5 Cara Agar Kamu Tahan Godaan Diskon dan Gak Belanja

22 Mei 2021, 16:10 WIB

Ilustrasi diskon (pexels.com/max fischer)

Sebagai manusia yang hidup di era globalisasi, dapat dikatakan bahwa kita sangat beruntung karena diberi banyak beruntung. Salah satu contohnya adalah ketika ingin berbelanja sesuatu, ada banyak pilihan marketplace yang bisa membantumu berbelanja tanpa mengunjungi tokonya secara langsung.

Dalam dunia marketplace, promo dan diskon merupakan sebuah hal yang dapat menjadi daya tarik seseorang. Ketika ada satu barang yang sedang diskon besar-besaran, kamu pasti terdorong untuk membelinya. Namun percayalah bahwa hal tersebut sejatinya sangat buruk bagi isi dompetmu.

Kamu pasti akan kecanduan jika promonya terus ada. Uangmu pasti akan terbuang secara kurang tepat karena terlalu termakan diskonan. Sebisa mungkin kamu harus bisa membentengi diri agar tidak mudah termakan godaan diskon. Hal itu akan mudah dilakukan jika kamu mau mencoba kelima cara ini.

1. Coba alokasikan tabunganmu ke investasi reksa dana

Ilustrasi investasi (pexels.com/liza summer)

Reksa dana merupakan sebuah platform investasi yang membuatmu mudah untuk menjaga arus keuangan. Hal itu terjadi karena untuk melakukan penarikan saldo, kamu membutuhkan waktu sekitar 3-7 hari kerja sehingga uangmu bisa cair di rekening.

Hal tersebut sangatlah cocok jika kamu ingin menjaga uangmu agar tidak habis sebab termakan godaan diskon. Maka dari itu mulai sekarang cobalah untuk memulai investasi di reksa dana. Lagipula ada banyak aplikasi trusted yang menyediakan jasa investasi reksa dana seperti Bibit.id dan Ajaib.

2. Kurangi membuka aplikasi marketplace agar kamu tidak tergoda

Ilustrasi berpikir (pexels.com/zen chung)

Siapa nih yang suka scroll barang di marketplace online? Percayalah bahwa hal tersebut pasti akan meningkatkan keinginanmu untuk berbelanja. Apalagi jika ada diskonan yang cukup menggiurkan, kamu akan susah menahan keinginan diri untuk tidak membelanjakan uang di kantong.

Agar bisa menahan berbagai macam godaan dikson, kamu wajih mencabut permasalahan dari akarnya terlebih dahulu. Dalam kasus ini, kamu harus mengurangi kebiasaan scrolling barang-barang jika kamu tidak memiliki niatan untuk membelinya karena kebutuban.

3. Coba alokasikan tabunganmu untuk membuka usaha

Ilustrasi menjual (pexels.com/sam lion)

Daripada membelanjakan sesuatu yang belum tentu dibutuhkan, alangkah lebih baik jika kamu mengalokasikan uangmu untuk membuka usaha. Tidak apa-apa memulai usaha kecil-kecilan asalkan uangmu itu bisa berputar. Jika sebelumnya kamu berperan sebagai konsumen, cobalah untuk membalikkan keadaan.

Kamu bisa menjadi seller di marketplace tersebut agar bisa mendapatkan banyak cuan. Maka dari itu mulai sekarang cobalah untuk mengurangi kebiasaan konsumtif dan gunakanlah uangmu untuk sesuatu yang bisa menghasilkan.

4. Coba lakukan analisis sebelum tergiur membeli barang diskonan

Ilustrasi berpikir (pexels.com/elijah o'donnell)

Sebelum membeli barang-barang diskonan, alangkah lebih baik jika kamu melakukan analisis terkait kegunaannya. Apakah barang tersebut memang benar-benar kamu butuhkan atau hanya sebatas euforia semata sebab ada promo yang menggiurkan. Ingatlah bahwa terkadang kamu harus bersikap bijak dalam membelanjakan uang. Jangan sampai uangmu itu terbuang percuma hanya karena ingin mengikuti tren untuk membeli sebuah barang.

5. Cobalah untuk lebih bersyukur terhadap aset yang kamu miliki

Ilustrasi aset (pexels.com/sam lion)

Hal terakhir yang wajib dilakukan adalah kamu harus mensyukuri segala materi kepunyaanmu saat ini. Jika ada barang yang masih layak dipakai, jangan menggantikannya hanya karena ada diskonan. Cobalah untuk berpikir bahwa apakah kamu benar membutuhkannya atau tidak.

Semua aset yang kamu miliki saat ini harus disyukuri dan mulai dikembangkan agar menghasilkan. Jangan mau termakan promo-promo diskonan karena hal tersebut hanya akan membuat keuanganmu menjadi kurang baik. Lebih bersyukur mulai dari sekarang, yuk!

Menahan diri untuk tidak tergoda dengan adanya diskonan memang sangat sulit. Tetapi kamu wajib melakukannya agar kondisi finansialmu bisa tetap sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.