5 Waktu Buat Ngobrol Bareng Anak, Bangun Bonding di Tengah Kesibukan

Cocok untuk keluarga yang super sibuk

Ngobrol bersama merupakan bahasa cinta orangtua ke anaknya. Selain itu, juga merupakan momen quality time yang punya banyak manfaat. Karena ketika mengobrol tidak hanya membicarakan suatu topik, tapi juga sebagai ajang mempererat hubungan dan kedekatan satu sama lain.

Seberapa sering ayah dan bunda mengobrol bersama anak? Kalau jarang disebabkan banyak kesibukan, lima waktu ini mungkin bisa jadi alternatif buat ngobrol bareng anak. Yuk, simak kapan saja waktunya!

1. Saat berkumpul di meja makan

5 Waktu Buat Ngobrol Bareng Anak, Bangun Bonding di Tengah Kesibukanilustrasi keluarga (unsplash.com/National Cancer Institute)

Ada tiga waktu untuk makan bersama yaitu saat sarapan, makan siang dan makan malam. Waktu ini bisa digunakan untuk mengobrol bersama keluarga di meja makan mengenai topik-topik yang ringan hingga mendalam. Tergantung dari situasi dan keadaan.

Biasanya waktu yang longgar adalah saat makan malam. Karena kalau saat sarapan pasti harus buru-buru mengejar jam kerja atau sekolah. Sementara, saat makan siang, belum tentu semua anggota keluarga sudah sampai di rumah.

2. Setelah anak pulang sekolah

5 Waktu Buat Ngobrol Bareng Anak, Bangun Bonding di Tengah Kesibukanilustrasi keluarga (unsplash.com/sofatutor)

Setelah pulang sekolah biasanya anak akan sedikit capek karena telah melakukan berbagai kegiatan di sekolah. Untuk itu, ayah atau bunda lebih baik tidak membicarakan atau menanyakan hal-hal yang berat kepadanya. Tanyakan hal-hal yang ringan saja, ya. 

Beberapa bahan obrolan sepulang anak sekolah diantaranya seperti menanyakan bagaimana pembelajarannya atau ada hal menarik apa yang terjadi. Cukup satu pertanyaan saja yang tidak perlu melebar ke pertanyaan lain. Jadi, hanya sekadar basa-basi saja sebelum anak bergegas melakukan kegiatan lainnya.

Baca Juga: 10 Kosakata yang Kerap Diucapkan Anak-anak di Jepang

3. Sebelum tidur

dm-player
5 Waktu Buat Ngobrol Bareng Anak, Bangun Bonding di Tengah Kesibukanilustrasi keluarga (unsplash.com/Jonathan Borba)

Mengobrol sebelum tidur cocok dilakukan bersama anak yang masih kecil atau balita. Tujuannya, agar merangsang pola pikir serta membangun keintiman dengan sang anak. Bunda atau ayah bisa temani si kecil di kamarnya sambil mengobrol sampai anak tertidur.

Topik obrolan dapat disesuaikan dengan usia dan minat sang anak. Selain membahas hal kesukaannya, orangtua juga bisa mengajak anak membicarakan perasaan dan pengalaman yang telah dilaluinya selama sehari penuh. Jadi, kalau ada suatu hal kurang baik yang dirasakan anak akan terluapkan karena bercerita ke orangtuanya.

4. Saat berada di perjalanan

5 Waktu Buat Ngobrol Bareng Anak, Bangun Bonding di Tengah Kesibukanilustrasi keluarga (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Obrolan yang dapat dibahas selama di perjalanan sangat bervariasi. Semakin jauh perjalanan yang ditempuh, maka semakin panjang pula obrolan yang bisa dibahas. Apalagi, ketika di perjalanan menuju liburan, pasti makin banyak waktu dan topik yang bisa dibahas.

Pada saat menempuh perjalanan biasanya keadaan semua anggota keluarga sedang tenang-tenangnya. Jadi, sangat cocok untuk membicarakan topik obrolan yang ringan sampai berat.

5. Saat nge-date bareng

5 Waktu Buat Ngobrol Bareng Anak, Bangun Bonding di Tengah Kesibukanilustrasi keluarga (unsplash.com/Ann Danilina)

Siapa bilang nge-date harus bersama pasangan? Nge-date bersama anak juga bisa, kok. Malah bakal lebih seru bak orangtua kekinian. Banyak topik yang bisa diobrolin ketika suasananya menyenangkan.

Ayah bunda bisa mengajak anak nge-date sesuai preferensi yang sama-sama disukai. Misalnya, pergi ke bioskop, makan malam di luar dan sebagainya. Momennya akan sangat pas kalau ingin membicarakan topik-topik yang cukup personal. Karena suasanya sedang rileks dan tidak kaku.

Nah, ngobrol bareng anak juga harus memerhatikan waktu, ya. Karena dengan melihat waktu yang tepat juga akan mempengaruhi kelancaran komunikasi. Jika momennya pas, anak akan bisa menerima dan menyimak yang disampaikan orangtua dengan baik.

Baca Juga: 5 Cara Memulai Komunikasi dengan Anak Kecil yang Baru Ditemui

Mia Lubis Photo Verified Writer Mia Lubis

Jika ada kesalahan / kekeliruan dalam tulisan saya adalah ketidaksengajaan. Ambil baiknya, buang buruknya. Thanks for reading!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya