5 Cara Mengatasi Luka Batin dari Orangtua Emotionally Unavailable

Hubungan dengan orangtua seharusnya menjadi pondasi awal yang memberikan rasa aman dan kasih sayang. Namun, tidak semua dari kita beruntung memiliki orangtua yang secara emosional hadir. Orangtua yang “emotionally unavailable” sering kali sulit memberikan dukungan emosional, membuat kita merasa terabaikan atau bahkan tidak cukup baik.
Luka batin yang muncul dari pengalaman ini bisa sangat memengaruhi kehidupan kita, tetapi kabar baiknya, luka itu bisa disembuhkan. Berikut adalah lima cara yang dapat kamu coba untuk mengatasi luka batin tersebut dan menjalani hidup yang lebih bahagia.
1. Kenali dan validasi perasaanmu

Langkah pertama untuk sembuh adalah menyadari luka itu ada. Tidak jarang kita menyangkal rasa sakit yang disebabkan oleh orangtua karena kita merasa bersalah atau takut dianggap tidak bersyukur. Namun, penting untuk memahami bahwa perasaanmu valid. Kamu berhak merasa terluka atas apa yang kamu alami.
Alih-alih menyalahkan diri sendiri, cobalah untuk menuliskan emosi yang kamu rasakan. Menulis jurnal atau berbicara dengan orang terpercaya bisa membantu kamu memahami perasaan yang selama ini terpendam. Dengan mengenali dan menerima emosi tersebut, kamu memberi ruang bagi diri sendiri untuk memulai proses penyembuhan.
2. Berhenti mencari validasi yang tidak pernah datang

Terkadang, kita terus berharap mendapatkan pengakuan atau kasih sayang dari orangtua yang secara emosional tidak mampu memberikannya. Sayangnya, ini hanya akan membuatmu merasa lebih kecewa. Berhenti mencari validasi dari mereka bukan berarti kamu menyerah, tetapi kamu memilih untuk membebaskan diri dari ekspektasi yang melukai.
Fokuslah pada dirimu sendiri. Temukan kebahagiaan dan penerimaan dari hal-hal lain, seperti persahabatan yang sehat atau hobi yang kamu cintai. Ingat, validasi terpenting adalah yang datang dari dirimu sendiri. Ketika kamu belajar untuk mencintai dan menerima dirimu, luka itu akan perlahan memudar.
3. Berikan batasan sehat dalam hubungan dengan orangtua

Membangun batasan adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan emosionalmu. Ini bukan tentang menjadi egois atau memutus hubungan, tetapi tentang menjaga keseimbangan agar kamu tidak terus-menerus terluka. Batasan bisa berupa mengurangi intensitas pertemuan atau menetapkan topik pembicaraan yang aman saat berkomunikasi.
Bicarakan dengan tegas, namun tetap sopan. Misalnya, kamu bisa berkata, “Aku merasa lebih nyaman jika kita tidak membahas hal ini.” Dengan batasan yang jelas, kamu bisa mengurangi rasa frustrasi dan menciptakan ruang untuk dirimu bertumbuh tanpa harus selalu merasa tertekan oleh harapan mereka.
4. Cari dukungan profesional atau komunitas yang memahami

Kadang, luka batin dari orangtua “emotionally unavailable” terlalu dalam untuk diatasi sendiri. Dalam hal ini, mencari bantuan profesional seperti psikolog atau terapis bisa sangat membantu. Mereka dapat membantumu menggali akar permasalahan dan memberikan strategi untuk menghadapi trauma yang kamu alami.
Selain itu, bergabung dengan komunitas yang memiliki pengalaman serupa bisa memberimu rasa bahwa kamu tidak sendirian. Mendengar cerita orang lain dapat menjadi pengingat bahwa kamu mampu melewati ini, sama seperti mereka. Dukungan sosial adalah salah satu kunci terbesar dalam perjalanan penyembuhan emosional.
5. Bangun identitas dan kebahagiaanmu sendiri

Terakhir, penting untuk diingat bahwa kamu bukanlah definisi dari luka yang kamu alami. Luka itu memang bagian dari perjalanan hidupmu, tetapi itu tidak harus menentukan siapa dirimu. Mulailah membangun hidup yang sesuai dengan nilai dan kebahagiaan yang kamu pilih sendiri.
Fokus pada hal-hal yang membuatmu merasa hidup: impian, karier, atau hubungan yang sehat. Pelan-pelan, kamu akan melihat bahwa kebahagiaan sejati datang dari keputusan untuk hidup dengan autentik, bukan dari menyenangkan orang lain. Saat kamu menciptakan hidup yang penuh makna, luka itu akan menjadi bagian dari cerita yang telah membentukmu menjadi lebih kuat.
Menyembuhkan luka batin dari orangtua yang “emotionally unavailable” bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi itu sangat mungkin dilakukan. Dengan mengenali emosi, melepaskan ekspektasi, menetapkan batasan, mencari dukungan, dan menciptakan kebahagiaan sendiri, kamu bisa menemukan kedamaian yang selama ini kamu cari. Ingatlah, kamu tidak ditentukan oleh luka di masa lalu, melainkan oleh cara kamu memilih untuk bangkit dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Semua ini butuh waktu, tapi setiap langkah kecil adalah bukti bahwa kamu layak untuk hidup yang bahagia.