Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menyaring Komentar Negatif dari Orang Lain, Ambil Pelajaran

Ilustrasi wanita saling berdebat (freepik.com/freepik)

Pernahkah kamu merasa tertekan atau terganggu oleh komentar negatif dari orang lain yang seolah menghantui setiap langkahmu? Menghadapi kritik yang tidak membangun bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika kita berusaha untuk tetap positif dan fokus pada tujuan kita. Namun, di balik setiap komentar negatif, ada cara-cara cerdas yang bisa membantu kita menyaring dan memprosesnya dengan bijaksana.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima cara efektif untuk menyaring komentar negatif, sehingga kamu bisa menghadapi kritik. Siap untuk mengubah cara pandangmu terhadap kritik dan menemukan cara-cara praktis untuk melangkah maju? Berikut penjelasannya!

1. Fokus pada komentar yang membangun dan relevan

Ilustrasi orang sedang ngobrol (freepik.com/ArthurHidden)

Daripada terpuruk dalam lautan tersebut, cobalah untuk fokus pada komentar yang benar-benar membangun dan relevan. Komentar tersebut seperti kompas yang membantu kamu menavigasi perjalananmu, mereka memberikan arahan dan saran yang bermanfaat untuk perkembangan diri. Pilihlah untuk mendengarkan kritik yang konstruktif yang bisa membantu kamu tumbuh, bukan hanya komentar yang sekadar membuatmu merasa buruk.

Saat kamu menyaring komentar, penting untuk mempertimbangkan relevansi dan keasliannya. Jangan biarkan komentar yang tidak berhubungan atau hanya bersifat merendahkan mengganggu fokusmu. Alih-alih membiarkan komentar negatif membebani pikiranmu, gunakan kritik yang bermanfaat sebagai bahan bakar untuk perbaikan.

2. Abaikan komentar yang tidak konstruktif atau tidak memiliki dasar

Ilustrasi wanita bermain hp meninggalkan teman (freepik.com/freepik)

Terkadang, komentar yang kita terima tidak lebih dari sekadar omong kosong yang tidak berguna. Pertama-tama, pahami apakah komentar tersebut memiliki dasar atau hanya merupakan kritik yang tidak konstruktif. Jika komentar itu hanya berdasarkan asumsi atau pendapat tanpa substansi, jangan biarkan hal tersebut memengaruhi dirimu. Anggap saja komentar tersebut seperti angin yang berlalu, tidak perlu dibahas lebih dalam.

Sekarang, bagaimana cara efektif untuk menyaring komentar yang benar-benar penting dari yang hanya merugikan? Fokuslah pada kritik yang membangun dan berisi saran yang konkret. Komentar yang konstruktif akan membantu kamu berkembang, sementara yang tidak memiliki dasar hanya akan menghambatmu.

3. Evaluasi niat di balik komentar

Ilustrasi wanita saling berpikir (freepik.com/freepik)

Tanyakan pada dirimu sendiri, "Apa niat di balik komentar ini?" Apakah orang tersebut benar-benar ingin membantu, atau hanya sekadar melontarkan kritik yang tidak konstruktif? Dengan mengevaluasi niat di balik komentar, kamu bisa memutuskan apakah perlu mengambil kritik tersebut secara serius atau mengabaikannya sebagai opini yang tidak relevan.

Jika komentar tersebut mengandung saran yang membangun, tentu saja kamu bisa mempertimbangkannya untuk perbaikan diri. Namun, jika komentar tersebut terasa lebih kepada serangan pribadi atau hanya untuk menyakiti, maka penting untuk belajar melepaskannya. Mengelola komentar negatif dengan cara ini akan membantumu tetap fokus pada hal-hal positif dan melanjutkan hidup tanpa beban tambahan dari opini orang lain yang tidak produktif.

4. Pertimbangkan sumber komentar dengan situasi kamu

Ilustrasi wanita sedang ngobrol (freepik.com/mego-studio)

Saat menerima kritik atau komentar yang tidak menyenangkan, penting untuk mempertimbangkan siapa yang memberikan komentar tersebut dan konteks situasi kamu. Jangan buru-buru membiarkan komentar tersebut meresap ke dalam hati. Tanyakan pada dirimu, apakah orang ini benar-benar memahami situasi atau hanya berbicara dari luar tanpa melihat gambaran keseluruhan?

Dengan menilai sumber komentar, kamu bisa menentukan seberapa relevan dan konstruktif komentar tersebut bagi perkembanganmu. Cobalah untuk memisahkan komentar yang valid dari yang sekadar negatif tanpa dasar. Jika komentar datang dari seseorang yang tidak benar-benar memahami konteks atau tidak memiliki kepentingan positif dalam hidupmu, mungkin kamu bisa mengabaikannya. 

5. Jaga jarak emosional agar tidak mempengaruhi kesehatan mentalmu

Ilustrasi wanita merenung berpikir duduk di sofa (freepik.com/freepik)

Bayangkan komentar negatif sebagai angin kencang yang mencoba menggoyahkan kapalmu. Dengan menjaga jarak, kamu memastikan bahwa angin tersebut tidak merobohkan struktur kapal yang sudah kamu bangun dengan susah payah. Memisahkan dirimu dari kritik yang tidak membangun membantu kamu tetap fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan menjaga keseimbangan emosional.

Mulailah dengan menetapkan batasan yang jelas mengenai seberapa banyak kamu ingin terlibat dalam pembicaraan tentang kritik atau komentar negatif. Prioritaskan waktu untuk aktivitas yang meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan mentalmu. Dengan melakukan ini, kamu bisa lebih selektif dalam menyerap informasi dan tidak membiarkan komentar negatif mempengaruhi mood atau kepercayaan dirimu.

Menghadapi komentar negatif bisa jadi tantangan tersendiri, tetapi dengan cara-cara yang telah kita bahas, kamu dapat lebih bijaksana dalam menyaring dan menanggapi kritik tersebut sebagai pelajaran hidup. Ingatlah, tidak semua komentar memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kita secara negatif jika kita bisa memilih mana yang layak didengar dan mana yang perlu diabaikan.

Jadikan proses ini sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, dan jangan biarkan komentar buruk merusak semangatmu. Dengan sikap yang positif dan strategi yang tepat, kamu akan menemukan bahwa kritik yang datang justru bisa menjadi bahan bakar untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us