesalahan, baik yang disadari atau tidak. Begitu pula orangtua, mungkin mereka menyadari atau tidak menyadari kesalahan yang telah dilakukannya.

2. Orangtua belum teredukasi dengan baik

5 Alasan Anak Perlu Memaafkan Kesalahan Pola Asuh Orangtuailustrasi keluarga (unsplash.com/sofatutor)

Meski sudah dewasa dan lama menjalani kehidupan, seseorang belum tentu memiliki pengalaman yang mumpuni dalam satu atau beberapa hal. Mereka yang sudah menjadi orangtua pun belum tentu bisa menjadi "orangtua" yang sebenar-benarnya. Entah itu karena belum ada pengalaman atau tidak mencari tahu bagaimana menjadi orangtua yang baik.

Kamu tidak tahu pasti apa yang telah dilalui oleh orangtuamu. Mungkin mereka belum menemukan sumber edukasi yang tepat untuk mengetahui cara terbaik mendidik anak. Bisa saja mereka sudah berusaha mencari cara, tapi yang ditemukan adalah cara yang kurang tepat.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Pola Asuh yang Tepat untuk Anak, Jangan Sampai Salah!

3. Orangtua telah melakukannya semampu mereka

5 Alasan Anak Perlu Memaafkan Kesalahan Pola Asuh Orangtuailustrasi keluarga (unsplash.com/CDC)
dm-player

Menjadi orangtua bukan perkara mudah. Begitu banyak tanggung jawab dan kesibukan yang harus dikerjakan. Belum lagi harus mengorbankan banyak hal demi mengurus anak dan keluarga.

Orangtuamu mungkin sudah melakukan usaha terbaik mereka untuk anak-anaknya. Namun, waktu dan sumber daya yang ada belum mendukung. Akibatnya, mereka belum bisa memberikan yang terbaik sesuai ekspektasi kebanyakan orang, termasuk anak sendiri.

4. Orangtua punya trauma dari pola asuh sebelumnya

5 Alasan Anak Perlu Memaafkan Kesalahan Pola Asuh Orangtuailustrasi keluarga (unsplash.com/Esther Ann)

Generasi yang hidup di zaman perkembangan teknologi seperti saat ini dapat dibilang cukup beruntung. Mengapa begitu? Karena memiliki akses yang cukup mudah mengenai isu parenting dan kesehatan mental.

Kamu mungkin menyadari dan memahami bahwa pola asuh keliru orangtuamu bersumber dari didikan sebelumnya dari kakek dan nenekmu. Orangtuamu belum sembuh dari luka lamanya, sehingga mengulang kembali kesalahan yang lama pada generasimu. Justru, kesempatanmulah untuk membantu orangtua sembuh dan belajar kembali ke arah yang lebih baik.

5. Setelah dewasa, hidup menjadi tanggung jawab masing-masing

5 Alasan Anak Perlu Memaafkan Kesalahan Pola Asuh Orangtuailustrasi keluarga (unsplash.com/Kenny Eliason)

Sekesal dan sekecewa apa pun kamu pada orangtuamu, tak akan membawa perubahan apa-apa dalam hidupmu. Yang ada, kamu hidup dengan tumpukan emosi negatif dan hati yang tidak tenang. Untuk itulah, kamu perlu belajar memaafkan dan menerima keadaan.

Memang kesalahan parenting orangtua dulu jadi berimbas pada hidupmu sekarang. Namun, kamu sudah dewasa. Kamu bisa memilih dan mengubah keadaanmu sendiri. Kalau bukan kamu yang mengubahnya, lantas siapa lagi?

Orangtua kita tidaklah sempurna, sama seperti kita bukan anak yang sempurna. Memaafkan justru lebih menenangkan. Meski kamu butuh waktu dan usaha yang ekstra.

Tipe pola asuh apa pun pasti ada plus dan minusnya. Semua tergantung bagaimana kamu memandangnya. Batasan yang bisa ditoleransi untuk dimaafkan juga tergantung kamu. Semua orang memiliki hak dan tanggung jawab dalam menentukan sikapnya.

Baca Juga: 9 Tips Mendidik ala Gentle Parenting, Pola Asuh Penuh Kelembutan

Mia Lubis Photo Verified Writer Mia Lubis

Jika ada kesalahan / kekeliruan dalam tulisan saya adalah ketidaksengajaan. Ambil baiknya, buang buruknya. Thanks for reading!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya