5 Alasan Gak Perlu Selalu Update Perkembangan Hidup ke Orang Lain

Update perkembangan hidup maksudnya mengabarkan kondisi kehidupanmu saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan kamu mengatakannya secara langsung pada orang lain atau melalui unggahan-unggahanmu di media sosial. Contohnya, kamu mengabarkan baru membeli kendaraan, kehidupanmu sekarang yang sudah lebih enak, atau justru baru saja tertimpa kemalangan.
Semuanya diberitahukan ke orang-orang dengan sangat jelas. Kendaraan baru difoto atau divideokan lengkap dengan keterangan yang memperjelas bahwa itu hasil kerja kerasmu selama sekian tahun. Kebiasaanmu sekarang makan harus di restoran juga selalu diabadikan lalu diunggah. Atau, ketika kamu susah pun sisa uang receh di dompet ditunjukkan ke orang-orang.
Baik kehidupanmu sedang naik atau turun, berhati-hatilah dalam membagikan informasi. Bahaya kejahatan mengintai kalau kamu mengabarkan kehidupanmu yang makin nyaman tanpa kewaspadaan. Namun, masih ada lima alasan yang lebih prinsip untuk menghindari kesukaan menginformasikan segala tentang kehidupanmu.
1. Cukup orang-orang terdekatmu yang tahu pastinya

Orang-orang terdekatmu berarti orang yang memiliki hubungan sangat akrab denganmu. Kalian bisa masih bertemu setiap hari atau tinggal berjauhan, tetapi komunikasi selalu lancar. Contohnya, saudara kandung. Makin dekat hubungan kalian, kamu pun makin mengenal karakter mereka dengan baik.
Update perkembangan hidupmu ke mereka lebih kecil kemungkinannya bakal disalahpahami. Bahkan tanpa perlu dirimu menceritakan banyak hal, orang-orang yang setiap hari berinteraksi denganmu terutama keluarga di rumah otomatis sudah tahu. Di luar orang terdekat, kabar perkembangan hidupmu sebetulnya gak penting.
Bukan hanya tak penting bagi mereka, melainkan juga tidak memberikan manfaat untukmu. Gak akan ada perbedaan yang signifikan dalam hidupmu baik banyak orang tahu kabarmu terkini atau tidak. Demikian pula orang lain yang mendengarkan ceritamu atau melihat unggahan-unggahan seputar kehidupanmu sekarang tak terlalu memperhatikannya.
2. Malah mendorongmu untuk pamer

Awalnya mungkin memang ada sesuatu yang cukup berarti dalam hidupmu dan perlu dikabarkan pada orang-orang. Seperti sekarang dirimu sudah pindah kota. Sehingga orang-orang yang ada keperluan denganmu tidak bisa lagi langsung datang ke rumah atau kontrakanmu yang lama.
Namun, lambat laun update perkembangan hidupmu tak sesederhana ini. Bakal muncul dorongan buatmu memamerkan apa pun. Tujuannya, agar orang-orang terus memperhatikan cerita atau unggahanmu di media sosial. Kamu yang tadinya gak suka pamer kini mengadopsi sifat buruk ini.
Sampai-sampai jika sebenarnya tak ada perkembangan yang perlu dikabarkan, dirimu mencari-cari bahan. Akibatnya, kamu terjebak dalam kebiasaan baru yaitu suka berbohong atau melebih-lebihkan sesuatu dalam hidupmu. Seandainya dirimu hidup lebih kalem tanpa perlu merasa harus update perkembangan hidup, keburukan-keburukan di atas tidak akan terjadi.
3. Orang lain bisa insecure mendengar dan melihatmu

Ada kebaikan yang sebetulnya mudah dilakukan dan berdampak besar bagi orang lain. Hanya dengan kamu tidak berisik mengabarkan perkembangan hidupmu yang makin hebat dari waktu ke waktu, sama dengan menjaga kesehatan mental orang lain. Jika dirimu sudah berbicara panjang lebar atau terus mengunggah perkembangan hidup, orang lain sulit untuk mengabaikannya begitu saja.
Suaramu terdengar oleh mereka dengan atau tanpa mereka ingin mendengarnya. Unggahanmu juga terus muncul di beranda media sosial mereka. Story-mu kadang tidak sengaja terbuka dan mereka telanjur melihat meski buru-buru menutupnya. Wajar apabila tak sedikit orang menjadi insecure setelah dipaksa mengikuti cerita hidupmu.
Jangan beralasan salah mereka sendiri gampang minder. Siapa pun bisa rendah diri dan merasa buruk jika terus-menerus terpapar oleh cerita kehidupan orang lain yang sepertinya sangat mulus dan makin indah dari waktu ke waktu. Sama sekali tak berarti mereka punya sifat dasar pendengki. Kalau mereka insecure, mereka bakal berusaha menghindarimu di dunia nyata maupun maya.
4. Ada orang yang senang jika tahu hidupmu sedang susah

Update perkembangan hidup tidak melulu cuma saat kehidupanmu lebih baik daripada dulu. Kamu juga bisa terkesan berisik mengeluhkan kehidupanmu yang sedang mengalami penurunan. Sama seperti update berita di media massa yang tak selalu berisi kabar-kabar menyenangkan.
Boleh saja kalau dirimu ingin menormalkan cerita pahit dalam kehidupan biar orang lain tak beranggapan hidupmu senang terus. Namun, gak setiapnya perlu diberitahukan ke mereka. Apalagi sampai begitu detail, seperti perincian pengaturan keuangan harian.
Uang belanja yang tak seberapa dibagi-bagi sedemikian rupa buat belanja harian. Gak ada yang salah dengan caramu mengatur keuangan. Terpenting cara itu berhasil membuat keuanganmu aman. Hanya saja, kurang tepat jika kamu memberitahukannya pada siapa pun.
Diri sendiri akan lebih banyak dirugikan. Tak semua orang berempati serta respek pada usahamu bertahan hidup dengan pendapatan yang pas-pasan. Boleh jadi sebagian besar orang justru tertawa melihat perubahan hidupmu sekarang. Kamu pun menjadi bahan ejekan mereka.
5. Terpenting hidup dengan menebarkan manfaat

Tidak penting orang lain tahu sampai di mana perjalanan hidupmu. Apakah kehidupanmu sudah menyalip kehidupan mereka atau malah tertinggal? Sekalipun ada beberapa orang yang penasaran sekali dengan perkembangan hidupmu, kamu juga gak wajib memberitahukannya.
Menjadi pribadi yang cukup misterius ada manfaatnya. Dirimu terhindar dari komentar orang yang sembarangan. Kalau banyak orang tahu kehidupanmu sedang di puncak, sebagiannya mungkin ingin menjadi penjilat. Bila kehidupanmu tengah berada di titik terendah atau terseok-seok, makin banyak orang yang tahu makin banyak pula ejekan tertuju padamu.
Lebih penting daripada kamu mengabarkan perkembangan hidupmu ialah memastikan keberadaanmu di dunia memberikan banyak manfaat. Tak hanya untuk diri sendiri dan keluarga kecil, melainkan juga orang lain. Kehidupan pribadi yang makin maju sekalipun menjadi kurang bermakna kalau tidak mendatangkan manfaat bagi sesama.
Sebagai individu dewasa, kamu harus mampu menjaga kehidupanmu. Bukan hanya menjaganya dari pengaruh buruk orang lain, melainkan biar hidupmu tidak terlalu menjadi konsumsi publik. Batasi orang-orang yang boleh tahu lebih banyak tentang kehidupan pribadimu karena kamu gak punya keharusan buat update perkembangan hidup. Tujuannya agar dirimu lebih tenang dan fokus dalam menjalani kehidupan.