Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengenali Pola Pikiran Negatif, Yuk Pahami!

ilustrasi pria yang gelisah (unsplash.com/Francisco Moreno)

Pola pikiran negatif dapat saja muncul tanpa kita sadari dan hal tersebut tentunya bisa memengaruhi suasana hati, perilaku, sampai dengan kualitas hidup secara keseluruhan. Pola ini dapat berupa pemikiran pesimis, meremehkan diri sendiri, atau terus-menerus merasa gelisah dengan hal-hal yang belum tentu terjadi.

Mengenali tanda-tanda pola pikiran negatif merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasinya, karena pikiran tersebut dapat menjadi halangan untuk menggapai berbagai kesempatan yang baik dalam hidup kita. Dengan menyadari pola ini, kamu dapat mulai melatih diri untuk berpikir lebih positif. Berikut ini adalah cara untuk mengenali pola pikiran negatif yang mungkin belum kamu sadari. 

1. Berfokus pada hal buruk di setiap situasi

ilustrasi pria yang gelisah (unsplash.com/bruce mars)

Pola pikir negatif kerapkali ditandai dengan kecenderungan untuk selalu memikirkan sisi buruk dari setiap keadaan, bahkan saat hal positif terjadi. Sebagai contoh, sesudah gagal dalam suatu hal, kamu malahan berpikir tidak akan pernah mendapatkan kesuksesan. Sedangkan saat kamu mengalami keberhasilan, kamu berpikir hal tersebut hanyalah suatu kebetulan semata. 

Fokus yang berlebihan pada aspek negatif hanya akan menjadikanmu mengabaikan hal-hal baik yang sesungguhnya lebih memberikan pengaruh. Selain itu, kebiasaan ini dapat pula berdampak buruk pada suasana hati dan kepercayaan diri. 

Dengan menyadari bahwa kamu terlalu sering mencari kekurangan atau kesalahan dalam berbagai kondisi, maka kamu dapat mulai melatih diri untuk menghargai segala pencapaian dan kebaikan yang terjadi di dalam hidupmu. Walaupun itu hal yang kecil dan sangatlah sederhana. 

2. Menggeneralisasi pengalaman buruk

ilustrasi pria yang gelisah (unsplash.com/Corey Agopian)

Pola pikir negatif dapat pula muncul ketika kamu menggeneralisasi pengalaman buruk yang pernah kamu alami, seakan-akan kejadian buruk ini akan terus terjadi. Misalnya, apabila kamu gagal dalam tes ujian masuk universitas, kamu mungkin langsung berpikir bahwa kamu akan gagal di setiap ujian berikutnya. Pemikiran seperti ini hanya akan menjebakmu dalam pesimisme dan tak memberikan kesempatan bagi hal-hal baik untuk terjadi.

Untuk mengenali pola ini, penting untuk mengingat bahwa setiap keadaan merupakan hal yang unik dan hasil yang berbeda mungkin bisa terjadi di peluang lainnya. Di samping itu, menghindari generalisasi bisa membantu kamu untuk tetap optimis dan terbuka pada kesempatan baru.

3. Selalu merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri

ilustrasi pria yang gelisah (unsplash.com/Wes Hicks)

Bila kamu kerapkali merasa perlu bertanggung jawab pada hal-hal yang berada di luar kendalimu, maka hal tersebut dapat menjadi tanda terbentuknya pola pikir negatif. Merasa bersalah dengan berlebihan atau terus-menerus menyalahkan diri sendiri bisa menimbulkan beban emosional yang besar. Contohnya, saat sesuatu tak berjalan sesuai dengan keinginan, kamu mungkin langsung menyalahkan diri sendiri, walaupun faktanya terdapat banyak faktor lain yang berperan.

Untuk mengenali pola ini, kamu bisa mencoba untuk memperhatikan kapan kamu merasa bersalah dan apakah hal ini benar-benar menjadi tanggung jawabmu. Melatih diri untuk lebih realistis dan adil pada diri sendiri bisa membantu kamu dalam meringankan beban mental yang disebabkan oleh pola pikir negatif.

4. Sering merasa tak berharga atau kurang percaya diri

ilustrasi pria yang gelisah (unsplash.com/Catalin Pop)

Pola pikir negatif juga kerapkali menyebabkan seseorang merasa kurang berharga atau tak percaya diri. Kamu mungkin seringkali berpikir bahwa upaya yang kamu lakukan tak akan pernah cukup atau tak pantas untuk memperoleh pengakuan. Pikiran seperti ini dapat menurunkan kepercayaan diri dan membatasi kemajuan dalam hidup maupun karier.

Sebagai solusi, kamu bisa mencoba untuk mengenali kapan kamu merendahkan diri sendiri tanpa alasan yang jelas. Mengganti pola pikir negatif ini dengan penghargaan atas upaya dan kualitas yang kamu punya, dapat menjadi hal yang penting dalam membuat kepercayaan diri meningkat. 

5. Mengantisipasi hal terburuk yang belum terjadi

ilustrasi pria yang gelisah (unsplash.com/Francisco Moreno)

Pikiran negatif kerapkali menjadikan seseorang mengantisipasi skenario terburuk dalam segala kondisi, walaupun belum tentu hal tersebut terjadi. Sebagai contoh, saat kamu ingin membuka usaha, kamu mungkin langsung berpikir bahwa semuanya akan gagal, padahal kamu belum memulainya. Sikap ini dapat membuat kamu lebih khawatir dan tak mau mengambil risiko.

Untuk mengetahui pola ini, kamu bisa mencoba memperhatikan kapan kamu mulai membayangkan hal-hal buruk yang sebenarnya belum terjadi. Kemudian, tantang pemikiran ini dengan mencari bukti realistis atau mengingatkan diri bahwa banyak hal baik yang juga berpotensi besar terjadi. Dengan melakukannya, kamu dapat meredakan kekhawatiran dan meningkatkan keyakinan dalam menghadapi segala tantangan.

Mengenali pola pikiran negatif, bisa menyelamatkan kamu dalam berbagai keadaan yang buruk. Kamu perlu melatih diri untuk menghilangkannya agar kamu bisa mendapatkan berbagai kesempatan yang baik dalam hidupmu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Herlina
EditorRatna Herlina
Follow Us