Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Penjual Diabaikan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya

ilustrasi penjual (pixabay.com/TravelcoffeeBook)

Tantangan terbesar yang sering dihadapi penjual adalah diabaikan oleh calon pembeli, terutama ketika sedang menawarkan barang daganganya. Menghadapi situasi semacam ini tentu membuat frustasi, terlebih jika sebagai penjual kamu sudah mengupayakan hal terbaik.

Sebenarnya ada alasan pembeli terlihat abai ketika penjual menawarkan barang dagangan. Mengetahui alasan dibalik sikap calon pembeli akan mempermudahmu dalam menemukan solusinya. Berikut adalah tiga alasan penjual diabaikan oleh calon pembeli. Para penjual, wajib baca!

1. Tidak tertarik dengan produk yang ditawarkan

ilustrasi contoh produk (pixabay.com/FirminoGennarino)

Ketidaktertarikan terhadap produk yang ditawarkan adalah alasan utama mengapa calon pembeli mengabaikan penjual. Biasanya hal ini terjadi ketika produk yang ditawarkan tidak dibutuhkan oleh pembeli, tidak sesuai dengan keinginan, dan dianggap tidak dapat memberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi calon pembeli. 

Mengatasi hal ini, langkah pertama yang harus dilakukan penjual adalah melakukan riset untuk memahami kebutuhan dan preferensi calon pembeli. Cari tahu apa saja minat, kebiasaan, dan tantangan apa saja yang dihadapi calon pembeli. Setelah itu, gunakan produk yang kamu jual sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh calon pembeli.

Menjadikan produk sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan konsumen adalah strategi yang sangat efektif untuk menarik perhatian. Calon pembeli cenderung lebih tertarik pada produk yang secara langsung dapat memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

2. Cara berkomunikasi yang buruk

ilustrasi komunikasi bisnis (pixabay.com/OleksandrPidvalnyi)

Cara berkomunikasi yang buruk dari seorang penjual dapat membuat calon pembeli merasa tidak nyaman, bingung, bahkan kehilangan minat. Hal ini membuat calon pembeli memilih untuk mengabaikan penjual. Contoh komunikasi yang tidak direkomendasikan saat menawarkan barang adalah bertele-tele, rumit karena penuh dengan istilah teknis, dan tidak berfokus pada kebutuhan pembeli. Selain itu, nada bicara yang terdengar agresif, kurang sopan, dan tidak profesional juga membuat pembeli merasa tidak nyaman sehingga memilih untuk mengabaikan penjual.

Sebagai penjual, kamu perlu meningkatkan kemampuan komunikasi agar pembeli merasa lebih nyaman dalam berinteraksi. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami calon pembeli ketika menjelaskan produk, hindari menggunakan bahasa teknis yang tidak dipahami pembeli. Tunjukan sikap empati dengan berfokus pada kebutuhan dan masalah yang sedang dihadapi pembeli. Pastikan nada bicara ramah, sopan, dan tidak memaksa. Kemampuan komunikasi yang baik akan membuat pembeli merasa dihargai, nyaman, dan terbuka untuk mendengarkan penawaranmu.

3. Kurangnya kepercayaan

ilustrasi laki-laki telepon (pixabay.com/fotorech)

Kurangnya kepercayaan baik pada penjual, maupun pada produk yang ditawarkan membuat calon pembeli merasa tidak aman sehingga menjaga jarak dengan penjual. Kurangnya kepercayaan pada penjual biasanya terjadi karena calon pembeli merasa penjual tidak transparan, terlalu memaksa, atau tidak memiliki kredibilitas. Sementara itu, kurangnya kepercayaan terhadap produk biasanya terjadi karena reputasi perusahaan yang buruk, ulasan negatif, dan kurangnya informasi tentang produk.

Kurangnya kepercayaan dari pembeli membuat mereka ragu untuk melakukan pembelian sehingga memilih untuk mencari alternatif produk lain. Mengatasi hal ini, penjual perlu membangun kepercayaan terlebih dahulu dengan pembeli. Jelaskan detail produk secara jujur disertai dengan bukti, misalnya testimoni atau ulasan positif. Jika diperlukan, berikan sample produk untuk dicoba oleh pembeli sebelum mereka melakukan pembelian dalam jumlah besar. Sebagai penjual, kamu juga wajib untuk memenuhi janji yang telah diberikan demi menjaga kredibilitas.

Mendapatkan perhatian dari calon pembeli yang sebelumnya abai menjadi tertarik adalah hal yang tak mudah serta membutuhkan keterampilan khusus. Memahami alasan dibalik sikap calon pembeli yang terlihat cuek dapat membantu penjual mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Ingat, keberhasilan penjualan terjadi bukan hanya karena produk yang bagus, tetapi kemampuan penjual dalam membangun hubungan yang kuat dengan calon pembeli.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Septiana
EditorRinda Septiana
Follow Us