4 Strategi Atur Porsi Bekal Anak Sesuai Usia, Sering Diabaikan

- Usia anak menentukan jumlah bekalnya
- Ukuran porsi bekal disesuaikan dengan usia anak
- Tips praktis untuk menghindari porsi bekal yang berlebihan
- Inspirasi menu seimbang untuk setiap jenjang usia
Sebagai orang tua, kamu pasti ingin yang terbaik untuk anak, termasuk menyiapkan bekal sekolah mereka. Namun, pertanyaan, "Berapa banyak sih porsi makanan yang pas untuk anak?" sering muncul. Inilah alasan mengapa strategi mengatur porsi bekal anak sesuai usia menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami.
Gak hanya kenyang, tetapi juga energi, konsentrasi, dan kesehatan jangka panjang semuanya bergantung pada bekal. Anak-anak membutuhkan porsi yang sesuai dengan tahap pertumbuhannya agar mereka mendapatkan nutrisi yang cukup tetapi gak terlalu banyak. Terlepas dari apakah itu terlalu sedikit atau terlalu banyak, porsi yang salah dapat memengaruhi mood, motivasi untuk belajar, dan bahkan risiko kesehatan di masa depan. Lihat penjelasan berikut!
1. Untuk alasan apa usia anak menentukan jumlah bekalnya?

Anak kecil cepat kenyang dengan sepotong roti, sementara orang dewasa bisa makan nasi satu piring penuh. Ini disebabkan oleh fakta bahwa kebutuhan energi anak berbeda-beda tergantung pada usianya. Untuk membantu anak bergerak dan berkembang, mereka membutuhkan lebih banyak kalori, protein, dan zat gizi lainnya.
Risiko dapat meningkat dalam dua arah jika kamu memberi porsi yang gak sesuai usia. Anak-anak mungkin kekurangan energi, menyebabkan mereka lesu dan sulit fokus di sekolah, atau mereka mungkin kelebihan kalori, menyebabkan mereka menjadi obesitas. Untuk memastikan bahwa bekal anak gak cuma sekadar makanan tetapi juga bahan bakar yang tepat, sangat penting untuk memahami takaran yang tepat untuk usia mereka.
2. Bagaimana ukuran porsi bekal dapat disesuaikan dengan usia anak?

Makanan harus kecil tetapi sering untuk anak prasekolah (3–5 tahun). Bisa ada setengah mangkuk nasi, lauk hewani seukuran telapak tangan kecil, dan sayuran potong dan buah segar dalam satu bekal. Pilih variasi menu yang penuh dengan warna-warni agar anak-anak usia ini gak bosan.
Sementara anak-anak usia sekolah dasar (6–12 tahun) biasanya membutuhkan porsi yang lebih besar. Nasi sedang mangkuk, setengah piring lauk hewani atau nabati, setengah piring sayuran, dan setengah piring buah segar dapat dibuat. Kebutuhan kalori meningkat selama fase pertumbuhan remaja, yang berusia antara 13 dan 18 tahun. Oleh karena itu, pastikan untuk memasukkan camilan sehat seperti roti gandum, kacang, atau yogurt ke dalam bekalmu.
3. Tips praktis untuk menghindari porsi bekal yang berlebihan

Orangtua sering khawatir bahwa anak mereka gak akan makan cukup. Padahal, anak yang kenyang terlalu banyak bisa mengantuk dan gak tertarik untuk beraktivitas. Sehingga lebih mudah untuk menghitung proporsi protein, sayur-sayuran, dan karbohidrat, coba gunakan bekal yang sudah dibagi menjadi beberapa sekat.
Selain itu, perhatikan bagaimana anak-anak makan di rumah. Jika anak hanya makan sedikit, bekalnya mungkin lebih ringan. Namun, jika anak sudah makan cukup banyak, bekalnya harus penuh dengan gizi agar anak gak cepat lapar. Ingat bahwa porsi adalah tentang kualitas gizi dan bukan hanya jumlah makanan.
4. Inspirasi menu seimbang untuk setiap jenjang usia

Bingung menentukan menunya? Kamu bisa mulai dengan konsep “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. Untuk anak usia prasekolah, cukup bekal sederhana seperti nasi putih, nugget ayam buatan rumah, wortel rebus, dan irisan apel. Namun, anak SD mungkin memiliki variasi yang lebih besar, seperti nasi merah, ayam teriyaki, brokoli kukus, dan pisang.
Coba buat roti gandum dengan telur dan keju, salad sayur, dan buah potong untuk remaja. Untuk menjaga energi mereka stabil, tambahkan snack sehat seperti kacang almond atau yogurt rendah gula. Dengan demikian, bekal anak sesuai dengan kebutuhan usia dan sehat.
Pada akhirnya, bekal bukan sekadar makanan di kotak kecil. Ini merupakan simbol kasih sayangmu untuk anak, yang bisa mendukung mereka tumbuh sehat dan bahagia. Itulah mengapa memahami strategi mengatur porsi bekal anak sesuai usia sangatlah penting. Jadi, mulai sekarang yuk, lebih bijak menakar porsi bekal sesuai usia si kecil. Percayalah, bekal yang pas akan membuat anak lebih semangat belajar dan tumbuh jadi pribadi yang sehat.