Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Puasa Islam dan Puasa Katolik, Serunya Bersamaan Tahun Ini

ilustrasi beribadah (pexels.com/Gül Işık)
ilustrasi beribadah (pexels.com/Gül Işık)

Bukan cuma agama Islam yang ada puasa, tapi juga agama Katolik. Tujuan untuk puasanya pun sama, yaitu untuk memperkuat spiritualitas dan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Uniknya, di tahun 2025 ini puasa agama Islam tanggalnya hampir bersamaan dengan puasa agama Katolik lho. Yuk mari kita cari tahu perbedaan puasa di Islam dan puasa di Katolik!

1. Waktu pelaksanaan puasa

ilustrasi alat ibadah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi alat ibadah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dalam agama Islam, bulan Ramadan dimulai pada awal bulan kesembilan di kalender Islam. Tanggalnya bergantung pada pengamatan siklus lunar bulan. Yang artinya, bulan puasa dimulai pada hari yang berbeda setiap tahunnya. Umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam selama sebulan penuh.

Sedangkan dalam agama Katolik, masa puasa dimulai dari Rabu Abu. Tahun ini, Rabu Abu jatuh pada tanggal 5 Maret 2025. Umat agama Katolik sudah memulai sejak kemarin, dan akan berlangsung selama 40 hari hingga menjelang minggu Paskah.

2. Cara melakukan puasa

ilustrasi berpuasa (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi berpuasa (pexels.com/Thirdman)

Puasa selama bulan Ramadan, merupakan salah satu dari Lima Rukun Islam yang merupakan dasar kehidupan umat Muslim. Makan terakhir adalah makanan sahur sebelum fajar, kemudian tidak makan dan minum sepanjang hari hingga iftar. Selama masa puasa ini juga, umat Muslim tidak merokok, berbicara kasar, minum minuman keras, dan tidak membicarakan orang lain di belakang mereka.

Puasa dalam agama Katolik, hanya boleh makan satu kali dalam satu hari. Waktunya kapan bisa ditentukan dengan bebas, boleh pagi, siang, maupun malam. Umat Katolik juga wajib berpantang pada setiap hari rabu dan jumat, dimulai dari Rabu Abu hingga Jumat Suci. Boleh dipilih mau berpantang apa, mulai dari menghindari daging, rokok, garam, gula dan semua manisan, ataupun berpantang hiburan seperti internet, game, bioskop, dan sebagainya.

3. Usia melakukan puasa

ilustrasi beribadah (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi beribadah (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam agama Islam, anak usia tujuh tahun mulai diperkenalkan dengan puasa setengah hari. Namun ketika sudah memasuki usia akil baligh, atau sudah masuk masa pubertas, maka anak wajib puasa penuh. Tidak ada batasan usia dalam puasa Islam, namun lansia yang sudah sangat tua boleh tidak berpuasa. Karena kondisi lemah setiap lansia berbeda-beda, maka agama Islam mengizinkan mereka yang punya kondisi membahayakan boleh tidak berpuasa. Selain itu, orang dengan sakit keras, sedang haid, hamil, masa nifas, sedang bepergian jauh juga diizinkan untuk tidak berpuasa. Jika tidak puasa harus diganti dengan fidyah, yaitu memberi makan orang miskin.

Sementara agama Katolik, puasa wajib dilakukan untuk umat yang sudah berusia 18 tahun ke atas hingga usia 60 tahun. Kecuali jika ada kondisi medis, baru umat Katolik diizinkan untuk tidak puasa. Sedangkan pantangan wajib dilakukan ketika sudah berusia 14 tahun ke atas dan tidak ada batas umurnya. Orang sakit pun tetap juga ada pantangan, karena pantangan lebih mudah dilakukan daripada puasa.

4. Makna puasa Islam dan makna puasa Katolik

ilustrasi beribadah (pexels.com/Mohammed Alim)
ilustrasi beribadah (pexels.com/Mohammed Alim)

Puasa dalam agama Islam merupakan sebuah ibadah, untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan memperkuat iman. Umat Muslim juga percaya bahwa selama bulan Ramadan, waktu spiritualitasnya meningkat di mana mereka dapat menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapat keberkahan dalam setiap amal ibadah.

Puasa dalam agama Katolik untuk mengenang pengorbanan Yesus Kristus. Puasa dan pantang merupakan tanda pertobatan dan pemikulan salib seperti yang dilakukan Yesus Kristus di atas kayu salib. Karena itu, bukan cuma menahan diri tidak makan. Namun puasa Katolik juga harus diikuti dengan doa, amal, dan perbuatan baik.

Sejatinya, makna puasa sama yaitu pengendalian diri. Puasa baik dalam agama Islam dan agama Katolik juga sama-sama mengajarkan kesabaran dan keikhlasan. Puasa itu indah, dan berkahnya banyak. Karena itu jangan dinodai dan dijadikan ajang pamer ya. Selamat menunaikan ibadah puasa, apapun agamamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Liem Ling
EditorLiem Ling
Follow Us