Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Waktu Sangat Berharga, Manfaatkan Sebaik Mungkin Mumpung Ada

ilustrasi jam bundar (pexels.com/Meshack Emmanuel Kazanshyi)

Menurutmu, apa saja yang masuk dalam kategori berharga? Aneka bentuk harta benda tentu berharga. Begitu pula kesehatan dan hubungan yang harmonis bersama orang-orang terdekat. Namun, sudahkah kamu benar-benar menyadari tentang betapa pentingnya waktu yang dimiliki?

Semua orang yang masih hidup punya waktu. Akan tetapi, gak seluruhnya memahami betapa berharganya waktu. Kalau dirimu juga masih memandang remeh waktu pasti sering menyia-nyiakannya. Contoh perilakunya, selalu menunda-nunda pekerjaan atau rencana penting. Sikap seperti ini jangan diteruskan.

Dibandingkan dengan uang serta pertemanan, kehilangan waktu adalah yang terburuk. Sekalipun waktu tidak berbentuk dan tak dapat disentuh atau dipegang, jangan sampai kelak kamu menyesal. Mari mempelajari alasan waktu disebut sangat berharga agar dirimu lebih termotivasi buat memanfaatnya seoptimal mungkin.

1. Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan memengaruhi masa depan

ilustrasi jam bundar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setiap kamu hendak melakukan sesuatu tidak bisa lepas dari waktu. Contohnya, dirimu belajar pada jam 19.00 atau kamu membuat suatu keputusan penting pukul 10.05. Semua kejadian melibatkan waktu. Kamu berbuat sesuatu saat ini juga. Sebagai manusia, dirimu tak henti-hentinya melakukan berbagai hal.

Namun, dari sekian banyak tindakan tentu masih banyak lagi hal yang tidak dilakukan. Sebagiannya memang benar-benar gak penting untukmu. Sebagiannya lagi sebenarnya penting, tetapi kamu malas atau ragu buat melakukannya. Seluruh hal yang dikerjakan atau tidak dikerjakan pada akhirnya memengaruhi masa depanmu.

Seperti hari ini dan banyak hari sebelumnya dirimu gigih bekerja keras, maka kamu berpeluang besar mencapai kesuksesan di masa depan. Begitu pula seandainya sekarang dirimu menolak belajar. Kelak kamu menjadi orang yang miskin ilmu padahal dunia makin maju. Waktu dan pilihanmu membentuk hubungan sebab serta akibat. Bila dirimu menginginkan hasil yang baik di masa depan, gunakan waktu buat melakukan hal-hal yang penting.

2. Waktu tidak bisa diputar kembali

ilustrasi jam tangan (pexels.com/Gjorgji Mitrev)

Kalimat ini sudah sering sekali dikatakan atau dituliskan orang buat memotivasi sesama agar memanfaatkan waktunya sebaik mungkin. Juga untuk mencegah seseorang tenggelam dalam penyesalan. Sayangnya, tidak setiap orang sungguh-sungguh menyesuaikan perilakunya dengan pengetahuan akan waktu yang terus bergerak maju.

Barangkali kamu pun terkadang berpikir begitu. Dirimu menggampangkan suatu urusan dengan pemikiran besok-besok kesalahan bisa diperbaiki karena masih ada waktu. Itu memang benar untuk beberapa kesalahan. Namun, kurang dapat diterapkan untuk sejumlah hal. Contohnya, rusaknya hubungan persaudaraan.

Sampai bertahun-tahun kemudian belum tentu kalian dapat rukun kembali. Perselisihan yang diawali dengan masalah yang memancing emosimu ternyata berbuntut panjang. Dirimu kerap membatin seandainya saat itu bisa lebih sabar, tentu persoalan gak berlanjut sampai sekarang.

Upaya buat memperbaiki hubungan ternyata tak berhasil mendekatkan kalian kembali. Kalian seperti sudah menjadi dua orang yang berbeda dan tidak bisa lagi saling percaya. Fakta bahwa dirimu tak dapat memutar kembali waktu menimbulkan penyesalan mendalam.

3. Ada yang merasa gak punya cukup waktu

ilustrasi melihat jam (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jatah waktu setiap orang sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Akan tetapi, perasaan yang muncul berlainan. Ada orang yang merasa cukup dengan waktunya, kekurangan, atau malah kelebihan. Jika kamu merasa cukup dengan waktu 24 jam berarti dirimu mampu mengelolanya dengan baik.

Akan tetapi bila kamu merasa punya terlalu banyak waktu sampai sering bosan dan bingung mau ngapain, artinya kurang kegiatan. Dirimu mesti lebih aktif dalam menjalani hari-hari. Kamu butuh waktu luang, tetapi tambah aktivitas harianmu sehinggga lebih sibuk dari sebelumnya. Tentu kegiatannya mesti penting dan bukan sekadar buat membunuh waktu.

Namun kalau kamu sering merasa kehabisan waktu dan berharap jumlah jam bertambah, mengerem aktivitas lebih bijak. Ini berarti dirimu mulai gak bisa mengontrol kegiatan. Jangan terus berpikir semuanya penting dan berharap waktumu memanjang. Harapanmu mustahil terpenuhi sehingga kamu yang mesti lebih selektif memilih prioritas harian.

4. Waktu tidak bisa dibeli

ilustrasi jam bundar (pexels.com/Jeremy)

Uang tentu berharga dan dapat diperoleh dengan bekerja. Bahkan terkadang kamu menemukannya terjatuh di jalan, diberi oleh orangtua, atau mendapatkannya dari undian. Begitu pula rumah yang mahal masih bisa diusahakan untuk dibeli walaupun dirimu mesti sabar dalam menabung. Bahkan maaf pun dapat dibeli.

Ada beberapa orang yang akhirnya mau memaafkan apa pun kesalahanmu setelah kamu memberikan sejumlah uang. Namun, tidak demikian dengan waktu. Ia seperti nyawa, artinya murni pemberian Tuhan. Berapa pun banyaknya uangmu, dirimu tidak bisa membeli waktu.

Tak seorang pun menjualnya meski seluruh makhluk khususnya manusia amat membutuhkannya. Waktu tidak dijual bukan karena gak berharga. Justru saking harganya tak mungkin dapat dibeli oleh siapa pun dan manusia tidak mampu memproduksi waktu, maka gak ada di pasaran. Waktu melampaui segala bentuk kekayaan materi.

5. Tak ada yang tahu kapan waktunya akan habis

ilustrasi jam di smartphone (pexels.com/Castorly Stock)

Jangan terlena oleh waktu yang terasa seperti udara tak terbatas. Segala hal di dunia sebenarnya ada batasnya. Begitu pula waktu yang dimiliki. Manusia mengenal konsep waktu hanya selama ia hidup. Jika waktunya habis, ini sama saja dengan kematian. Kamu pun gak tahu kapan ajal akan datang.

Tidak seperti setumpuk uang atau benda lain yang masih bakal tetap berada di hadapanmu selama kamu menjaganya sebaik mungkin. Waktumu akan tetap habis bila saatnya telah tiba. Hindari bersikap terlalu percaya diri seolah-olah detik berikutnya masih milikmu. Apalagi waktu yang lebih jauh dari itu seperti besok, minggu depan, tahun depan, dan seterusnya.

Apakah ini menakutkan? Ketidaktahuanmu mengenai jatah waktu yang dimiliki memang pantas bikin ketar-ketir. Akan tetapi, selalu cemas juga tidak berguna dan malah banyak waktumu terbuang sia-sia. Lebih bijak untuk mempersiapkan diri seandainya tiba-tiba waktumu habis.

Caranya ialah dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang dimiliki. Lakukan hal-hal yang positif dan penting. Berusahalah untuk tidak menciptakan masalah dengan siapa pun. Waktu kalian tidak sama. Salah satu dari kalian pasti akan terlebih dahulu pergi.

Hanya karena kamu tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk memperoleh waktu, bukan berarti waktu kalah berharga dari uang. Justru dengan dirimu memakai waktu sebaik mungkin, uang dan apa pun yang diinginkan bisa tercapai. Syukuri waktu yang dimiliki dengan tidak menyia-nyiakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us