Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengatasi Penyesalan Akibat Salah Mengambil Keputusan, Bijak!

ilustrasi seorang wanita merenng (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seorang wanita merenng (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap manusia pasti akan selalu dihadapkan oleh berbagai pilihan dalam hidupnya. Jadi, hal yang wajar bila kamu pernah menyesal atas keputusan yang telah kamu ambil.

Meskipun penyesalan adalah bagian dari hidup, namun itu bisa berubah menjadi emosi yang sangat menyakitkan jika kamu terlalu terpaku pada penyesalan tersebut. Penyesalan yang berlebihan juga dapat menimbulkan kecemasan dan depresi.

“Kamu mungkin merasa buruk pada diri sendiri dan merasa segala sesuatunya tidak ada gunanya karena kamu telah melakukan kesalahan,” ujar Dawn Potter, PsyD, seorang psikolog, dikutip Cleveland Clinic.

“Kamu mungkin melakukan penilaian terhadap hidupmu dan berpikir kamu bukan orang yang berharga,” tambahnya.

Maka dari itu, jika kamu sedang dilanda penyesalan akibat salah dalam mengambil keputusan, lima cara berikut ini bisa kamu lakukan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Simak, ya!

1.Maafkan diri sendiri

ilustrasi seorang wanita menutup matanya (pexels.com/Masha Raymers)
ilustrasi seorang wanita menutup matanya (pexels.com/Masha Raymers)

Biasanya, jika seseorang masih diselimuti kekecewaan dan rasa bersalah, itu karena ia masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Padahal, terus-menerus menyesali apa yang sudah terjadi, tidak akan mengubah situasi.

“Terjebak dalam rasa malu dan bersalah, tidak membantu kamu untuk selalu ada bagi orang-orang di dalam hidupmu dan tidak membantu kamu untuk bergerak maju,” ucap Dr. Potter, dikutip Cleveland Clinic.

Alih-alih terus meratapi nasib yang tak kunjung usai atau menghukum diri karena kesalahan, lebih baik mulailah menerima kesalahanmu apa adanya dengan melihat secara objektif dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Meskipun waktu tak bisa diputar kembali, namun membuat strategi yang lebih baik di masa depan setidaknya bisa membantu kamu memaafkan diri sendiri.

2.Jadikan kesalahan sebagai pelajaran

ilustrasi seorang wanita bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang wanita bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara kedua ini sangat penting untuk dilakukan. Menjadikan kesalahan sebagai pelajaran berharga dapat membantu mengubah cara pandang kamu terhadap situasi tertentu.

Kendra Cherry, MSEd, selaku spesialis rehabilitasi psikososial, pendidik psikologi, dan penulis, dikutip Verywell Mind, mengatakan dengan menjadikan kesalahan sebagai pelajaran bisa membantu kamu mengubah perspektif ke arah yang positif, memvalidasi emosi yang kamu rasakan, dan menunjukkan kasih sayang pada diri sendiri. Di sisi lain, melakukan hal ini juga dapat membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

“Ingatlah bahwa kejadian di masa lalu tidak menentukan masa depanmu dan kamu mampu membuat pilihan yang lebih baik di masa depan,” ujar Cherry.

3.Minta maaf kepada orang yang ikut menerima dampak dari keputusanmu

ilustrasi dua orang wanita sedang bicara (pexels.com/Alexander Suhorucov)
ilustrasi dua orang wanita sedang bicara (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Coba pikirkan kembali, barangkali ada orang-orang yang ikut terkena dampak dari keputusan yang telah kamu buat atau ambil, sehingga itu yang menyebabkanmu terus-menerus diliputi oleh rasa bersalah. Satu-satunya cara adalah temui mereka dan meminta maaf secara tulus.

Bagi sebagian orang, mungkin hal ini terkesan sulit, namun dengan meminta maaf kepada orang lain atas kesalahanmu dapat menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang bertanggung jawab. Selain itu, Dr. Potter menyarankan, jika kamu meminta maaf, fokuslah pada kesalahanmu dan jangan membuat alasan. Sebab, permintaan maaf yang tulus bisa membuat orang lain tahu bahwa kamu benar-benar menyesal atas apa yang terjadi dan berempati terhadap perasaan mereka.

4.Buatlah jurnal untuk menuangkan keluh kesah

ilustrasi membuat jurnal (pexels.com/Amina Filkins)
ilustrasi membuat jurnal (pexels.com/Amina Filkins)

Jika kamu terus-menerus memikirkan penyesalan, ada baiknya untuk menuangkan segala keluh kesahmu ke dalam jurnal. Menulis tentang pikiran negatif dapat memberi kamu kesempatan untuk memperoses berbagai emosi dan mengevaluasi apa yang terjadi.

Dikutip Self, Patia Braithwaite, seorang penulis di laman tersebut mengatakan, kamu juga bisa menuliskan situasi sulit atau kesalahan lain serta bagaimana cara kamu untuk mengatasinya. Daripada berfokus pada apa yang kamu anggap benar tentang penyesalanmu, lebih baik buatlah daftar pertanyaan tentang masa depan.

Misalnya, ‘Apa yang akan kamu lakukan saat ini ?’ dan ‘Apa yang ingin kamu lakukan dengan masa depan ?’. Saat waktunya tiba, kamu dapat memeriksa kembali tulisanmu dan melihat bagaimana hubunganmu dengan penyesalan telah berubah.

5.Lakukan hal baru untuk mengalihkan pikiran negatif

ilustrasi seorang wanita memotret (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang wanita memotret (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengurung diri di dalam kamar dan mengisolasi diri dari dunia luar hanya akan membuatmu semakin merasa kesepian. Lambat laun, perasaan negatif itu akan makin berkembang dan berdampak buruk pada kesehatan.

Jadi, alangkah lebih baik jika kamu keluar sejenak dan mencoba hal baru, seperti memulai perjalanan baru, melakukan hobi baru, atau mencicipi makanan yang belum pernah kamu rasakan. Bagaimanapun, terus memikirkan penyesalan hanya akan membuat diri semakin terpuruk. Karenanya, sapalah dunia luar dan mulai tata kembali hidupmu dengan lebih baik.

“Menemukan cara-cara kecil untuk mengejutkan diri sendiri dan mencoba hal-hal baru dapat membantu kamu percaya kepada kemampuanmu untuk belajar dan berkembang. Ketika kamu yakin bahwa masih ada kehidupan yang harus dijalani, ada potensi untuk menciptakan ruang antara kamu dan penyesalan,” jelas Robert Allan, Ph.D, LMFT, seorang pelatih terapi yang berfokus pada emosi dan asisten profesor terapi pasangan dan keluarga di University of Colorado, Denver, dikutip Self.

Sebagai manusia, terkadang kamu membuat keputusan berdasarkan apa yang kamu pikirkan dan rasakan saat itu. Meskipun waktu tak dapat diulang, tapi ini bukanlah akhir dari segalanya. Belajar menerima perasaan, memaafkan diri sendiri, dan mengambil pelajaran dari pengalamanmu dapat membantu mengurangi penyesalan di dalam dirimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Delvi Ayuning
EditorDelvi Ayuning
Follow Us