5 Cara Menjadi Pribadi yang Lebih Dewasa, Bukan Hanya Soal Usia

22 Jun 2024, 15:56 WIB

ilustrasi sahabat dari kecil hingga dewasa(pexels.com/George Milton)

Menjadi dewasa bukan hanya soal bertambahnya usia saja, melainkan tentang mental seseorang yang sudah matang. Kematangan mental merupakan kemampuan untuk bisa hadapi segala situasi dengan lebih tenang, bijaksana, dan bertanggung jawab. Sehingga bisa hadapi masalah dengan santai namun tetap bisa ambil keputusan dengan tepat, bukan asal ambil keputusan saja.

Banyak orang yang sudah dewasa secara umur namun masih punya pikiran yang kurang bijaksana, begitu juga sebaliknya. Jadi, umur bukan menjadi tolak ukur seseorang menjadi dewasa. Berpikir lebih dewasa memang bukan sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan hasil dari kesadaran dan upaya untuk terus mencoba memperbaiki diri.

Tahu gak kalau ada cara praktis yang bisa membantu kamu mengembangkan pola pikir yang lebih dewasa. Simak dulu, ya!

1. Mampu menerima tanggungjawab

ilustrasi bertanggung jawab dalam hal apapun(pexels.com/fauxels)

Berpikir dewasa bisa dimulai dengan mampu atau tidaknya seseorang untuk menerima tanggungjawab dari tindakan dan keputusannya sendiri. Termasuk menghindari untuk menyalahkan orang lain dengan keadaan dari masalah yang terjadi dalam hidupnya sendiri.

Kamu mengakui bahwa kamu adalah orang yang mampu menanggung semua risiko atas tindakan kamu sendiri. Itu berarti kamu harus bisa membangun kepercayaan diri dan kemandirian diri kamu.

2. Kembangkan empati

ilustrasi menghibur teman yang lagi sedih(pexels.com/Liza Summer)

Empati merupakan kunci untuk berpikir dengan lebih dewasa. Hal ini tentu berkaitan dengan kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan paham dengan perasaan mereka.

Bisa memberikan respon dengan cara yang lebih empatik merupakan salah satu ciri orang yang punya empati tinggi. Kembangkan empati, sehingga kamu bisa lebih terbuka terhadap ide baru, hubungan kamu lebih kuat dan mampu mengurangi konflik.

3. Mengelola emosi dengan baik

ilustrasi menahan marah(pexels.com/RDNE Stock project)

Matang secara emosional berarti mampu untuk mengenali dan mengelola emosi kamu sendiri dengan lebih efektif. Termasuk bisa mengendalikan diri dalam segala situasi sulit, seperti menghindari reaksi yang spontan dan pemikiran secara emosional.

Saat kamu belajar mengelola emosi dengan baik, berarti harus mampu mengontrol semuanya dengan lebih bijak. Membuat keputusan dengan lebih baik dan bertindak secara efektif dalam berbagai kasus kehidupan.

4. Fokus dengan solusi

ilustrasi memberikan solusi untuk masalah teman(pexels.com/Kamaji Ogino)

Orang yang berpikir dewasa biasanya akan lebih fokus dengan mencari solusi daripada memperpanjang masalah. Mereka akan melihat setiap rintangan yang dihadapi sebagai peluang emas untuk belajar dan berkembang.

Saat kamu mampu ambil sikap seperti ini sangat mungkin bagimu untuk tetap tenang dan berpikir jernih dalam menghadapi kesulitan. Selain itu kamu pasti bisa lebih mampu menyelesaikan masalah dengan lebih cepat.

5. Menerima dan belajar dari kegagalan

ilustrasi belajar menyadari dari kesalahan(pexels.com/SHVETS production)

Sadar bahwa perubahan merupakan bagian dari kehidupan adalah tanda bahwa kamu sudah matang secara mental. Orang dewasa dalam berpikir pasti mengerti bahwa hidup sering tidak berjalan sesuai rencana, dan mereka siap untuk segala perubahan tersebut.

Selain itu saat mengalami kegagalan dijadikan sebagai kesempatan untuk belajar menjadi lebih baik lagi, bukan sebagai akhir dari segalanya. Berpikir lebih dewasa merupakan sebuah proses yang terus berlanjut.

Harus ada kesadaran diri, disiplin, dan keinginan yang kuat untuk terus berkembang sebagai pribadi yang lebih baik. Jadikan masalah sebagai batu loncatan untuk raih kesuksesan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.