5 Alasan Media Sosial Bisa Membuatmu Menjadi Individu yang Semu

Jangan mau jadi budak media sosial. Kamu berhak dengan kehidupan nyatamu dan jangan sampai kehidupan nyatamu terampas oleh dunia yang tidak nyata bernama media sosial. Manfaatkan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat dan sewajarnya. Jangan tenggelam terlalu dalam. Luangkan waktumu untuk menikmati kehidupan nyata dan berinteraksilah. Hidupmu tidak melulu soal media sosial.

Media sosial sering mengaburkan kehidupan yang nyata dan khayalan. Seringkali menciptakan kebahagiaan yang semu dan sementara. Walaupun media sosial bisa memberikan kebahagiaan, tapi itu bukanlah kebahagiaan yang sebenarnya.

Efek dari euforia kebahagiaan tersebut sangat singkat. Kita perlu menyadari bahwa semakin ketergantungan diri kita terhadap media sosial maka semakin semulah kebahagiaan yang kita dapatkan.

Coba lepaskan ketergantungan tersebut. Berbicaralah dengan orang di sebelahmu. Berdiskusilah. Jangan terpenjara dengan dunia yang bernama media sosial.

Dikehidupan nyata kamu adalah seseorang yang sangat pendiam dan pemalu. Tapi jika urusan ngoceh di media sosial, kamu adalah rajanya. Itu sedikit contoh bagaimana media sosial bisa memberikan topeng yang banyak terhadap diri kita dikehidupan nyata. Hal ini sering menjadi masalah yang memberikan gambaran semu terhadap diri kita di dunia nyata dan media sosial. Hanya berani di media sosial dan pengecut di dunia nyata tentu saja bukanlah sesuatu yang baik. Mulai sekarang belajarlah menjadi dirimu sendiri, belajarlah apa adanya. 

Kalian pasti merasakan bahwa berinteraksi lewat media sosial itu nyatanya penuh tipu daya. Komunikasi yang semu karena kita tidak bisa melihat wajah lawan bicara. Tidak bisa merasakan emosinya ketika berbicara. Sehingga kadang sering terjadi kesalahpahaman yang fatal akibat salah prasangka.

Maka dari itu, usahakan jangan terlalu mengutamakan komunikasi melalui media sosial. Jika ada waktu dan tempat, baiknya berkomunikasilah secara tatap muka. Hal tersebut guna menghindari salah prasangka yang tidak perlu.

Hati yang kosong dan semu karena bahagia hanya di dunia maya. Berhati-hatilah terhadap hal tersebut. Rasa sepi tetap akan muncul walau dirimu aktif bukan main di media sosial. Tetap saja dunia nyatalah yang bisa memberikan solusi terhadap kesepian yang melandamu. Manfaatkan media sosial sekadarnya dan utamakanlah sosialisasi di dunia nyatamu.

Media sosial pada akhirnya adalah sebuah ujian kebijaksanaan yang harus bisa dilalui manusia. Bijak dalam menggunakan dan bijak dalam bersosialisasi di media sosial tentu bukanlah hal yang mudah. Jadi, sudahkah kita bijak bermedia sosial?