2022 Stop Ngebucin, Ini Tips Langsung dari Psikolog

Inez membuka sesi dengan memberikan polling antara dua pernyataan. Salah satunya, kamu bakal memilih jadi seseorang yang gak enakan atau masa bodoh? Inez memilih bersikap gak enakan karena kesan masa bodoh itu lebih menonjolkan keegoisan dan sisi tidak peduli.

Dari polling tersebut, kita tahu bahwa dua hal itu punya sisi negatif. Itulah mengapa penting sekali belajar seimbang. Kunci untuk tidak bucin ialah bijak dalam mencintai diri sendiri dan orang lain, tidak ada yang dikorbankan.

Inez menganalogikannya sebagai lingkaran yang saling beririsan. Ia mengatakan, "Misalkan ungu itu aku dan tosca itu dia. Diri dia tetap ada, tapi ada sesuatu yang beririsan yang kita share bareng-bareng."

Artinya, hubungan romansa ini gak melulu membuka diri pada pasangan. Ada beberapa hal yang pasti butuh dan perlu privasi. "Gak bisa semuanya di-share ke orang lain. Kalau seperti itu, kita jadi kehilangan diri sendiri. Kita gak akan bisa jadi segalanya untuk orang lain karena hubungan itu setara dan tidak ada power yang lebih tinggi," tambahnya.

Quote ini disampaikan Inez sebagai bentuk reminder untuk diri sendiri bahwa kita gak bisa terus menerus memikirkan orang lain. Bahkan ada saat-saat tertentu, kita perlu belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu agar tidak menjadi budak cinta.

Mantan saja bisa kita maafkan perbuatannya, tetapi emosi diri sendiri bahkan kadang terlupakan. Ketika kita berbuat salah dalam suatu hubungan, otomatis kejadian itu akan terulang dalam pikiran. Akhirnya, kita kurang mindful sehingga otomatis blaming diri sendiri.

"Kok dulu gua gak begini, ya?"

"Kok dulu gak coba begini, ya?"

Usai terjadi suatu konflik, pemikiran seperti itu pasti ada. Akan tetapi, kamu bisa mencegahnya dengan mencari partnership, bukan ownership.

Hubungan romansa gak akan bisa berjalan tanpa dua orang yang saling bekerjasama. It takes two to tango. Jadi penting banget untuk bisa berjalan berdampingan tanpa ada pihak yang 'saling memiliki', dalam artian berada dalam hubungan setara.

Sementara itu, Inez memaparkan bahwa bucin itu tanda kamu berada dalam hubungan yang tidak setara. Terlihat dari perilaku pasangan yang terlalu berlebihan atau kontrol yang tak terkendali. Pada akhirnya, kita perlu memahami healthy communication dalam hubungan.

Supaya gak terjebak dengan rumitnya persoalan cinta, kamu perlu berkomunikasi dengan clear atau jelas. "Komunikasi yang baik itu jelas. Jelas maunya apa, bukan hanya kode-kodean," jelas Inez. 

Kedua, sebagai pasangan, jangan takut untuk bersikap asertif, bukan submisive. Tandanya, kita bebas mengomunikasikan apa pun yang kita rasakan dengan cara yang tegas tapi tetap sopan.

Ketiga dan sama pentingnya adalah kemampuan mendengar. Inez menambahkan, "Sebagian dari komunikasi adalah mendengarkan orang lain. Jangan sampai kitanya bingung merancang kalimat sehingga tidak paham judul yang baik." 

Ketika sudah memilih berkomitmen sengan seseorang, setelahnya kita juga harus belajar menerima konsekuensi atau rintangan. "Bijak-bijaklah menentukan porsi untuk introspeksi diri atau situasi yang gak bisa kamu ubah. Gak semua hal yang kita suka atau tidak sesuai dengan rencana itu toxic," ujar Inez.

Lalu, bagaimana caranya melewati setiap rintangan dalam hubungan dengan baik? Inez menyebutkan beberapa langkah bijak, "Bucin itu kan kehilangan kendali atas keinginan diri sendiri. Di sini, kamu wajib memprioritaskan diri sendiri, bukan orang lain. Kita diajarkan untuk mampu membangun diri sendiri."

Sadari dan kenali setiap problem yang kamu alami. Refleksikan momen tersebut. Apakah output ini berasal dari kesalahanmu pribadi atau faktor lain? Lalu, ceritakan permasalahanmu pada orang lain.

"Salah satu hal penting adalah jangan mengisolasi diri dari orang lain. Hubungan pertemanan dan keluarga itu jangan sampai terabaikan," ungkap sosok berambut panjang ini.

Salah satu cara agar kita bisa memprioritaskan diri sendiri dan tidak jadi bucin adalah berlatih mindful. Tsamara Fahrana, instruktur meditasi dan yoga, menjelaskan bahwa esensi mindful adalah jadi lebih sadar dan introspeksi diri. Untuk itu, ia menggunakan teknik meditasi bernama RAIN dari Tara Brach, seorang psikolog Amerika dan guru meditasi. 

• R (Recognize): Pilih satu hubungan dan refleksikan. Apakah hal-hal yang kita suka dari orang tersebut itu merupakan hal yang kita sukai atau bikin kita terinspirasi? 
• A (Allow): Coba sadari pikiran dan emosi yang hadir tanpa dihakimi. 
• I (Investigate): Dalam suatu hubungan, apakah aksi yang biasa kita lakukan memengaruhi hubungan ini? Kamu boleh menulisnya dalam jurnal. Kita lihat apa yang bisa dikendalikan. Lalu juga, reaksi emosi apa yang muncul.
• N (Nurture): Salah satu aksi untuk mencintai diri sendiri adalah memaafkan diri sendiri. Kata afirmasi bisa membantu kita untuk mengasihi diri sendiri.

"Waktunya introspeksi dan berkaca ke diri sendiri. Kita pantas mencintai diri sendiri dulu, sebelum kita sepenuhnya mencintai orang lain," tutur Tsamara.

Itulah ulasan singkat untuk setop ngebucin. Langsung dari pakar, lho! Semoga artikel ini bisa jadi bekal di tahun baru nanti, ya!