Di era modern saat ini, isu mengenai body shaming seolah tidak ada habisnya. Bukannya berkurang, justru body shaming seolah dibiarkan untuk terus dilakukan. Tidak hanya wanita yang dianggap sering terkena efek body shaming, pria pun belakangan juga sering melakukan perilaku body shaming.
Membahas mengenai body shaming, ternyata ada beberapa buku yang dengan berani mengangkat tema body shaming di dalamnya. Penasaran buku apa saja? Simak di bawah ini.
Jurnalis sains Harriet Brown menjawab semua pemikiran-pemikiran keliru di masyarakat mengenai obesitas dan fobia kegemukan lewat buku ini. Buku Body of Truth menggabungkan berbagai aspek mulai dari pribadi, ilmiah hingga politik untuk menjelaskan bahwa ada missing link di masyarakat soal pengetahuan tentang obesitas dan fatphobia.
Selain itu ia juga menambahkan unsur budaya dalam kaitannya dengan stereotip obesitas pada masing-masing daerah yang ada di dunia ini.
Dalam buku ini, Jes Baker yang dikenal sebagai influencer yang sering menggalakkan pentingnya mencintai tubuh kita sendiri. Menjelaskan bahwa buku ini bisa menjadi pegangan untuk membuat kita yang membacanya menjadi lebih menghargai apapun bentuk tubuh orang lain.
Selain itu, dengan meningkatnya peran sosial media, dalam buku ini ia juga memberikan cara-cara yang tepat untuk tidak melakukan body shaming di sosial media. Dan tidak lupa Jes Baker memberikan tips dan trik untuk mempraktikkan perawatan diri yang sehat.
Lindy West berhasil membuat buku yang ringan dan mengena melalui Shrill. Isi yang kocak, provokatif dan sangat mencerahkan membuat buku ini harus kamu baca.
Sebagai seorang aktivis feminis, Lindy West menceritakan pengalamannya menjadi seorang yang memiliki bentuk badan yang gemuk. Baginya pada masa-masa awal ia merasa dirinya memiliki bentuk tubuh yang gemuk adalah sebuah tantangan bagi dirinya dan buruknya lagi berujung pengucilan.
Namun lewat buku Shrill, Lindy West menjawab semua tudingan negatif mengenai orang-orang gemuk. Bahwa memilik berat badan berlebih bukanlah halangan untuk berkarya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Roxane Gay membawa tulisannya ke tingkat yang baru dalam memoarnya. Kelaparan, trauma kegemukan, hubungan yang buruk, dan keluarga telah membentuk citra dirinya.
Dalam buku ini, Gay menceritakan soal pemerkosaan dirinya saat kecil dengan proyeksi ketidakberdayaan yang diterimanya sebagai wanita gemuk. Bahkan dalam buku ini ia juga mengangkat adanya kasus rasial yang sangat kentara terkait warna kulit di Amerika Serikat.
Buku yang ringan, yang akan membuatmu sadar bahwa masih banyak manusia yang egois dan mau menang sendiri di dunia ini. Dan tentunya ada lebih banyak manusia yang tertekan akibat perbedaan bentuk tubuh, warna kulit hingga pendidikan.
Berisi esai humor yang menggelitik ala Samantha Irby. Tulisan Irby menjalin humor dan kejujuran tentang menjadi gemuk, cacat, berkulit hitam, dan aneh.Tidak hanya menyoroti body shaming terhadap indvidu. Irby juga memasukkan esai-esai tentang kegagalan masuk perguruan tinggi, kehidupan percintaan yang monoton dengan pasangan hingga hubungannnya dengan kucing kesayangannya yang bernama Helen. Buku yang cukup kocak namun berisi.
Lima buku di atas bisa menjadi referensi untuk membuka mata dan wawasanmu lebih luas bahwa dunia masih kekurangan orang-orang yang memiliki sifat tenggang rasa. Dan tentu saja mengajarkanmu untuk tidak sembarangan menilai orang lain dari bentuk tubuhnya.