Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Dibandingkan, Ini 5 Tantangan Hidup yang Dirasakan Anak Kedua

unsplash/David Calderon

Menjadi anak kedua dari tiga bersaudara atau lebih, merupakan tantangan tersendiri dalam hidup. Sejak kecil, kamu mungkin sering merasa tidak dianggap spesial oleh orang tuamu. Saking seringnya mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan, anak kedua justru harusnya lebih bisa memotivasi dirinya sendiri.

Makanya, lima hal berikut menjadi tantangan tersendiri dalam diri anak kedua. Gak usah terlalu dijadikan beban, nikmati prosesnya ya.

1. Harus mampu melakukan sesuatu yang lebih dari sang kakak

unsplash/Ashton Bingham

Tantangan pertama yang dirasakan anak kedua adalah dia harus mampu melakukan sesuatu yang lebih dari sang kakak. Bukan tanpa alasan, biasanya hal ini justru karena keluarganya yang tanpa sadar membuat dia memiliki pola pikir seperti itu. Orangtua yang terlalu sering membandingkan anaknya akan membuat si anak kedua merasa dia harus bisa lebih unggul. 

Hal ini tentu saja baik jika cara kita untuk mengungguli sang kakak dilakukan dengan benar tanpa kecurangan. Manfaatkan bentuk motivasi ini untuk membuat kita meraih kesuksesan di masa depan ya. 

2. Harus bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya

unsplash/Marco Ceschi

Anak kedua yang memiliki adik, baik satu atau lebih, akan terbiasa untuk dianggap sebagai panutan. Gak heran kalau anak kedua biasanya mampu menjadi penyeimbang dalam keluarganya. Dia akan selalu memperhatikan tindakan dan tutur katanya agar bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya.

3. Berebut kasih sayang orangtua, anak kedua lebih suka mengalah

unsplash/Jessica Rockowitz

Anak kedua yang memiliki jumlah saudara yang banyak, biasanya lebih suka mengalah ketika saudaranya yang lain sedang berebut perhatian orang tua mereka. Entah kenapa, dalam dirinya ada perasaan untuk gak terlalu menonjol dan terlalu diperhatikan orang tuanya. Eits, jangan sedih ya, yang namanya orang tua sebenarnya pasti memperhatikan semua anaknya kok.

4. Menerima barang bekas sang kakak, sudah biasa

unsplash/Jerry Wang

Sebagai anak kedua, terutama buat yang berjenis kelamin sama dengan sang kakak, pasti sudah biasa menggunakan barang bekas kakaknya. Kamu gak sendiri, banyak anak kedua di seluruh dunia yang merasakan hal ini juga kok. Cobalah lebih pengertian dan memaklumi orang tuamu yang ingin menghemat biaya demi keluarga kalian.

5. Selalu merasa dinomor duakan dalam banyak hal

unsplash/Sharon McCutcheon

Anak kedua, sangat sering merasa dinomor duakan. Wajar aja sih, karena mereka memang yang nomor dua kan? Perasaan dinomor duakan ini seringkali menjadi beban tersendiri yang mereka tanggung tanpa bisa diungkapkan kepada siapapun. Lama-kelamaan, jika terlalu dipikirkan, hal ini bisa meledak ke permukaan dan membuat keluarganya tertohok. 

Jangan terlalu sering dimasukkan ke hati ya. Malah, kamu perlu banget untuk menjadikan hal ini sebagai motivasi hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us