Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Keluar dari Lingkaran Pinjaman Online Tanpa Tambah Stres

ilustrasi stres (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi stres (pexels.com/Anna Shvets)

Terjebak dalam pinjaman online bisa terasa seperti berjalan di dalam lorong gelap tanpa tahu kapan ujungnya. Awalnya cuma satu, lalu bertambah dua, dan tiba-tiba tagihan datang dari berbagai arah. Kamu jadi panik, bingung harus bayar yang mana dulu, dan akhirnya ambil pinjaman baru untuk tutup utang lama. Lingkarannya tidak ada habisnya. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa keluar.

Satu hal yang harus kamu tahu kamu tidak sendiri. Banyak orang pernah ada di posisi yang sama. Bedanya, mereka bisa keluar karena mulai mengambil langkah yang tepat tanpa membiarkan stres menguasai. Kuncinya bukan cuma soal uang, tapi juga soal cara berpikir dan strategi yang kamu bangun. Pelan tapi pasti, kamu bisa ambil kembali kendali atas keuangan dan hidupmu.

1. Akui dulu bahwa kamu butuh bantuan

ilustrasi stres (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi stres (pexels.com/cottonbro)

Langkah pertama yang paling penting adalah mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja secara keuangan. Bukan untuk menyalahkan diri sendiri, tapi agar kamu bisa jujur dan mulai bertindak. Banyak orang terus terjebak dalam utang karena berpura-pura semuanya masih aman, padahal kenyataannya tagihan sudah menumpuk. Saat kamu bisa mengakui kondisimu dengan jujur, kamu jadi lebih terbuka untuk mencari bantuan atau solusi.

Tidak semua orang bisa langsung keluar sendirian, dan itu tidak apa-apa. Kamu bisa mulai dengan cerita ke orang yang kamu percaya, atau konsultasi dengan lembaga keuangan yang memberikan pendampingan utang. Semakin cepat kamu mengakui masalahnya, semakin cepat juga kamu bisa menyusun langkah keluar. Ini bukan tentang menyerah, tapi tentang memulai. Dan kamu layak untuk hidup tanpa beban utang yang terus menghantui setiap hari.

2. Buat daftar semua utang dan prioritas pelunasan

ilustrasi membuat daftar tugas (pexels.com/fauxels)
ilustrasi membuat daftar tugas (pexels.com/fauxels)

Langkah kedua yang bisa kamu lakukan adalah mencatat seluruh utang secara rinci. Tulis nama platform pinjaman, jumlah utang, bunga, jatuh tempo, dan denda jika ada. Meski terdengar menakutkan, mencatat semuanya akan membuat kamu bisa melihat gambaran besarnya. Dari situ, kamu bisa mulai menyusun prioritas. Mana yang harus dibayar dulu karena bunga atau dendanya paling besar? Mana yang bisa dinegosiasikan? Tujuannya bukan untuk bikin kamu makin stres, tapi supaya kamu bisa menyusun strategi pelunasan yang terukur.

Fokuslah pada satu utang dulu yang paling membebani, dan cari cara untuk melunasinya secara bertahap. Setelah itu, pindah ke yang berikutnya. Ini dikenal dengan metode "snowball" atau "avalanche", tergantung mana yang kamu rasa paling cocok. Dengan melihat daftar yang jelas, kamu bisa punya arah, dan langkahmu jadi lebih ringan meski jalannya tidak langsung cepat.

3. Berhenti tambah utang baru, mulai ubah kebiasaan

ilustrasi pinjaman online (freepik.com/benzoix)
ilustrasi pinjaman online (freepik.com/benzoix)

Salah satu kesalahan yang paling sering terjadi adalah mengambil pinjaman baru untuk menutupi utang lama. Ini seperti memindahkan api ke tempat lain tanpa benar-benar memadamkannya. Kalau kamu ingin benar-benar keluar dari lingkaran ini, kamu harus berhenti dulu dari semua bentuk utang tambahan, termasuk tawaran "limit baru" atau "pinjaman cepat" yang sering muncul di aplikasi. Di saat yang sama, kamu juga perlu mulai mengubah kebiasaan.

Tanyakan pada diri sendiri kebiasaan belanja atau keputusan apa yang membuat kamu terus butuh pinjaman? Apakah karena gaya hidup? Atau karena tidak pernah mencatat pengeluaran? Ubah kebiasaan ini pelan-pelan. Mulai dari mencatat pengeluaran harian, batasi penggunaan dompet digital, dan biasakan membedakan kebutuhan dan keinginan. Tanpa perubahan kebiasaan, pelunasan utang hanya akan jadi solusi sementara.

4. Cari tambahan penghasilan meski kecil

ilustrasi bekerja (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Anete Lusina)

Mungkin kamu merasa penghasilan bulanan tidak cukup untuk menutup semua cicilan, apalagi untuk menabung. Di kondisi seperti ini, penting untuk mulai mencari sumber penghasilan tambahan. Tidak perlu langsung besar. Bisa dari hal-hal kecil seperti menjual barang yang sudah tidak dipakai, menawarkan jasa ringan, atau ikut proyek freelance di waktu luang. Bahkan penghasilan tambahan yang kecil tetap punya peran besar, terutama kalau kamu konsisten.

Tambahan ini bisa kamu fokuskan sepenuhnya untuk bayar satu utang tertentu, sehingga pelunasannya lebih cepat. Kamu juga akan merasa lebih berdaya karena tidak hanya mengandalkan gaji tetap. Yang penting adalah kamu tetap bergerak dan mencari peluang. Dunia digital saat ini menawarkan banyak ruang untuk dapat penghasilan tambahan, kamu tinggal sesuaikan dengan waktu dan kemampuanmu. Semakin banyak kamu coba, semakin besar peluang kamu keluar dari tekanan utang.

5. Buat rencana jangka panjang dan sabar pada prosesnya

ilustrasi sabar (freepik.com/benzoix)
ilustrasi sabar (freepik.com/benzoix)

Keluar dari lingkaran utang tidak akan terjadi dalam semalam. Kamu butuh rencana jangka panjang yang realistis dan kesabaran untuk menjalani prosesnya. Buat target bulanan yang bisa dicapai, seperti lunasi satu pinjaman dalam tiga bulan, atau kumpulkan dana darurat kecil dalam enam bulan. Jangan terlalu keras pada diri sendiri saat prosesnya tidak secepat yang kamu harapkan. Fokus pada kemajuan, bukan pada kesempurnaan. Setiap bulan tanpa utang baru sudah jadi langkah besar.

Rencana ini juga penting untuk menjaga arah agar kamu tidak kembali ke kebiasaan lama. Tulis rencanamu dan evaluasi setiap akhir bulan. Rayakan setiap pencapaian kecil, karena dari situlah kamu membangun kepercayaan diri. Ingat, ini bukan tentang membayar semua utang secepat mungkin dengan stres, tapi tentang mengubah hidupmu secara perlahan dengan lebih tenang dan terarah. Kamu pasti bisa, asal tetap sabar dan konsisten.

Lingkaran utang dari pinjaman online memang bisa menekan dari banyak sisi keuangan, emosi, bahkan hubungan sosial. Tapi kamu tetap punya pilihan. Kamu bisa berhenti, menata ulang hidup, dan keluar dari tekanan itu sedikit demi sedikit. Kuncinya bukan pada langkah besar, tapi pada keberanian untuk memulai langkah kecil dan terus konsisten. Akui kondisimu, susun strategi, ubah kebiasaan, cari peluang baru, dan buat rencana jangka panjang yang sesuai dengan kenyataan hidupmu. Tidak ada jalan keluar yang instan, tapi kamu akan merasakan perubahan saat kamu memilih untuk bertindak hari ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Rosa
EditorAmelia Rosa
Follow Us