Bukber di luar menjadi salah satu agenda yang banyak dilakukan saat Ramadan. Namun, rupanya tak semua orang suka buka puasa di luar. Kalaupun mereka tetap melakukannya satu atau dua kali, biasanya hanya karena tidak enak terus menolak ajakan teman atau bos.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga lebih suka berbuka puasa di rumah saja? Jika pun dirimu membeli makanan untuk berbuka, pasti dibungkus buat dinikmati bersama keluarga. Lima alasan di bawah ini mewakili keenggananmu buka puasa di luar.
Setiap jam 17.30 di bulan puasa, semua tempat makan biasanya diserbu pengunjung. Meski ada meja dan kursi yang cukup, rasanya menjadi kurang nyaman bagimu. Menunggu pesananmu datang saja jadi lama sekali.
Terkadang pesanan yang diantarkan salah meja saking banyaknya pengunjung. Atau, ada satu menu yang tak kunjung datang sampai buka puasamu hampir selesai. Meski umum terjadi, ini dapat mengurangi kenikmatan berbuka puasa.
Apalagi buat kamu yang ada sakit lambung, momen buka puasa mesti berhati-hati sekali. Jangankan makan, baru minum pun kadang sudah mual. Ini membuatmu perlu waktu lebih lama untuk bersantap.
Bila di rumah, kamu bisa berbuka dengan santai. Kamu dapat makan setengah porsi dulu. Setengah porsi berikutnya dilanjutkan beberapa waktu kemudian setelah perut lebih nyaman menerima makanan.
Namun, berbuka di luar tentu gak bisa begini. Makanan dan minuman perlu segera dihabiskan. Kalau tidak, selain mubazir, nanti pengunjung lain gak segera mendapat tempat. Padahal jika langsung menghabiskannya, kamu sakit perut bahkan muntah.
Ramadan hanya terjadi sekali dalam setahun. Oleh sebab itu, bulan ini terasa istimewa sekali. Untukmu yang telah berkeluarga, kesempatan pulang kantor lebih awal pasti tidak disia-siakan.
Kamu jadi bisa menyiapkan menu buka puasa dan menikmatinya bersama keluarga. Di bulan-bulan lain dirimu sering pulang terlambat karena harus lembur. Lumayan kan, sebulan penuh dapat makan malam bersama pasangan dan anak?
Buka puasa di luar memang menyenangkan dari sisi banyaknya menu yang dapat dipilih. Tak perlu repot-repot memasak dan tinggal menunggu pesanan datang. Hanya saja, tiba waktunya beribadah sering bikin bingung.
Meski di restoran ada ruang ibadah, biasanya ukurannya kurang luas. Sementara itu, pengunjung yang juga hendak beribadah banyak sekali. Kamu jadi tidak bisa segera beribadah bahkan dapat sampai melewatkannya.
Makin jauh restoran yang dipilih untuk berbuka, makin capek juga dirimu setelah pulang nanti. Kamu baru akan tiba di rumah paling cepat jam 20.00 atau lebih malam lagi jika disambung Tarawih bersama.
Padahal, kamu sudah mulai beraktivitas sejak pagi dan besok harus bangun dini hari buat sahur. Selain bikin kamu tambah capek, sampai di rumah juga biasanya lapar lagi. Rasanya jadi percuma makan di luar segala.
Agar buka puasa di luar lebih menyenangkan, pemilihan tempat memang perlu sangat diperhatikan. Pilihlah tempat makan yang mampu melayani banyak pengunjung sekaligus dan punya fasilitas ruang ibadah yang memadai. Jangan sampai mengutamakan buka puasa di luar justru membuat ibadahmu terganggu.