5 Cara Bijak Merespons Keinginan untuk Menyerah pada Keadaan

Sudah melakukan upaya maksimal dan doa terbaik pun telah dipanjatkan, namun hasil tak kunjung selaras dengan harapan. Kondisi tersebut pasti membuat lelah baik secara fisik maupun mental. Imbasnya, kita kerap berpikir untuk menyerah saja.
Wajar apabila kita memiliki keinginan untuk menyerah pada keadaan. Namun, terkadang pikiran seolah tak membenarkan hal demikian untuk dilakukan. Ada saja bisikan yang mengatakan kita akan dianggap lemah ketika memilih menyerah atau merasa khawatir dengan akibat yang memungkinkan terjadi atas pilihan tersebut.
Sebetulnya kita perlu memahami dari dua sisi ketika dihadapkan dengan kondisi demikian. Berikut beberapa cara bijak dalam merespons keinginan untuk menyerah.
1. Lakukan evaluasi diri secara menyeluruh

Cobalah melakukan evaluasi mendalam sebelum menentukan pilihan untuk menyerah atau tidak. Evaluasi itu meliputi bagaimana niat awal yang dibangun, tujuan yang ingin dicapai, hingga proses yang telah dilalui sejauh ini.
Apakah ketiga hal tersebut telah berjalan dengan baik dan bagaimana kita melihat ketiga unsur tersebut dalam perjalanan panjang ini? Coba tanyakan baik-baik kepada diri sendiri untuk menemukan jawaban sebagai pertimbangan sebelum memutuskannya.
2. Ambil jeda sejenak jika memang diperlukan

Barangkali selama ini pikiran dan kondisi tubuh kita terlalu lelah menghadapi realita yang tak kunjung berpihak pada kita. Dalam kondisi demikian, mengambil jeda sejenak tentu diperlukan.
Waktu tersebut diperuntukkan supaya pikiran kita bisa beristirahat agar selanjutnya dapat memutuskan dengan lebih objektif. Sebab semuanya perlu kepala dingin untuk meminimalisir penyesalan dalam memutuskan suatu perkara.
3. Pertimbangkan situasi dan kondisi yang saat ini terjadi

Sebelum memilih untuk menyerah pada keadaan atau memilih untuk bertahan, baiknya kita perlu mempertimbangkan kondisi yang terjadi. Hal demikian sebagai tolak ukur atas pilihan yang akan kita tentukan.
Apakah keadaan yang kita alami akan membaik ketika menyerah begitu saja? Apakah kondisi kita mampu memikul beban ketika memutuskan untuk terus bertahan? Jawaban dari pertanyaan itu sejatinya hanya diri kita masing-masing yang bisa menemukannya.
4. Jangan terlalu gegabah, pastikan pilihan itu diambil tanpa keraguan

Sejatinya keraguan ketika menentukan pilihan hanya akan membuat kita terjebak dalam penyesalan mendalam suatu hari nanti. Maka, ketika ingin memutuskan sesuatu baiknya dilakukan dengan keyakinan dan percaya diri.
Jangan terlalu gegabah, pertimbangkan dengan matang segala risiko maupun dampaknya. Baru setelah itu kita boleh memantapkan pilihan untuk tetap bertahan ataukah menyerah dengan keadaan.
5. Pastikan kita telah mempunyai rencana lain ketika akhirnya memutuskan untuk menyerah

Jika pada akhirnya jalan terbaik yang harus kita tempuh adalah menyerah, maka sebelum benar-benar memutuskannya kita sudah lebih dulu memiliki rencana lain. Hal demikian dilakukan supaya kita tak kehilangan arah pasca menyerah pada keadaan.
Kelima cara tersebut dapat membantu kita saat berada di pilihan sulit, antara menyerah ataukah bertahan untuk melanjutkan. Pastikan kita menerapkan respons bijak tersebut supaya setelahnya kita bisa memutuskan jalan terbaik mana yang akan ditempuh.
Menyerah atau bertahan sejatinya sah-sah saja. Sebab kondisi setiap orang berbeda dan persoalan yang dialaminya juga berbeda. Kitalah yang paling tahu akan hal tersebut sehingga sudah selayaknya mempertimbangkan pilihan itu dengan pikiran dan perasaan yang lebih bijak. Semangat, ya!