Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Zuhud dan Hidup Sederhana, Jangan Sampai Keliru

Ilustrasi belajar bersama ayah (Pexels.com/Monsterra Production)
Intinya sih...
  • Konsep zuhud dan hidup sederhana semakin populer
  • Zuhud lebih ke kondisi hati yang tidak terikat dengan dunia
  • Orang zuhud menjalani hidupnya dengan tujuan mendapatkan ridha Allah

Belakangan ini, konsep hidup sederhana semakin populer. Banyak orang mulai mengurangi gaya hidup konsumtif dan lebih memilih hidup minimalis. Tapi, di tengah tren ini, ada satu istilah lain yang sering dikaitkan, yaitu zuhud. Sayangnya, gak sedikit yang menganggap zuhud dan hidup sederhana itu sama, padahal sebenarnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya. 

Zuhud bukan sekadar tentang hidup hemat atau mengurangi kepemilikan barang, melainkan lebih dari itu. Sementara hidup sederhana lebih ke pola hidup yang tidak berlebihan, zuhud punya makna yang lebih dalam dan berkaitan dengan cara pandang seseorang terhadap dunia. Nah, biar gak salah paham, yuk, simak lima perbedaan zuhud dan hidup sederhana berikut ini!

1. Hidup sederhana itu pilihan gaya hidup, zuhud itu soal hati

Ilustrasi berdoa (Pexels.com/RDNE Stock project)

Hidup sederhana lebih ke bagaimana seseorang mengelola gaya hidupnya. Misalnya, memilih makan di warung daripada restoran mahal atau lebih suka naik transportasi umum daripada beli mobil mewah.

Sementara itu, zuhud lebih ke kondisi hati yang tidak terikat dengan dunia. Orang yang zuhud bisa saja punya harta banyak, tapi hatinya tidak terpaut pada kekayaan itu. Ia tetap merasa bahwa dunia hanya sementara dan tidak menjadikan harta sebagai tujuan utama hidupnya.  

2. Zuhud lebih banyak berbagi, hidup sederhana lebih banyak menahan diri

Ilustrasi bersedekah (pexels.com/ Timur Weber)

Seseorang yang zuhud tidak akan ragu untuk berbagi dan menginfakkan hartanya di jalan yang baik. Baginya, harta hanyalah titipan yang harus digunakan sebaik mungkin untuk kemaslahatan. Orang zuhud merasa bahwa semakin banyak ia memberi, semakin baik pula hidupnya.

Sementara itu, orang yang hidup sederhana lebih fokus pada menahan diri agar tidak boros atau berlebihan dalam membelanjakan hartanya. Ia lebih memilih hidup hemat, tapi belum tentu aktif dalam berbagi seperti orang yang zuhud.  

3. Zuhud fokus pada akhirat, hidup sederhana fokus pada keseimbangan hidup

Ilustrasi belajar bersama (Pexels.com/Alena Darmel)

Orang yang zuhud menjalani hidupnya dengan fokus utama pada kehidupan setelah mati. Ia tidak mudah tergiur oleh kenikmatan dunia dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang bernilai ibadah.

Sementara itu, orang yang hidup sederhana lebih fokus pada keseimbangan dalam hidupnya. Ia tetap menikmati dunia, tapi dengan cara yang tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, ia bisa memilih rumah kecil bukan karena ingin zuhud, tapi karena merasa cukup dan nyaman dengan tempat tinggal yang sederhana.  

4. Orang zuhud untuk raih ridha Allah, hidup sederhana lebih ke gaya hidup pribadi

Ilustrasi berkumpul bersama (Pexels.com/RDNE Stock project)

Perbedaan paling mendasar antara zuhud dan hidup sederhana adalah tujuannya. Orang zuhud menjalani hidupnya dengan tujuan mendapatkan ridha Allah. Ia tidak menolak harta, tapi juga tidak mengutamakan dunia. Segala yang dimilikinya digunakan untuk kebaikan dan ibadah. Sementara itu, hidup sederhana lebih ke pilihan pribadi untuk hidup lebih hemat, tidak berlebihan, atau sekadar mengurangi konsumsi barang demi kebahagiaan dan kenyamanan.

Meskipun sekilas terlihat mirip, ada perbedaan zuhud dan hidup sederhana. Zuhud lebih ke arah sikap hati yang tidak terikat dengan dunia, sedangkan hidup sederhana adalah pilihan gaya hidup yang lebih hemat dan tidak berlebihan. Orang bisa hidup sederhana tapi belum tentu zuhud, sementara orang yang zuhud bisa saja memiliki kekayaan, tapi hatinya tetap tidak bergantung pada dunia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us