Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Memaafkan Diri Sendiri Setelah Terlalu Lama Menyalahkannya

ilustrasi berusaha berdamai dengan diri sendiri (pexels.com/George Pak)
ilustrasi berusaha berdamai dengan diri sendiri (pexels.com/George Pak)

Menyalahkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu adalah hal yang umum. Namun jika dibiarkan, hal itu bisa merusak kepercayaan diri dan kebahagiaan. Terkadang, proses memaafkan diri sendiri terasa jauh lebih sulit daripada memaafkan orang lain.

Memaafkan diri sendiri bukan berarti melupakan kesalahan, tetapi memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari perjalanan hidup. Dengan tindakam yang tepat, kita bisa berdamai dengan diri sendiri. Berikut akan dibahas lima cara belajar memaafkan diri sendiri untuk melangkah dengan lebih tenang.

1. Akui kesalahan tanpa menghakimi diri

ilustrasi refleksi diri (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi refleksi diri (pexels.com/Sam Lion)

Langkah pertama untuk memaafkan diri adalah dengan mengakui kesalahan tanpa menghakimi. Alih-alih memperbesar rasa bersalah, coba lihat kesalahan sebagai kesempatan belajar. Mengakui kesalahan dengan lembut akan membuka pintu menuju pemulihan.

Dengan cara tersebut, kita bisa melihat kesalahan sebagai pengalaman yang membangun. Hal itu juga akan membantu kita memahami penyebabnya tanpa terjebak dalam penyesalan. Dengan menerima diri tanpa menghakimi, kita bisa lebih tenang dalam melanjutkan hidup.

2. Fokus pada pelajaran yang didapatkan

ilustrasi merenung (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi merenung (pexels.com/Thirdman)

Alihkan perhatian dari rasa bersalah dengan mencari pelajaran berharga dari peristiwa tersebut. Pasalnya setiap kesalahan atau kegagalan bisa memberi kita pemahaman baru yang berguna untuk perkembangan diri. Fokus pada hal positif membuat kita merasa bahwa kesalahan adalah bagian dari proses menuju kematangan.

Dengan begitu, kita bisa mengurangi tekanan dalam diri. Hal itu membantu mengubah pandangan kita terhadap kesalahan, yakni melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh. Cara demikian mampu memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi beragam situasi.

3. Beri waktu dan ruang untuk diri sendiri

ilustrasi menikmati waktu dengan diri sendiri (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menikmati waktu dengan diri sendiri (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pemulihan memerlukan waktu dan tidak bisa dipaksakan. Maka kita perlu memberikan ruang pada diri sendiri untuk merasakan emosi, tanpa menekan atau memaksanya. Sehingga kita bisa menerima kesalahan dengan lebih baik untuk membangun kepercayaan diri secara bertahap.

Meluangkan waktu untuk pemulihan adalah cara menghargai diri dan proses yang sedang berjalan. Kesabaran akan membantu proses tersebut berjalan tanpa adanya rasa terburu-buru. Memberi ruang pada diri juga membuat pemulihan terasa lebih menyeluruh.

4. Berlatih memberi afirmasi untuk diri sendiri

ilustrasi berdialog dengan diri sendiri (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi berdialog dengan diri sendiri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Berlatih memberikan afirmasi dapat membangun pandangan yang lebih lembut pada diri sendiri. Ingatkan diri bahwa semua orang pernah membuat kesalahan. Afirmasi akan membantu menumbuhkan kasih sayang pada diri dan mengurangi kecenderungan menyalahkan.

Afirmasi dapat diulangi setiap hari untuk memperkuat pandangan positif terhadap diri. Setiap kalimat positif yang diucapkan pada diri membantu membangun mental yang lebih kuat. Hal itu juga membuat kita merasa lebih dihargai oleh diri sendiri.

5. Berdamai untuk melanjutkan langkah dengan tindakan positif

ilustrasi perempuan self love (pexels.com/GlassesShop GS)
ilustrasi perempuan self love (pexels.com/GlassesShop GS)

Langkah terakhir untuk memaafkan diri adalah berdamai dan melanjutkan hidup dengan tindakan positif. Fokus saja pada hal yang bisa kita lakukan guna menjalani hidup dengan lebih baik. Pasalnya tindakan positif mencegah kita dari penyesalan yang berlarut-larut.

Memaafkan diri sendiri adalah kunci untuk melepaskan beban emosional. Proses demikian sejatinya menjadi bentuk cinta terhadap diri sendiri. Maka ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna, dan setiap kesalahan adalah bagian dari pembelajaran.

Dengan menerapkan kelima cara di atas, kita bisa mulai menerima diri untuk melanjutkan hidup dengan lebih positif. Sebab pada hakikatnya hidup adalah tentang belajar, berkembang, dan memberi kesempatan pada diri sendiri menjadi versi terbaik. Jadi, mulailah merangkul perjalanan hidup yang kita lalui, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us