Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Pertanyaan "Kapan Nikah?" Tak Perlu Dimasukkan Hati

ilustrasi dua orang perempuan (freepik.com/freepik)
ilustrasi dua orang perempuan (freepik.com/freepik)

Pertanyaan "kapan nikah?" kerap dilontarkan kepada mereka yang berusia 25 tahun ke atas. Walau hanya sebuah pertanyaan, nyatanya hal ini kerap membuat orang yang ditanyai kesal. Para penanya juga memang harus menyadari bahwa pertanyaan ini gak perlu dilontarkan sebab sensitif bagi beberapa orang.

Namun, yang ditanyai juga harus lebih tenang lagi menghadapi pertanyaan ini. Berikut ini penjelasan mengenai lima alasan kenapa pertanyaan "kapan nikah?" tak perlu dimasukkan ke dalam hati. Keep scrolling!

1. Orang bertanya hanya sekedar basa-basi

ilustrasi tiga cewek sedang bercerita (freepik.com/freepik)
ilustrasi tiga cewek sedang bercerita (freepik.com/freepik)

Alasan pertama kenapa pertanyaan "kapan nikah?" tak perlu dimasukkan ke dalam hati adalah karena orang-orang hanya basa-basi. Saat bertemu seseorang yang sudah lama tak bertemu, terkadang mereka akan kehabisan topik pembicaraan sehingga pertanyaan seperti "kapan nikah?", "kerja dimana?", dan pertanyaan mengenai hal privasi lainnya dilontarkan.

Gak semua orang yang bertanya "kapan nikah?", bermaksud untuk menyerangmu secara personal. Selalu tanamkan dalam diri kalau pertanyaan ini hanyalah basa-basi dan tak penting. Jawab sewajarnya tanpa sarkasme dan langsung alihkan topik pembicaraan jika kamu tak nyaman.

2. Mereka tak benar-benar peduli padamu

ilustrasi berselisih (freepik.com/drobotdean)
ilustrasi berselisih (freepik.com/drobotdean)

Melanjutkan poin di atas, orang hanya bertanya karena ingin basa-basi dan tak benar-benar peduli padamu. Setelah menanyakan basa-basi mengenai kapan menikah, mereka akan lanjut bercengkerama tanpa memikirkan jawaban atau alasan kenapa kamu belum menikah. Faktanya, kehidupanmu gak sepenting itu untuk mereka pikirkan!

Sebab itu, kamu juga perlu untuk bersikap tak peduli apalagi kesal saat mendapatkan pertanyaan ini. Fokus saja untuk melanjutkan hidupmu dan melakukan hal yang kamu sukai serta berkaryalah pada bidangmu. Bungkam mereka dengan prestasi dan keahlianmu, sehingga nanti saat bertemu, pertanyaan basa-basi mereka akan lebih ke seputar pencapaianmu!

3. Mereka akan segera melupakan tentangmu

ilustrasi dua orang perempuan (freepik.com/freepik)
ilustrasi dua orang perempuan (freepik.com/freepik)

Fakta tak menyenangkan lainnya adalah orang-orang akan segera melupakanmu. Saat mereka menanyakan "kapan nikah?" dan kamu memberi jawaban, mereka tak akan benar-benar memikirkan jawabanmu. Bahkan mereka akan segera melupakan kamu dan hidupmu setelah kalian selesai berkomunikasi.

Kalau mereka saja akan langsung melupakanmu, lantas kenapa kamu terus-terusan merasa kesal karena pertanyaan yang dilontarkan? Sebab itulah, kamu pun perlu segera melupakan pertanyaan mereka, alih-alih bertanya-tanya apakah maksud mereka bertanya untuk mengucilkanmu atau apa. Sekali lagi, fokuslah pada hidup dan perkembanganmu!

4. Yang menjalani hidupmu adalah kamu sendiri

Ilustrasi wanita yang bebas(freepik.com/arthurhidden)
Ilustrasi wanita yang bebas(freepik.com/arthurhidden)

Setelah orang menanyakan kapan kamu menikah dan kamu merasa tersentil sehingga cepat-cepat memutuskan untuk mencari calon, lalu apa? Kamulah yang akan menjalani hidup dan pernikahanmu nantinya. Orang yang bertanya mungkin nantinya akan melontarkan pertanyaan lain seperti kapan punya anak dan kapan punya anak kedua?

Manis pahitnya hidup kamu juga yang akan merasakannya, jadi gak perlu terburu-buru atau bahkan merasa sakit hati dengan pertanyaan orang. Sebab pada akhirnya, kamu sendiri yang akan menjalani semuanya. Mantapkan dirimu sebelum memutuskan untuk menikah tanpa perlu buru-buru karena merasakan tekanan sosial.

5. Hanya akan menganggu pikiran dan ketenangan hatimu

ilustrasi melarang (freepik.com/benzoix)
ilustrasi melarang (freepik.com/benzoix)

Bagi beberapa orang, pertanyaan "kapan nikah?" mungkin hanya jadi angin lalu saja. Namun, berbeda bagi mereka yang overthinking sehingga membuat pikiran dan hati tak tenang. Hal ini tentu akan sangat mengganggu jika kamu biarkan pertanyaan mereka mempengaruhimu. Tentu kamu gak mau, dong, jika pertanyaan basa-basi orang membuatmu gak mood.

Selalu pikirkan kalau pertanyaan ini gak perlu dimasukkan ke dalam hati sebab orang-orang yang bertanya, tak benar-benar peduli padamu. Kamulah penentu hidup dan masa depanmu serta kamulah yang akan menjalaninya. Orang lain hanya bisa berasumsi, bertanya, dan memberikan masukkan. Jangan cepat tersinggung dan merasa mereka mengucilkanmu, ya. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marissa Zefanya
EditorMarissa Zefanya
Follow Us