Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Hadapi Stres saat Harus Bertahan sebelum Resign dari Pekerjaan

ilustrasi seorang pria yang sedang stres karena menjadi bahan gosip rekan sekantornya (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi seorang pria yang sedang stres karena menjadi bahan gosip rekan sekantornya (pexels.com/Yan Krukau)

Bekerja di tempat yang punya budaya kerja toksik memang melelahkan. Rasanya tidak ada hari tanpa kejadian-kejadian yang sukses membuat emosimu tidak terkendali. Tidak peduli sekuat apa ingin tetap fokus pada penyelesaian tugas, gangguan selalu datang, entah dari atasan atau bahkan sesama rekan kerja. Kalau sudah begini, pikiran akan mudah stres dan aktivitas menjadi tidak lancar.

Kendati sulit, tetapi langsung mengundurkan diri alias resign tanpa persiapan yang matang juga bukan langkah bijaksana. Oleh sebab itu, sebaiknya menyusun strategi jitu, sehingga begitu resmi keluar nanti, kamu tidak kebingungan mencari kerja baru. Nah, supaya tidak terlalu stres dalam menghadapi masa-masa bertahan sebelum resign, coba terapkan beberapa tips bermanfaat berikut ini, ya!

1.Sadari bahwa waktumu bekerja di sana sudah tidak banyak lagi

ilustrasi seseorang yang telah menyelesaikan pekerjaannya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bertahan untuk tetap bekerja di tempat yang budaya kerjanya tidak menyenangkan memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan energi yang besar karena kamu tidak hanya akan menghadapi tanggung jawab pekerjaan, tetapi juga orang-orang yang sering kali tidak kooperatif, sehingga membuatmu menemui banyak kesulitan. Akibatnya, kamu jadi rentan mengalami stres, bahkan hampir frustrasi.

Kendati demikian, jangan sampai kamu hilang kendali. Supaya tidak mudah stres, cobalah untuk menyadari bahwa waktumu bekerja di sana sudah tidak banyak. Kamu hanya perlu bertahan sedikit lagi sampai hari untuk mengundurkan diri itu benar-benar tiba. Jika kamu mengingat hal ini, maka perasaan menjadi lebih lega dan tekanan dapat diatasi dengan baik, deh.

2.Prioritaskan kehidupan personal setiap kali selesai bekerja

ilustrasi seseorang yang sedang bermain video game (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika “terjerumus” ke dalam lingkungan kerja yang toksik, kamu akan berhadapan dengan masalah work-life balance. Bagaimana tidak, atasan atau rekan kerja sering kali tidak menghargai waktu yang diwujudkan dengan menghubungimu di luar jam kerja untuk urusan pekerjaan. Tentu saja situasi seperti ini dapat menimbulkan stres, kan?

Demi menjaga kewarasan diri selama bertahan menunggu resign, cobalah bersikap lebih tegas. Pastikan kamu telah menyelesaikan seluruh tanggung jawab dengan baik dan benar sebelum pulang. Begitu sudah tiba di rumah, prioritaskan kehidupan personalmu dan abaikan bila ada yang memintamu melakukan pekerjaan, terlebih hal itu tidak bersifat urgent. Sedikit bersikap masa bodoh tidak selamanya keliru, kok!

3.Terapkan gaya hidup aktif

ilustrasi seseorang yang sedang berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Stres yang disebabkan oleh pekerjaan, terlebih lagi berurusan dengan budaya kerja yang terasa tidak menyenangkan, seolah tidak akan ada habisnya. Jika terus memikirkan hal tersebut, kamu hanya akan membuang banyak waktu untuk merasa khawatir dan tertekan. Kalau sudah begini, tentu kamu sendiri yang akan menanggung kerugiannya karena tidak bisa menikmati hidup, bukan begitu?

Oleh sebab itu, kamu perlu berusaha untuk mengalihkan pikiran dari pekerjaan yang sangat menyita energimu tersebut dengan cara menerapkan gaya hidup aktif. Biasakan untuk berolahraga setiap hari karena kegiatan ini dapat memicu produksi endorphin yang bantu kamu merasa lebih rileks dan bahagia, seperti dilansir Healthline. Selain itu, lakukan aktivitas apa pun yang dapat membuatmu bersemangat setiap kali ada kesempatan. Hasilnya, masa-masa menunggu resign dapat terlewati dengan baik tanpa stres yang berlebihan.

Bertahan untuk sementara waktu sebelum resmi resign dari pekerjaan yang tidak disukai memang bukan hal mudah. Kendati demikian, kamu bisa berlatih untuk menghadapi stres yang dirasakan dengan cara-cara yang sehat dan menyenangkan. Dengan begini, kamu tidak akan tertekan, sehingga tanpa terasa sudah sampai pada hari yang ditunggu-tunggu, deh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us