5 Kesalahan saat Mengajarkan Anak Berjalan, Bikin Bahaya!

Harus lebih berhati-hati saat mengajarkan anak berjalan

Orangtua memiliki tanggung jawab dan tugas berat dalam membesarkan anak-anaknya dengan baik, termasuk dalam menemani segala tumbuh kembangnya. Salah satu tahapan perkembangan yang dialami anak adalah pada saat sudah bisa berjalan, sehingga membutuhkan pendampingan dari orangtua dalam mengajarinya.

Biasanya anak yang sudah memasuki usia 10 bulan akan mulai belajar bagaimana caranya berdiri lepas tanpa perlu berpegangan dan kemampuan berjalannya pun akan semakin baik saat menginjak usia 11 atau 15 bulan. Namun, ada beberapa kesalahan berikut ini yang sebaiknya orangtua hindari saat mengajarinya anak berjalan.

1. Menggunakan baby walker untuk anak

5 Kesalahan saat Mengajarkan Anak Berjalan, Bikin Bahaya!ilustrasi baby walker (pexels.com/근형 김)

Pada saat mengajarkan anak berjalan biasanya para orangtua akan menggunakan baby walker sebagai pilihan untuk membantunya. Baby walker dipercaya oleh banyak orangtua dapat membantu anak berlatih berjalan dan menjaganya dari risiko jatuh atau pun terbentur, padahal kenyataannya ternyata tidak demikian.

Sudah ada sejumlah penelitian yang menunjukan bahwa ternyata menggunakan baby walker bisa memperlambat perkembangan motorik yang dimiliki anak. Selain itu, dampak serius pada punggung anak juga bisa menjadi risiko cidera yang tak bisa disepelekan oleh orangtua nantinya.

2. Menggunakan alas kaki pada anak

5 Kesalahan saat Mengajarkan Anak Berjalan, Bikin Bahaya!ilustrasi sepatu anak (unsplash.com/Aditya Romansa)

Kebanyakan orangtua sering kali terlalu khawatir saat anak mencoba banyak hal dalam hidupnya, termasuk pada saat baru belajar berjalan. Kekhawatiran akan melukai kaki anak justru membuat orangtua jadi selalu mengenakan alas kaki pada anak, namun sebetulnya itu menjadi tindakan yang tidak diperlukan sama sekali.

Orangtua harus tahu bahwa belajar berjalan tanpa alas kaki juga baik untuk membantu anak mengenali permukaan lantai sekaligus melatih otot kaki dan pergelangan kakinya. Jika anak dibiasakan menggunakan alas kaki maka bisa menyebabkan risiko terpeleset, sekaligus membuat anak jadi tak bisa melatih koordinasi tubuh dengan seimbang.

Baca Juga: Amankah Bayi Menggunakan Baby Walker? Begini Kata Ahli

3. Melatih anak berjalan secara terus menerus

dm-player
5 Kesalahan saat Mengajarkan Anak Berjalan, Bikin Bahaya!ilustrasi anak berjalan (unsplash.com/ Marjorie Bertrand)

Orangtua banyak yang ingin anak-anaknya bisa cepat berjalan, apalagi saat anak memang sudah memasuki usia yang sudah harus bisa berjalan. Namun, orangtua juga tidak boleh memaksa anak untuk belajar berjalan secara terus menerus karena hal ini bisa menyebabkan rasa lelah sekaligus risiko cidera pada kaki anak.

Mungkin orangtua bisa memberi waktu untuk anak berhenti sejenak dan bisa berlatih berjalan lagi setelahnya nanti. Jangan sampai orangtua terlalu memaksa anak yang dapat membuatnya merasa tak nyaman, sehingga justru jadi melukai anak secara fisik.

4. Terlalu membatasi ruang gerak anak

5 Kesalahan saat Mengajarkan Anak Berjalan, Bikin Bahaya!ilustrasi anak berjalan (unsplash.com/Daiga Ellaby)

Orangtua pasti ingin anak-anaknya mampu berjalan dengan baik dan handal, namun juga tidak ingin sampai melukai anak. Kekhawatiran yang dimiliki orangtua ini membuatnya jadi terlalu membatasi ruang gerak anak, termasuk dengan memaksa anak hanya bermain di area stationary activity center saja yang merupakan kotak berpagar dengan alas yang lembut.

Sesekali tak masalah jika orangtua ingin membiarkan anak untuk monda-mandir di area rumah sambil terus diawasi, sehingga ruang geraknya luas dan bisa membantu anak berjalan dengan baik. Selain itu, jangan lupa untuk menempelkan pelindung pada bagian ujung-ujung furnitur agar aman dari anak.

5. Terlalu memanjakan anak saat jatuh

5 Kesalahan saat Mengajarkan Anak Berjalan, Bikin Bahaya!ilustrasi anak menangis (pexels.com/@Ba Phi)

Melihat anak terjatuh pada saat baru belajar berjalan sebetulnya merupakan hal yang sangat sering terjadi dan reaksi orangtua sering kali berbeda-beda. Mungkin ada orangtua yang santai saja, namun ada pula orangtua yang langsung ekstra khawatir dan memanjakan anak ketika terjatuh.

Orangtua perlu tahu bahwa terlalu memanjakan anak saat terjatuh justru membuatnya jadi takut untuk mencoba hal kembali. Oleh sebab itu, cukup awasi dan beri semangat pada anak saat terjatuh agar tidak menangis, serta mau untuk mencoba kembali setelah terjatuh nantinya.

Mengajari anak berjalan menjadi tugas penting yang harus orangtua lakukan. Terpenting awasi anak dengan baik dan pastikan bahwa proses berjalan yang dilakukan anak memang aman. Semoga anak selalu lancar dalam proses belajar berjalannya, ya!

Baca Juga: 9 Aktivitas Penunjang Perkembangan Anak, Orangtua Wajib Coba!

Tresna Nur Andini Photo Verified Writer Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya