5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengasah Bakat Si Kecil

Jangan sampai terjadi

Anak-anak adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada kita. Mereka memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, yang bisa membawa mereka ke puncak kesuksesan dan kebahagiaan. Namun, sebagai orangtua, kita juga memiliki peran penting untuk membimbing dan mendukung anak-anak kita dalam mengembangkan bakat mereka.

Sayangnya, tidak jarang orangtua malah membuat kesalahan yang bisa merusak atau menghambat pertumbuhan bakat anak-anak kita. Apa saja kesalahan-kesalahan itu? Bagaimana cara menghindari atau memperbaikinya? Simak ulasan berikut ini!

Baca Juga: 5 Tanda Orangtua yang Mendukung Minat dan Bakat Anak, Hebat!

1. Memaksakan keinginan atau impian orangtua

5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengasah Bakat Si Kecililustrasi anak menggambar (unsplash.com/Gabe Pierce)

Kita semua pasti ingin anak-anak kita menjadi orang-orang yang hebat dan berguna bagi masyarakat. Namun, jangan sampai kita memaksakan keinginan atau impian kita kepada mereka, tanpa memperhatikan apa yang mereka inginkan atau sukai. Misalnya, kita ingin anak kita menjadi dokter, insinyur, atau pengacara, padahal anak kita lebih tertarik dengan seni, olahraga, atau hewan. Hal ini bisa membuat anak-anak kita merasa tertekan, tidak bahagia, dan tidak termotivasi untuk belajar atau berlatih.

Sebagai orangtua yang baik, kita harus menghormati pilihan dan minat anak-anak kita, dan mendukung mereka untuk mengejar apa yang mereka sukai. Kita juga harus membantu anak-anak menemukan bakat mereka dengan memberi mereka kesempatan untuk mencoba berbagai aktivitas dan bidang ilmu sejak dini. Jangan membatasi eksplorasi anak-anak hanya pada bidang-bidang tertentu yang dianggap kita sebagai prestisius atau menguntungkan.

2. Mengabaikan kemampuan, bakat, dan passion anak

5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengasah Bakat Si Kecililustrasi anak menggambar (unsplash.com/Jerry Wang)

Anak-anak kita adalah individu-individu unik yang memiliki kemampuan, bakat, dan passion yang berbeda-beda. Kita tidak boleh mengabaikan hal-hal ini saat mengarahkan bakat si kecil. Misalnya, kita tidak peduli dengan prestasi akademik atau non-akademik anak-anak kita, tidak memberi pujian atau penghargaan atas usaha atau pencapaian anak-anak kita, atau tidak memberi bimbingan atau saran yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas kerja anak-anak kita.

Sebagai orangtua yang peduli, kita harus menunjukkan apresiasi dan dukungan kepada anak-anak kita, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan bakat mereka. Kita juga harus membantu anak-anak mengembangkan kemampuan dan bakat mereka dengan memberi mereka instruksi yang berkualitas, latihan yang teratur, dan umpan balik yang jujur. Kita juga harus mendorong anak-anak untuk memiliki passion atau semangat dalam melakukan apa yang mereka sukai.

3. Tergantung pada tren atau opini orang lain

5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengasah Bakat Si Kecililustrasi anak dan kamera mainan (unsplash.com/Andrew Seaman)
dm-player

Kita tentu ingin anak-anak kita memiliki karier yang menjanjikan dan sejahtera di masa depan. Namun, jangan sampai kita tergantung pada tren pasar atau opini orang lain saat mengarahkan bakat si kecil. Misalnya, kita memilih karier untuk anak-anak kita berdasarkan permintaan pasar saat ini atau masa depan, tanpa mempertimbangkan minat atau kemampuan anak-anak kita. Atau kita mudah terpengaruh oleh saran atau kritik dari teman-teman, keluarga, atau media sosial tentang pilihan karier anak-anak kita.

Sebagai orangtua yang bijaksana, kita harus lebih fokus pada kebutuhan dan keinginan anak-anak kita daripada pada faktor-faktor eksternal yang bisa berubah-ubah. Kita juga harus lebih percaya diri dan mandiri dalam membuat keputusan tentang bakat si kecil, dan tidak mudah terbawa arus oleh tekanan sosial atau ekonomi. Kita juga harus membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja yang dinamis dan kompetitif.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Orangtua Mengembangkan Bakat Anak, Terapkan!

4. Menentukan pilihan karier terlalu dini atau terlambat

5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengasah Bakat Si Kecililustrasi anak menulis (unsplash.com/Jason Sung)

Kita mungkin ingin anak-anak kita memiliki rencana karier yang jelas dan terencana sejak dini. Namun, jangan sampai kita menentukan pilihan karier untuk anak-anak kita terlalu dini atau terlambat. Misalnya, kita sudah menetapkan jalur pendidikan atau pelatihan untuk anak-anak kita sejak usia 12 tahun atau lebih muda, tanpa memberi ruang untuk anak-anak kita bereksperimen atau mengeksplorasi bidang-bidang lain yang mungkin menarik bagi mereka. Atau kita menunda-nunda untuk membantu anak-anak kita memilih karier sampai mereka lulus sekolah menengah atau bahkan perguruan tinggi, tanpa memberi mereka arahan atau persiapan yang cukup.

Sebagai orangtua yang bertanggung jawab, kita harus menemukan keseimbangan yang tepat antara memberi anak-anak kebebasan untuk mencari tahu apa yang mereka sukai dan bisa, dan memberi mereka bantuan untuk membuat rencana karier yang realistis dan terencana. Kita juga harus mengikuti perkembangan zaman dan menyadari bahwa ada banyak pilihan karier yang tersedia saat ini, baik yang konvensional maupun yang baru. Kita juga harus bersikap fleksibel dan terbuka terhadap kemungkinan perubahan atau penyesuaian dalam pilihan karier anak-anak kita seiring dengan perkembangan mereka.

5. Membandingkan anak dengan anak lain

5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengasah Bakat Si Kecililustrasi anak dan mainan (unsplash.com/Marisa Howenstine)

Kita mungkin ingin anak-anak kita menjadi yang terbaik di antara yang lain. Namun, jangan sampai kita membandingkan anak-anak kita dengan anak-anak lain, terutama dalam hal bakat atau prestasi. Misalnya, kita selalu mengkritik atau meremehkan anak-anak kita karena tidak secerdas, sehebat, atau sepopuler anak tetangga, teman, atau saudara. Atau kita selalu memuji atau membesar-besarkan anak-anak kita karena lebih unggul, lebih berbakat, atau lebih sukses daripada anak-anak lain.

Sebagai orangtua yang adil, kita harus menghindari perbandingan yang tidak sehat dan tidak adil antara anak-anak kita dengan anak-anak lain, karena hal ini bisa menimbulkan rasa iri, minder, sombong, atau malas pada anak-anak kita. Kita juga harus menghargai dan menghormati individualitas dan keunikan anak-anak kita, dan tidak mengukur nilai atau potensi mereka berdasarkan standar orang lain. Kita juga harus menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada anak-anak kita untuk mengembangkan bakat mereka sesuai dengan kemampuan dan tujuan mereka sendiri.

Demikianlah artikel tentang lima kesalahan umum orangtua saat mengarahkan bakat si kecil. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin membantu anak-anakmu menjadi orang-orang yang berbakat dan bahagia!

Baca Juga: 5 Kesalahan Orangtua saat Mendampingi Anak Belajar

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya