Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cemas (pexels.com/ Nathan Cowley)

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, namun sering kali kita tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari dapat berdampak buruk pada kondisi mental kita. Tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang tampak sepele justru bisa merusak keseimbangan emosional dan psikologis.

Berikut adalah empat kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan mental tanpa kamu sadari.

1. Terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi merasa iri (pexels.com/ Brett Sayles)

Di era media sosial, membandingkan diri dengan orang lain menjadi hal yang sulit dihindari. Melihat pencapaian, gaya hidup, atau kebahagiaan orang lain sering kali membuat kita merasa kurang atau tidak cukup baik. Padahal, apa yang ditampilkan di media sosial belum tentu mencerminkan kenyataan sepenuhnya.

Terlalu sering membandingkan diri dapat menyebabkan rendahnya kepercayaan diri, kecemasan, dan bahkan depresi. Fokuslah pada perjalanan dan pencapaian pribadi tanpa terus-menerus mengukur diri dengan standar orang lain.

2. Menekan atau mengabaikan emosi

ilustrasi orang marah (pexels.com/Engin Akyurt)

Banyak orang berpikir bahwa menunjukkan emosi, terutama yang negatif seperti kesedihan atau kemarahan, adalah tanda kelemahan. Akibatnya, mereka menekan atau mengabaikan perasaan mereka sendiri, berharap bahwa emosi tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Namun, menumpuk emosi tanpa mengekspresikannya dengan sehat justru dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya. Belajarlah untuk menerima dan mengelola emosi dengan baik, entah dengan berbicara kepada orang yang dipercaya, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas relaksasi.

3. Kurang tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/John-Mark Smith)

Tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan mental. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan emosional, meningkatkan tingkat stres, dan bahkan memperburuk kondisi mental seperti kecemasan dan depresi. Namun, banyak orang yang mengabaikan kebutuhan tidur dengan alasan pekerjaan, hiburan, atau kebiasaan begadang.

Pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam, setidaknya 7-9 jam, agar otak dan tubuh memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri.

4. Mengabaikan kebutuhan sosial dan emosional

ilustrasi mengobrol dengan teman di media sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan dukungan emosional. Sayangnya, kesibukan atau perasaan tidak ingin merepotkan orang lain sering kali membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosialnya. Isolasi sosial dapat meningkatkan risiko stres, kesepian, dan bahkan gangguan mental seperti depresi.

Luangkan waktu untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman, berbagi cerita, atau sekadar menghabiskan waktu bersama agar kesehatan mental tetap terjaga.

Kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh faktor besar seperti trauma atau tekanan berat, tetapi juga oleh kebiasaan kecil yang sering kita abaikan.

Dengan berhenti membandingkan diri dengan orang lain, mengelola emosi dengan baik, menjaga pola tidur yang sehat, dan tetap terhubung dengan lingkungan sosial, kita bisa menjaga kesehatan mental tetap stabil. Mulailah mengubah kebiasaan buruk ini agar kualitas hidup menjadi lebih baik dan bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

Editorlotus n