5 Ciri-Ciri Diskon yang Menjebak dan Penipuan, Jangan Tergoda!

Diskon sering kali menjadi daya tarik utama bagi konsumen untuk berbelanja. Dengan iming-iming harga murah, banyak orang tergoda untuk membeli barang tanpa berpikir panjang. Namun, tidak semua diskon benar-benar menguntungkan.
Beberapa di antaranya justru merupakan jebakan atau bahkan modus penipuan yang merugikan pembeli. Berikut adalah lima ciri-ciri diskon yang perlu diwaspadai agar kamu tidak tertipu.
1. Harga awal yang dinaikan terlebih dahulu

Salah satu trik yang paling umum digunakan dalam diskon palsu adalah menaikkan harga awal sebelum memberikan potongan harga. Misalnya, sebuah produk yang biasanya dijual seharga Rp100.000 dinaikkan menjadi Rp150.000, lalu didiskon sebesar 30% sehingga kembali ke harga awalnya. Dengan cara ini, konsumen merasa mendapatkan penawaran spesial, padahal sebenarnya tidak ada keuntungan nyata.
Untuk menghindari jebakan ini, penting untuk selalu membandingkan harga sebelum membeli. Gunakan situs pembanding harga atau cek riwayat harga di marketplace agar kamu bisa mengetahui apakah diskon yang ditawarkan benar-benar memberikan keuntungan atau hanya sekadar permainan harga.
2. Syarat dan ketentuan yang rumit

Diskon yang sah biasanya memiliki syarat dan ketentuan yang jelas serta mudah dipahami. Namun, beberapa promo mencurigakan memiliki syarat yang terlalu rumit atau bahkan tersembunyi. Misalnya, diskon hanya berlaku jika membeli dalam jumlah besar, harus menggunakan metode pembayaran tertentu, atau memiliki batas waktu yang sangat singkat sehingga tidak memungkinkan konsumen berpikir dengan matang.
Trik ini sering digunakan oleh toko-toko online yang ingin menarik perhatian tetapi tidak benar-benar memberikan potongan harga yang berarti. Oleh karena itu, selalu baca syarat dan ketentuan dengan teliti sebelum tergoda oleh angka diskon besar yang ditampilkan di iklan.
3. Produk palsu atau kualitas rendah

Diskon besar sering kali menjadi cara bagi penjual untuk menghabiskan stok barang yang memiliki kualitas rendah atau bahkan barang palsu. Misalnya, sebuah tas bermerek yang biasanya dijual jutaan rupiah tiba-tiba didiskon hingga 80%, namun ternyata barang yang dikirimkan adalah replika dengan kualitas buruk.
Cek ulasan dari pembeli lain, perhatikan apakah produk memiliki garansi atau jaminan keaslian, serta hindari toko yang menawarkan harga jauh di bawah pasaran karena kemungkinan besar itu adalah tanda adanya kecurangan.
4. Flash sale yang tidak transparan

Flash sale sering digunakan sebagai strategi untuk menarik pembeli dalam waktu singkat dengan harga yang sangat murah. Namun, beberapa flash sale sebenarnya hanya tipuan. Barang yang dijanjikan memiliki harga super murah sering kali sudah habis dalam hitungan detik atau stoknya sangat terbatas sehingga hanya segelintir orang yang berhasil mendapatkannya.
Jika kamu sering mengalami kegagalan dalam mendapatkan barang saat flash sale, besar kemungkinan bahwa diskon tersebut hanya sekadar strategi pemasaran yang tidak memberikan keuntungan nyata bagi konsumen.
5. Tawaran diskon yang mengharuskan pembayaran di luar platform resmi

Salah satu ciri utama penipuan berkedok diskon adalah permintaan pembayaran di luar platform resmi. Misalnya, penjual menawarkan harga yang jauh lebih murah tetapi meminta transfer langsung ke rekening pribadi mereka alih-alih menggunakan sistem pembayaran marketplace yang aman.
Setelah pembayaran dilakukan, barang yang dijanjikan tidak pernah dikirim, dan pembeli tidak memiliki perlindungan untuk mendapatkan uang mereka kembali. Jangan tergoda oleh harga yang terlalu murah jika mengharuskan pembayaran melalui jalur yang tidak jelas, karena kemungkinan besar itu adalah bentuk penipuan.
Diskon memang bisa menjadi cara yang baik untuk berhemat, tetapi tidak semua promo yang ditawarkan benar-benar menguntungkan. Banyak diskon yang hanya merupakan strategi marketing manipulatif atau bahkan modus penipuan.