Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi berpikir (Pixabay.com/AllClear55)

Bagi manusia yang memiliki budi pekerti mulia, kita selalu dituntut untuk berbuat kebaikan. Tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri. Namun, kebaikan tersebut juga menyangkut kehidupan di lingkungan sekitar. Tapi kita tidak bisa memaknai konsep berbuat kebaikan ini secara mentah-mentah. Pada kenyataannya saat hendak berbuat kebaikan kita juga harus tetap memiliki sikap selektif.

Keberadaan sikap selektif ternyata memegang peranan yang sangat penting. Apalagi saat kita dihadapkan dengan lingkungan dengan situasi yang kompleks seperti sekarang. Kebaikan yang kita lakukan tidak selalu menumbuhkan hasil yang sama. Tentu ada beberapa hal yang mendasari pentingnya memiliki sikap selektif saat hendak melakukan kebaikan. Kamu perlu merenungkan penjelasan ini agar mampu bertindak secara hati-hati.

1. Menghindari tindakan manipulatif dari orang lain

ilustrasi bullying (pexels.com/Yan Krukau)

Boleh saja kita menjadi orang yang ingin berbuat kebaikan. Ini menjadi salah satu pengaplikasian nilai-nilai dari budi pekerti yang luhur. Tapi berbuat kebaikan juga tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan empati. Kita harus mampu berpikir realistis untuk menumbuhkan sikap selektif. Terutama menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang kita hadapi.

Sikap selektif saat hendak melakukan kebaikan menghindarkan kita dari tindakan orang-orang manipulatif. Karena tidak semua orang yang membutuhkan bantuan memiliki niat tulus. Ada kemungkinan beberapa pihak memanfaatkan niat baik kita untuk kepentingan yang tidak sehat atau manipulatif. Dengan selektif, kita bisa memfilter siapa yang benar-benar butuh bantuan dan siapa yang tidak.

2. Dalam rangka menjaga keseimbangan hidup

Editorial Team

Tonton lebih seru di