Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Jaga Hubungan dengan Sahabat yang Sudah Memiliki Anak 

ilustrasi tetap menjaga hubungan dengan teman yang telah memiliki anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Seiring waktu, hubungan pertemanan cenderung berubah. Minat berbeda, lokasi yang tidak sama, hingga kesibukan membuat frekuensi bertemu jadi sedikit. Belum lagi, jika beberapa sahabat sudah disibukkan dengan kegiatan merawat anak. 

Bukan hanya waktu bertemu yang semakin sedikit, tak jarang topik anak sering menjadi pembahasan saat bertemu. Sedangkan, kamu masih berstatus single dan merasa gak nyambung dengan omongan mereka. Lantas, apakah kamu harus mundur dari persahabatan yang sudah terjalin lama?

Guys, walau fase kehidupan sahabat sudah berbeda denganmu, tak lantas hubungan pertemanan kalian berakhir begitu saja, lho. Kamu tetap bisa menikmati waktu bersama sahabat meski mereka sedang mengasuh atau sibuk menjaga anak, kok. Gak percaya? Yuk, ikuti lima cara berikut agar persahabatan kalian tetap terjalin dengan baik. 

1. Hargai jika hidup mereka sudah berubah

ilustrasi berkumpul dengan teman yang sudah mempunyai bayi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kehidupan bisa benar-benar berubah ketika mempunyai anak, terlebih ketika masih bayi atau balita. Tentu saja sebagai teman, kamu harus menyadari energi, waktu, dan kapasitas sahabat untuk bersosialisasi jadi sangat terbatas.

Walau bukan lagi jadi prioritas pentingnya, kamu jangan marah dengan mereka. Hargai jika kehidupan mereka sudah berubah. Jadi, daripada marah karena merasa ‘tersisihkan’, menengok mereka sambil meringankan kerepotannya mengurus anak bisa jadi bantuan yang berarti, lho.

2. Rencanakan waktu sebaik mungkin

ilustrasi menulis agenda (unsplash.com/ Glenn Carstens-Peters)

Pertemuan mendadak adalah hal yang sangat sulit terjadi ketika sudah menjadi orang tua. Kegiatan mengasuh anak sambil mengatasi kesibukan kerja membuat mereka menolak undangan bertemu di menit-menit terakhir. 

Itulah mengapa penting untuk merencanakan waktu bertemu sebaik mungkin. Memang betul, kamu yang single akan lebih kerepotan mengatur segala hal agar rencana berjalan dengan baik. Namun, jika pertemuan kalian lancar dan bisa quality-time bersama, waktu lelahmu akan terbayar dengan indah, kan?

3. Jujur dengan perasaanmu

ilustrasi bicara jujur tentang perasaanmu pada sahabat (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Jujur dengan perasaan bukan berarti kamu marah-marah dengan mereka karena sulitnya kalian bertemu. Jelas, bukan keinginan mereka untuk tidak bertemu denganmu, tapi situasi dan kondisi yang membuat mereka jadi sulit denganmu.

Dibandingkan marah-marah, lebih baik jujur mengungkapkan perasaan kalau kamu merindukan mereka. Mengatakan bahwa kamu sedih itu membuat mereka tahu perasaanmu sesungguhnya. Yakinlah, bahwa mereka pun merasakan hal yang sama. Sering kali, hal-hal sentimentil seperti ini justru membuat kalian tetap dekat. 

4. Tetap menjadi teman curhat yang nyaman

ilustrasi teman yang perhatian (unsplash.com/Mimi Thian)

Perubahan status tak lantas membuat kalian berjarak. Jadi, meski kamu masih single, bukan berarti kamu merasa tak pantas mendengarkan curhatan temanmu perihal keluarga. Jangan salah, mereka yang baru mempunyai anak sedang mengalami tekanan karena kehidupannya yang berubah drastis dan membutuhkan orang lain untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Jangan merasa minder meski kamu masih single. Tunjukkan pada mereka bahwa kamu akan ada untuk mendengarkan semuanya. Dengarkan saja apa pun yang diceritakan, tak jarang mereka hanya butuh pendengar bukan pemberi nasihat. Jangan salah, meski hanya mendengarkan, mereka tetap sangat menghargainya, lho.

5. Tawarkan untuk mengasuh

ilustrasi menawarkan diri merawat anak teman (unsplash.com/Joshua Rodriguez)

Salah satu keberuntungan mempunyai teman yang mempunyai anak adalah kesempatan untuk mengenal dan belajar merawat anak-anak. Jadi, tak ada salahnya menawarkan diri untuk mengasuh si kecil. 

Ketika teman ingin quality-time dengan pasangannya, tawarkan diri untuk mengasuh anaknya. Dengan ini, kamu jadi bisa belajar merawat anak sambil menyenangkan hati sahabat dekat. Percayalah, mereka sangat menghargai bantuanmu ini. Jadi, jangan jengkel, ya! 

Bagi yang single, menjaga hubungan dengan sahabat yang sudah mempunyai anak bisa sangat menantang. Eits, tapi ini bukan menandakan mereka tak menyayangimu, lho. Perubahan intensitas bertemu karena memang prioritasnya sudah bergeser. Namun, ini menandakan hubungan pertemanan kalian akan berakhir, lho. Dengan pengertian dan perhatian satu sama lain, hubungan kalian tetap terajut dengan baik, kok. Semoga berhasil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us