Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita (pexels.com/Darya Sannikova)

Pandangan yang keliru terhadap keberhasilan bisa mempengaruhi cara kita meresponi keberhasilan itu sendiri. Kalau kamu meletakkan harga dirimu di atas keberhasilanmu, maka tidak heran kamu akan begitu membanggakan setiap prestasi dan pencapaian yang kamu miliki.

Begitu pun sebaliknya. Saat kamu gagal dan orang terdekatmu berhasil, sulit bagimu untuk merayakan keberhasilannya tanpa merasa kasihan dengan diri sendiri. Hal tersebut tanda dini bahwa iri hati menguasai.

Jangan dibiarkan, sudah saatnya kamu mengubah pola pikir! Coba praktikkan lima cara di bawah, agar kamu tidak jadi pribadi yang pahit dan rendah diri dengan kesuksesan orang lain.

1.Alih-alih merasa iri, jadilan "penasaran"

ilustrasi wanita mengobrol (pexels.com/Sam Lion)

Jadilah pribadi yang mau belajar. Anggap kesuksesan temanmu adalah sebuah keberuntungan juga untukmu, karena dari sini kamu bisa belajar dari pengalamannya. Misal, ketika rekan kerjamu mendapat promosi. Coba lihat kebiasaannya, pola pikirnya, standarnya saat menggarap proyek yang dipercayakan.

Gunakan prinsip ATM, yakni amati, tiru, modifikasi. Tidak ada yang salah dengan belajar dari orang lain, justru hal inilah yang akan membuatmu bertumbuh. Kamu jadi tahu celah apa yang ada pada dirimu, dan mulai mencari cara untuk mengkaver itu.

2.Fokus pada kelebihanmu

ilustrasi wanita (pexels.com/Uriel Mont)

Ada kalanya kamu merasa minder dengan pencapaian dan keberhasilan teman-temanmu. Seolah mereka semua berjalan di depanmu. Daripada begitu, coba fokuslah pada pencapaian dan kelebihanmu sendiri.

Tulis hal-hal yang kamu banggakan tentang diri sendiri, termasuk segala potensi dan kelebihan yang kamu punya. Lalu, mulai pikirkan cara untuk memaksimalkan kelebihan tersebut. Dengan fokus pada apa yang menjadi kelebihanmu, kamu pun sadar bahwa setiap orang punya kelebihan masing-masing. Jadi untuk apa merasa minder?

3.Secara sadar dan sengaja tantang self-talk negatifmu

ilustrasi seseorang duduk (pexels.com/George Milton)

Terkadang ada bisikan dalam kepala yang mengatakan hal-hal ekstrem seperti, “Temanmu saja bisa, kenapa kamu tidak?”, atau, “Yakin bisa sukses? Kamu udah ketinggalan jauh dari dia, lho”. Yang akhirnya membuatmu merasa gelisah, takut, overthinking.

Untuk menghadapi hal ini, coba secara sadar dan sengaja tantang pikiran negatifmu. Katakan bahwa pikiran tersebut sama sekali tidak berdasar. Keberhasilan orang lain tidak berarti kegagalanmu. Setiap orang punya waktu dan prosesnya masing-masing.

4.Cari alasan untuk bersyukur

ilustrasi wanita (pexels.com/Jill Burrow)

Perasaan down dan rendah diri dimulai dengan loser mentality, ketika kamu merasa paling jelek, gagal, dan tidak beruntung sedunia. Rasanya seolah-olah semua temanmu sudah berlari jauh di depan, sementara kamu sendiri masih tertinggal di belakang.

Stop hibur perasaan itu! Sebaliknya, carilah alasan untuk bersyukur. Bukan berarti toxic positivity, ya, tapi percaya deh, terkadang kita melupakan hal-hal baik di sekitar kita karena fokus hanya pada buruknya saja. Alhasil, waktu dan energimu terbuang sia-sia dimakan oleh perasaan negatif.

5.Tetapkan tujuan realistis untuk diri sendiri

ilustrasi wanita (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Agar tidak gampang terdistraksi dengan perjalanan hidup orang lain, kamu perlu menetapkan tujuan yang sehat untuk diri sendiri. Ketika kamu tahu apa yang kamu kejar, kamu akan fokus dengan prosesmu sendiri.

Tidak selalu mudah, tapi dari sinilah kamu akan bertumbuh dan belajar. Keberhasilan dan kegagalan akan menjadi bagian dari fase yang harus dinikmati, bukan destinasi akhir.

Wajar saja sebenarnya merasa down saat melihat orang lain berhasil. Namun bila tidak dikelola dengan baik, bisa merusak kebahagiaan dan kedamaian diri. Lebih baik gunakan energimu untuk melakukan hal produktif dan berguna lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team