Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita yang menerapkan hidup stoisisme (pexels.com/Gustavo Fring)

Stoicism atau stoikisme adalah sebuah filsafat etika pribadi untuk mencari kebijaksanaan dalam kehidupan. Daripada mencari kepuasan dalam hal-hal di luar kendali, stoic person fokus pada peningkatan karakter mereka.

Stoic person adalah seseorang yang berusaha menjadi orang yang lebih baik dengan mengendalikan persepsinya. Mereka tidak berusaha menghilangkan emosi, tetapi mereka tidak membiarkan emosi mengendalikannya.

Kamu dapat mengenali stoic person lewat sebelas karakteristik yang ada di bawah ini.

1. Saat menghadapi kesulitan maupun tekanan, mereka menjaga ketenangan dan pikiran untuk tetap jernih

ilustrasi seorang wanita sedang tersenyum (pexels.com/Daniel Xavier)

2. Lebih berfokus pada apa yang dapat dikendalikan dibandingkan berlarut-larut memikirkan hal yang tidak dapat diubah

ilustrasi seorang wanita sedang fokus melakukan pekerjaannya (pexels.com/RF._.studio)

3. Bertindak berdasarkan akal dan logika sehingga dapat membuat keputusan yang rasional bahkan di tengah situasi kacau

ilustrasi seorang perempuan berdiri di depan rekan kerjanya (pexels.com/fauxels)

4. Perencana yang baik, yang membuat mereka sangat mahir dalam memecahkan masalah dan menyusun strategi

ilustrasi berpikir dan menganalisis (unsplash.com/Philipp Mandler)

5. Mengambil keputusan berdasarkan apa yang paling bermanfaat dalam jangka panjang

ilustrasi seorang wanita sedang mengemukakan pendapatnya (pexels.com/Christina Morillo)

6. Tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain, mereka lebih suka mengambil keputusan berdasarkan pengalaman dan pengamatan sendiri

ilustrasi diskusi (unsplash.com/@cherrydeck)

7. Mematuhi peraturan dan standar perilaku mereka sendiri, terlepas dari apa yang dipikirkan atau dikatakan orang lain

ilustrasi seorang pria yang percaya diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

8. Tidak menyukai tipe orang yang memicu drama dengan provokasi sekecil apa pun, karena mereka secara pribadi tidak terlalu mempermasalahkan segala hal

ilustrasi dua orang sedang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

9. Namun, saat marah, mereka cenderung mengatakan hal-hal menyakitkan pada orang yang dimarahi, yang berakhir dengan terlukanya kedua belah pihak

ilustrasi ekpresi kesal (pexels.com/@olly)

10. Bagi mereka, makna dan kedalaman suatu hubungan lebih penting daripada jumlah kenalan yang mereka kumpulkan

ilustrasi persahabatan (unsplash.com/@priscilladupreez)

11. Cenderung sangat tertutup mengenai kehidupan pribadi. Mereka menganggap hal tersebut hanya bisa dibagikan kepada orang terdekat

ilustrasi curhat dengan teman (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Seperti ciri kepribadian lainnya, stoic person juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengendalian diri yang bijak dan karakteristik tanggung yang dimiliki stoic person dapat menginspirasi orang lain.

Namun, jika diterapkan terlalu jauh, sikap stoic person bisa menjadi tidak menyenangkan. Kontrol emosi yang ketat dapat menghambat keintiman atau membuat mereka tampak menyendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team