Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan saat Tiba-tiba Merasa Sedih, Kamu Mengalaminya?

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/3938030)

Pernah gak sih kamu merasa begitu sedih yang datangnya itu secara tiba-tiba? Pada saat itu, kamu bingung apa penyebab dari rasa sedih itu. Apakah memang nyatanya kamu tak tahu? Atau jutsru saking banyaknya penyebab hingga kamu lupa faktor mana yang jadi penyebab kesedihan kali ini? Coba tanyakan dan jujur pada dirimu sendiri.

Mungkin saat kesedihan itu muncul di waktu yang tepat tak akan menjadi masalah besar, ya. Tetapi, kalau kesedihan itu muncul saat kamu tengah menjalankan aktivitas yang cukup penting, rasanya hal tersebut mampu menganggu konsentrasimu, nih. Untuk itu, coba simak lima alasan di bawah ini untuk membantu kamu mengelola kesedihan yang kamu rasakan.

1. Terlalu banyak memendam rasa

ilustrasi orang bersedih (pixabay.com/StockSnap)

Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sedang kamu rasakan? Apakah rasanya semenyakitkan itu? Ya, rasa tersebut kamu pendam sendiri. Oleh karena suatu alasan tertentu, kamu memilih memendam rasa sakit sendiri, bertahan sendiri, dan akhirnya terluka sendiri, nih.

Ketika semua rasa sakit itu kamu tampung sendirian, makin lama tentu level luka dalam hatimu akan semakin besar. Nah, luka-luka yang terpendam di dalam hatimu inilah yang memberi sinyal pada dirimu untuk meghadirkan suasana sedih.

2. Terlalu banyak emosi yang tak mampu diungkapkan

ilustrasi kebencian (pixabay.com/Victoria_Watercolor)

Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan sendiri rasa emosional yang begitu besar? Sadar atau tidak, nyatanya tak semua orang bisa mengungkapkan emosional tersebut.  Ibaratnya, seperti sebuah amarah besar yang ingin sesegera mungkin meledak, namun tak kunjung bisa untuk melepaskannya.

Hingga akhirnya apa? Kamu akan menemukan dirimu yang tengah menahan emosional lagi, lagi, dan lagi. Dengan begitu, maka bukan mustahil apabila kesedihan muncul secara tiba-tiba dan berakhir pada tetesan air mata yang tak kunjung berhenti. 

3. Terlalu banyak keinginan yang tak mampu diwujudkan

ilustrasi masalah hidup (pixabay.com1388843/)

Dia lebih cantik? Lebih kaya? Lebih pintar? Lebih sukses? Dan berbagai kelebihan lainnya. Di situ kamu merasakan betapa kamu ingin memiliki kehidupan sesempurna mungkin. Keinginan itu membawa dirimu pada kepemilikan berbagai harapan hidup. 

Sayangnya, ketika berbagai harapan itu tak diimbangi oleh kemampuanmu, tentu saja yang akan terjadi ialah kegagalan. Sudah gagal mengembangkan diri, masih ditambah dengan hidup berdampingan dengan kehidupan orang-orang sekitarmu yang tarlihat sukses. Hal inilah yang pada akhirnya membawamu pada kesedihan yang tak kunjung usai, termasuk datang secara tiba-tiba.

4. Terlalu banyak tuntutan yang tak mampu diselesaikan

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/vdnhieu)

Kamu dituntut untuk sukses dengan sesegera mungkin? Hal tersebut umumnya terjadi untuk mengejar usia orangtua yang sudah lanjut usia. Mungkin juga, kamu dituntut untuk segera menemukan jodohmu? Hal tersebut umumnya selain mengejar usia orang tua juga karena kamu perempuan dengan usia yang dinilai telah cukup untuk menikah.

Itulah beberapa ilustrasi tuntutan dalam hidup yang terkadang tak bisa kita hindari. Ya, alasan atas lahirnya tuntutan tersebut terlihat logis yang membuat dirimu ingin sesegera mungkin untuk menyelesaikannya. Sayangnya, tuntutan tersebut tak logis jika disandingkan dengan situasi dan kondisimu saat ini. Maka, apa yang akan terjadi? Tentu saja kesedihan yang muncul pada berbagai waktu pun dengan tiba-tiba.

5. Terlalu banyak kesakitan yang dirasakan

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/RyanMcGuire)

Coba bayangkan, sesorang yang terkena satu penyakit dengan seseorang yang terserang penyakit komplikasi? Tentu saja sama-sama sakit hanya saja berbeda level kesakitannya, ya. Itulah yang juga terjadi dalam permasalahan hidup setiap orang.

Ya, setiap orang itu punya masalah hidupnya masing-masing, tapi tak semua orang memiliki level masalah yang sama dalam satu waktu. Ketika kamu menjadi si komplikasi dalam menghadapi masalah hidupmu, tentu kamu akan merasakan sakit yang begitu luar biasa.

Masalah berat yang satu belum selesai, datang lagi masalah baru yang lebih besar. Mau tak mau kamu harus menghadapinya, bertahan di dalamnya, entah sampai kapan. Hingga saat kesakitan itu sudah tak mampu kamu tahan lagi, otomatis kehancuran jiwa dan ragamu itu akan muncul tanpa bisa kamu kontrol atau kendalikan lagi, nih.

Meski kehidupan ini seberat dan semenyakitkan itu. Pun kesedihan yang lagi, lagi, dan lagi masih sering meghampirimu. Tetapi, yakinlah bahwa semua itu akan ada batasnya, akan ada akhirnya, dan akan berganti dengan kebahagiaan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Melinda Fujiana
EditorMelinda Fujiana
Follow Us