Depresi menjadi isue yang cukup intens dibicarakan beberapa tahun terakhir ini. Mulai dari kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh pengalaman depresi. Hingga tingkah laku manusia yang sudah tidak lagi terkontrol, yang diduga juga karena depresi.
Pada tahun 2017 melalui Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia, dinyatakan bahwa hampir 3,7 persen dari total populasi menderita depresi. Depresi tidak hanya dialami oleh mereka yang sudah melalui beberapa fase di dalam hidupnya atau yang sudah berusia cukup dewasa.
Bahkan ditengarai, depresi dimulai sejak semua manusia berada pada masa kanak-kanak.
Meski sampai saat ini depresi masih menjadi pembicaraan yang tidak umum, karena dinilai merupakan gangguan kejiwaan yang berbahaya. Namun beberapa orang sudah mulai aware atau peduli terhadap betapa pentingnya depresi ini sendiri.
Tidak hanya cara menanggulanginya saja yang banyak disosialisasikan. Namun bagi penderita juga dihimbau untuk tidak malu, meski saat mereka dinyatakan atau didiagnosis mengidap depresi.
Lalu kenapa sih kita tidak perlu lagi malu mengakui atau menyatakan bahwa kita sedang mengalami depresi?