Salah satu kecantikan budaya dari berbagai bangsa di dunia adalah baju pengantinnya. Masing-masing bangsa memiliki disain unik yang menjadi ciri khas. Ada yang menghiasi baju pengantin dengan kain warna-warni, menggambari tubuhnya dengan gambar yang cantik, juga melengkapinya dengan perhiasan.
Seperti apa uniknya? Berikut 12 inspirasi baju nikah dari berbagai kebudayaan dunia.
Korea Utara dan Korea Selatan memiliki akar tradisi yang hampir mirip untuk baju pernikahan. Hanya saja karena Korea Selatan lebih terbuka, baju pernikahan tradisional perlahan-lahan mulai tergeser dengan jas dan gaun.
Baju pernikahan dari India ditandai dengan kain dan aksesoris yang memiliki warna cerah. Sama seperti dalam film Bollywood yang sering diceritakan begitu meriah.
Ciri khas dari baju pernikahan Kazakhstan adalah penutup kepala pengantin yang disebut “Saukele”. Saukele biasanya telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum pengantin memasuki usia pernikahan.
Seperti halnya negara lain di Afrika, Nigeria memiliki banyak etnis dan budaya yang berbeda. Banyak hal yang mempengaruhi pernikahan, semisal; agama, wilayah, dan latar belakang etnis. Namun umumnya para wanita memakai penutup kepala yang disebut “Gele”.
Seperti Nigeria, Ghana juga memiliki sejuta keunikan. Masing-masing keluarga Ghana memiliki corak kainnya dan pola warna tersendiri.
Baju pengantin Jepang ditandai dengan warna putih. Putih memiliki arti kemurnian dan kesucian. Setelah itu, baru dilengkapi dengan kimono merah yang bermakna keberuntungan serta banyak rejeki.
Mirip keluarga-keluarga Ghana, klan-klan di Skotlandia memiliki corak dan pola masing-masing. Corak dan pola itu tergambar dalam rok lipat sebagai baju tradisional mereka. Seorang pegantin wanita akan mengenakan rok lipat itu setelah prosesi pernikahan sebagai tanda anggota klan yang baru.
Mempelai lelaki dan perempuan dalam tradisi Mongol mengenakan baju yang disebut Deel. Deel adalah baju pengantin dengan corak khusus yang telah dipakai suku-suku nomaden di Asia Tengah. Sekilas mirip dengan baju pengantin dari Tiongkok.
Pernikahan di Tiongkok banyak didominasi oleh warna merah yang melambangkan keberuntungan. Warna merah juga dianggap dapat mengusir kesialan serta nasib buruk.
Baju tradisional dari Norwegia bernama Bunad. Bunad juga kerap dipakai di acara perayaan lain, semisal perayaan hari raya agama yang dianut masyarakat.
Indonesia memiliki 300 lebih etnis yang tersebar di kurang lebih 17.000 pulau. Baju pernikahan beda-beda tiap suka dan budaya. Dan tentu saja, baju pengantinnya sangat amat beragam.
Baju pernikahan Hungaria ditandai dengan gaun yang memiliki motif bunga dan dihiasi tiga warna cerah. Sering juga dilengkapi dengan tudung tenun dan rok bertingkat yang memberi kesan “penuh”.
Kalau kamu menikah, kira-kira baju pengantin apa yang akan kamu kenakan?