Apakah kamu tahu? Ternyata gak semua hal harus digembor-gemborkan. Ada beberapa hal yang harusnya hanya kamu ketahui sendiri. Karena sebesar apapun kamu ingin memberitahukannya pada dunia, hal itu justru malah akan memberikan efek buruk padamu. Apalagi ketika kamu beranjak dewasa.
Nah, apa saja kira-kira? Berikut 10 hal yang seharusnya kamu jaga kerahasiaannya, bahkan ketika kamu sudah beranjak dewasa.
Jangan memberitahukan rencana ambisiusmu pada orang lain. Rencanamu masih berupa rencana yang belum dijalankan. Tidak ada jaminan bahwa orang lain tidak akan mencuri ide rencanamu, lho. Apalagi ketika orang lain memiliki sumber daya yang lebih besar untuk mewujudkan rencana tersebut. Jadi gak usah gembor-gembor dulu, ya.
Melakukan hal-hal baik pada orang lain memang merupakan tindakan terpuji. Tetapi menceritakan tindakan terpuji tersebut belum tentu adalah hal yang baik. Orang-orang bisa menerima ceritamu dengan sikap yang berbeda. Ada yang menganggap itu hal baik, tetapi ada juga yang mengira kamu hanya cari muka.
Hindari menceritakan gaya hidupmu. Misalnya sedang mendekatkan diri pada Tuhan, diet untuk mencapai bentuk tubuh ideal, kehidupan seksual bersama pasangan dan sebagainya. Biarkan gaya hidupmu menjadi ceritamu sendiri agar kondisi emosimu seimbang. Gaya hidup adalah kondisi emosi, bukan target yang harus diceritakan pada banyak orang.
Setiap orang mempunyai masalahnya sendiri. Setiap orang juga memiliki keberanian untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bercerita soal momen keberanian atau heroik secara gamblang akan membuat orang-orang berpikir kamu orang yang gemar menantang keberanian orang lain.
Wawasan rohani atau pengalaman spiritual adalah hal yang khusus diberikan untukmu. Bukan untuk orang lain dan bukan untuk diceritakan. Bila kamu bercerita, orang lain bisa berpikir bahwa kau orang yang ingin dianggap suci.
Masalah keluarga hendaknya diselesaikan keluarga itu sendiri. Menceritakannya pada orang lain justru akan membuat orang mengira bahwa keluargamu bukanlah orang dewasa yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Bila kamu mengetahui kejelekan orang lain, biarlah itu menjadi rahasiamu. Mau bagaimana pun, bila membicarakannya di depan orang lain bisa memberi efek buruk. Orang-orang akan mengira bahwa kamu adalah penggunjing.
Seberapa pun kamu menikmati suatu pemujaan terhadap ritual seks tertentu (fetish), jangan ceritakan secara terbuka pada orang lain. Mereka akan mengira bahwa kamu memiliki kelainan seks, entah nikmat tidaknya fetish tersebut. Fetish seks itu bersifat sangat personal.
Keluarga besarmu bisa jadi sukses menjadi pejabat dan kaya luar biasa. Seberapa pun sukses dan kayanya keluarga, ada generasi sebelum kamu yang susah payah membangun kesuksesan dan kekayaan tersebut. Memamerkan kesuksesan dan kekayaan akan membuat orang berpikir bahwa kamu hanya mau enaknya saja.
Pengalaman traumatis sangatlah berbahaya untuk diceritakan. Ia bisa membangkitkan luka lama. Apalagi bila tersebar luas, ancaman orang lain akan memakainya untuk menakut-nakutimu akan semakin besar.