Wajib Tahu, 5 Adab Orangtua Terhadap Anak Menurut Islam

Penting agar anak merasa nyaman dan dicintai

Dalam Islam, anak wajib berbakti kepada orang tua. Ada sederetan adab terhadap orang tua yang tertulis di Al-Qur’an dan hadis yang harus dipatuhi anak. Berbuat baik kepada orang tua adalah salah satu pintu masuk menuju surga.

Lalu bagaimana dengan adab orang tua terhadap anak? Walaupun anak tidak akan bisa membalas jasa orang tua yang tak terhitung jumlahnya, bukan berarti orang tua bisa berbuat apa saja terhadap anak. Dalam Islam juga diatur bagaimana adab orang tua yang baik terhadap anak.

1. Menasihati dengan cara yang baik

Wajib Tahu, 5 Adab Orangtua Terhadap Anak Menurut Islamilustrasi ibu menasihati anaknya (pexels.com/Werner Pfennig)

Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, mereka akan banyak berbuat kesalahan. Mereka mungkin tidak tahu atau terdorong nafsunya sehingga membuat khilaf. Ini adalah salah satu cara anak-anak belajar tentang benar dan salah.

Ketika anak berbuat salah, tugas orang tua untuk memberitahukan letak kesalahannya dan memberinya nasihat. Tidak perlu emosi atau marah saat menasihatinya, karena adab menasihati dalam Islam adalah dengan lemah lembut dan kata-kata yang baik. Allah bahkan menyuruh Nabi Musa untuk menasihati Fir’aun dengan lemah lembut, padahal Fir’aun adalah raja yang sangat zalim dan jelas kekafirannya. Hal ini tertulis dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 44:

Hendaknya kalian berdua ucapkan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan ia akan ingat atau takut kepada Allah.

2. Bersikap lemah lembut dan tidak berbuat kasar

Wajib Tahu, 5 Adab Orangtua Terhadap Anak Menurut Islamilustrasi ayah memeluk anak perempuannya (pexels.com/Arina Krasnikova)

Tingkah laku anak-anak terkadang bisa sangat menguji kesabaran orang tua. Padahal orang tua juga manusia, yang bisa lelah, capek atau sakit. Saat anak sedang membuat ulah yang membuat hati kesal, ingat bahwa Islam melarang bersikap kasar kepada anak. Tetaplah sabar dan menjauhlah sebentar dari anak-anak untuk menenangkan diri, agar tidak terjadi kekerasan pada anak.

Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa Allah menyukai sikap lemah lembut dan akan memberikan ganjaran untuk orang yang bisa bersikap demikian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

Hai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan kepada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras, dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya.(HR Muslim)

3. Bersikap adil

Wajib Tahu, 5 Adab Orangtua Terhadap Anak Menurut Islamilustrasi ayah bermain bersama dua anaknya (pexels.com/Elina Fairytale)

dm-player

Mempunyai anak lebih dari satu, berarti harus siap membagi perhatian sama adilnya terhadap semua anak. Tidak boleh ada anak yang merasa diberikan kasih sayang dalam porsi yang berbeda dengan saudaranya. Rasulullah pun sudah menegaskan tentang pilih kasih ini dalam sebuah hadis. Beliau menegur salah seorang sahabatnya yang pilih kasih terhadap anak-anaknya.

Dari Nu’man bin Basyir ra bahwasannya ayahnya datang membawanya menemui Rasulullah Saw, dia berkata, “Sungguh aku telah memberi pemberian berupa seorang hamba sahaya milikku kepada anakku ini.” Kemudian Rasulullah Saw berkata, “Apakah semua anakmu mendapat pemberian seperti anakmu ini?” Ayah An-Nu’man menjawab, tidak. maka Rasulullah Saw pun bertanya, “Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu) semuanya berbakti kepadamu dengan sama?” Lalu ayah An-Nu’man menjawab, “Aku mau wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah Saw bersabda : “Kalau begitu, jangan kau lakukan (pilih kasih).” (HR. Muslim)

Baca Juga: 5 Adab Ini Harus Dilakukan saat Bertengkar dengan Orang yang Lebih Tua

4. Bersabar dalam mendidik

Wajib Tahu, 5 Adab Orangtua Terhadap Anak Menurut Islamilustrasi ibu sedang menasihati anak (freepik.com/peoplecreations)

Salah satu kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anaknya, terutama dalam hal agama. Mengajarkan salat, puasa dan berbagai kewajiban lainnya agar mereka terbiasa mengerjakan perintah-perintah Allah kelak ketika dewasa. Tapi proses mendidik ini tidak mudah dan lama, serta membutuhkan kesabaran. Jangan mudah menyerah jika anak belum tertarik untuk mengikuti apa yang diperintahkan, teruslah berdoa kepada Allah dan bersabar dalam mendidiknya.

Banyak ayat di Al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk bersabar, salah satunya ada dalam Surat Al-Anfal ayat 46:

Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.

5. Tidak memaksakan kehendak

Wajib Tahu, 5 Adab Orangtua Terhadap Anak Menurut Islamilustrasi ayah dan anak beraktivitas bersama (freepik.com/gpointstudio)

Sebagai orang tua, terkadang merasa tahu apa yang terbaik untuk anak. Padahal anak juga manusia yang mempunyai keinginan sendiri. Selama keinginannya tidak bertentangan dengan syariat Islam, sebaiknya orang tua mendukungnya, sambil terus diberikan arahan dan masukan. Belajarlah mendengarkan keinginan anak dan jangan memaksakan keinginan  hanya karena ambisi pribadi orang tua.

Rasulullah menegaskan bahwa orang tua tidak boleh memaksakan kehendak, misalnya dalam hal pernikahan, seperti yang disebutkan dalam hadis berikut:

Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan maka ayahnya harus meminta persetujuan dari dirinya. Dan persetujuannya adalah diamnya. (HR. Muslim no. 1421, dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma)

Jadi bukan hanya anak yang punya aturan adab terhadap orang tua, tapi orang tua pun punya adab yang harus diperhatikan terhadap anak. Bagaimanapun orang tua adalah pemimpin bagi anaknya dan cara orang tua mendidik anak kelak akan dimintakan tanggung jawabnya oleh Allah. Dengan menjalankan adab-adab ini, tentunya kita berharap anak-anak dapat tumbuh menjadi orang yang berakhlak mulia.

Baca Juga: 5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! 

Umara Sri Photo Verified Writer Umara Sri

senang desain, suka foto, hobi nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya