5 Kalimat Afirmasi Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak

- Orangtua harus memberikan afirmasi positif kepada anak untuk meningkatkan kepercayaan diri
- Anak perlu didukung untuk belajar dari kegagalan dan diberi apresiasi terhadap usaha yang telah dilakukan
- Pentingnya orangtua mendengarkan dan menghargai pendapat anak serta mengingatkan anak tentang nilai dirinya di hadapan Allah
Secara umum, afirmasi merupakan penyataan positif guna membantu seseorang merasa lebih yakin terhadap kemampuannya sendiri, atau dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan diri. Begitupun bagi seorang anak. Afirmasi mampu mendorong anak lebih percaya diri, bersosialisasi dan belajar.
Tentunya, peran orangtua sangat penting dalam hal ini. Di tengah dunia yang penuh tekanan, kalimat afirmasi dari orang untuk sang anak akan menjadi pondasi kuat dalam membentuk mental dan karakter yang tangguh. Berikut 5 kalimat afirmasi demi meningkatkan kepercayaan diri anak.
1. “Yang penting kamu mau belajar, nanti kita belajar bareng, ya”

Anak sering merasa rendah diri dibandingkan teman-temannya. Misalnya dalam bidang akademik, anak kurang mampu memahami satu bidang ilmu pengetahuan dan ia merasa lebih bodoh dari teman sebangkunya.
Di sini, orangtua hadir dan menanamkan keyakinan bahwa seorang anak gak harus menjadi seperti orang lain, gak harus sempurna agar dianggap berharga. Karena sejatinya, setiap insan telah dikaruniai kelebihan, kekurangan, dan keunikannya masing-masing. Sampaikan dengan hangat, “gak apa-apa belum bisa, yang penting kamu mau belajar! Nanti kita belajar sama-sama, ya.” Ini akan mengurangi rasa minder dan menumbuhkan kepercayaan diri untuk mau belajar lagi dan lagi.
2. “Yuk, coba lagi, kamu pasti bisa”

Ajarkan kepada anak bahwa kegagalan bukanlah akhir yang membuat dirinya terlihat buruk. Sebaliknya, ini bagian dari proses belajar. Dukungan orangtua akan memberikan keberanian kepada anak untuk berani mencoba.
Misalnya, anak yang baru saja jatuh saat berlatih naik sepeda. Kehadiran orangtua bantu anak menjadi pribadi yang berani mencoba kembali dan tidak takut jika jatuh lagi. “Namanya juga masih belajar. Yuk, coba lagi, kamu pasti bisa kali ini.” katakan dengan lembut dan perhatian. Anak yang sering mendengar ini dari orangtuanya akan lebih percaya pada kemampuannya, meskipun belum berhasil.
3. “Ibu/ayah bangga sama usahamu”

Kebanyakan orangtua lebih melihat hasil daripada kerja keras anaknya, lalu menilai dengan sebelah mata. Ini membuat anak merasa tidak berguna dan bobrok sebagai manusia. Alangkah baiknya untuk menghargai proses atau usaha daripada berfokus pada hasil. Ini membantu anak menjadi pribadi yang gak mudah menyerah.
Contoh penggunaannya, “walau kamu belum juara, ibu bangga sama kamu karena telah berlatih dengan disiplin selama sebulan.” Kalimat seperti ini membuat anak merasa disayangi tanpa syarat. Pun mengajarkan bahwa usaha dan kerja keras juga layak dibanggakan walau hasilnya belum maksimal.
4. “Ibu gak marah… katakan saja, ibu siap mendengarkan”

Kebiasaan orangtua yang masih ada sampai saat ini adalah tak pernah sekalipun mendengar apa yang dikatakan anaknya. Kebanyakan beranggapan bahwa anak-anak gak tahu apa-apa. Padahal, dengan mendengar dan menghargai pendapat anak membantu mereka merasa dihargai dan percaya diri dalam menyampaikan ide.
Ini adalah kalimat afirmasi yang mendorong anak berani menyuarakan isi hati dan pikirannya, yang sangat penting untuk membangun komunikasi yang sehat dan kepercayaan diri. Dapat mengurangi rasa cemas atau takut salah pada si anak, sekaligus membentuk kecerdasan emosional sejal dini.
5. “Belajar bersyukur, karena Allah menciptakan kamu dengan sebaik-baiknya

Terkadang, anak merasa kurang percaya diri dengan penampilan atau fisiknya. Kewajiban orangtua adalah mengingatkan anak tentang nilai dirinya di hadapan Allah. Sehingga membantu membentuk kesadaran akan jati dirinya, keberadaannya, serta hubungan dengan Sang Pencipta.
Secara tak langsung, anak diajak menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan istimewa dan itu patut disyukuri. Membangun rasa harga diri yang sehat, juga menumbuhkan kesadaran spiritual.
Kalimat afirmasi seperti pupuk batin yang bermanfaat guna membentuk mental dan karakter anak. Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak. Orangtua bukan sebagai hakim yang ngotot dengan hasil harus baik tetapi yang memberi dukungan tulus di segala situasi, karena anak adalah karunia yang mestinya dibesarkan dengan kasih sayang.