5 Cara Menjaga Ekspektasi Diri Sendiri Agar Gak Mudah Kecewa

Kamu pernah gak merasa kecewa yang teramat sangat setelah mengetahui kenyataan yang terjadi? Bisa saja perasaan kecewa kamu ada karena kamu menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi. Dengan kata lain, kamu tidak bisa menjaga ekspektasi diri sendiri.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola ekspektasi dengan baik. Mengendalikan ekspektasi memang bukan suatu hal yang mudah, tetapi bukan pula mustahil untuk bisa terlaksana. Berikut lima cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga ekspektasi diri sendiri agar tidak mudah kecewa.
1.Tetapkan tujuan berdasarkan realitas yang terukur

Tidak ada salahnya menaruh harapan, tetapi hal yang perlu diingat ialah tetapkan harapan atau tujuan tersebut secara realistis. Tujuan yang realistis membuat kamu lebih mudah menggapainya sehingga kamu pun tidak termakan oleh ekspektasimu sendiri.
Misalnya nih kalau kamu ingin menurunkan berat badan, jangan langsung memasang target yang tinggi seperti halnya 10 kilogram dalam satu bulan. Pasang target kecil terlebih dahulu, seperti 2 sampai 3 kilogram. Kemudian, kamu bisa meningkatkan target tersebut secara perlahan. Tujuan yang realistis membuat kamu tetap termotivasi untuk berusaha.
2.Fokus pada proses dibanding hasil

Bukan tidak boleh untuk fokus pada hasil. Kamu boleh kok mengharapkan hasil yang maksimal, tetapi jangan sampai melupakan proses. Alangkah baiknya kamu lebih berfokus pada proses, bukan hasil.
Nikmati setiap proses yang kamu jalani. Ketika kamu fokus pada proses, kamu akan lebih menghargai setiap momen dan lebih siap menghadapi tantangan yang datang. Misalnya, kamu sedang belajar bahasa baru, jangan hanya fokus pada saat kamu bisa berbicara bahasa tersebut dengan lancar. Alih-alih demikian, nikmati proses belajarmu yang menuntut konsistensi itu.
3.Menerima ketidaksempurnaan dengan konsep wabi-sabi

Jalani hidup dengan konsep wabi-sabi. Wabi-sabi adalah konsep estetika Jepang yang mengajarkan kamu menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan. Iya, kamu bisa menemukan kebaikan maupun kebahagiaan dalam ketidaksempurnaan yang ada. Terima dan rayakanlah ketidaksempurnaan itu sebagai bagian alami dari kehidupan.
Dengan menerapkan konsep wabi-sabi, kamu belajar untuk melihat nilai dalam setiap kekurangan, baik diri sendiri maupun hal-hal di sekitar kamu. Ketidaksempurnaan tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang patut disembunyikan dan diperbaiki, tetapi justru sebagai unsur yang menampilkan karakteristik serta keunikan. Wabi-sabi membuat kamu lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, di samping lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan.
4.Belajar mindfulness

Keterampilan mindfulness bisa kamu miliki dan kamu latih. Mindfulness memungkinkan kamu mampu mengelola emosi dan meredakan stres. Cobalah ambil posisi duduk yang nyaman, atur napasmu, fokus pada detak jantungmu. Rasakan udara ketika kamu bernapas. Kemudian, pusatkan pikiranmu pada keadaan yang sedang terjadi, begitu juga pada emosi yang sedang kamu rasakan. Kenali dan terima setiap emosi itu.
Mindfulness menekankan kesadaran. Metode ini menjadi salah satu metode meditasi yang digunakan seseorang agar mampu menerima emosi secara terbuka. Kamu bisa melakukan latihan mindfulness selama 3 sampai 5 menit secara rutin.
5.Menjalani kehidupan dengan seimbang

Hidup seimbang berarti tidak hanya fokus pada satu aspek, tetapi juga aspek lainnya. Bayangin deh kalau hidup ini sebuah timbangan. Kalau kamu memberikan beban ke satu sisi saja, sisi lainnya akan terabaikan. Dalam konteks kehidupan, kondisi itu lantas mengakibatkan ketidakharmonisan hingga memicu beragam permasalahan.
Jadi, kamu harus mencapai kesejahteraan di semua aspek, baik itu fisik, mental, maupun sosial. Setelah menjalani rutinitas bekerja, pastikan kamu punya waktu untuk bersantai dan istirahat. Hidup seimbang bisa meningkatkan kepuasan dirimu sendiri.
Apakah kamu telah menerapkan cara-cara tersebut? Yuk, kelola ekspektasi diri sendiri dengan baik untuk terhindar dari rasa kecewa yang mendalam. Selalu berbaik hati pada dirimu sendiri, ya.