5 Dampak Negatif FOMO pada Kesehatan Mental, Kecemasan Sosial?

Pernahkah kamu merasa cemas saat melihat teman-temanmu bersenang-senang di media sosial, sementara kamu hanya di rumah? Atau kamu selalu merasa harus mengikuti tren terbaru agar tidak ketinggalan? Hati-hati, kamu mungkin sedang mengalami FOMO.
FOMO atau Fear of Missing Out adalah ketakutan untuk ketinggalan dari pengalaman atau peristiwa yang menyenangkan yang dialami orang lain. Fenomena ini semakin marak di era digital ini, di mana media sosial membuat kita terhubung dengan kehidupan orang lain secara instan.
Meskipun FOMO mungkin tampak tidak berbahaya, namun faktanya hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kamu. Berikut adalah lima dampak negatif FOMO yang perlu kamu waspadai.
1. Penurunan harga diri

FOMO sering kali memicu perbandingan diri dengan orang lain, terutama melalui media sosial. Ketika melihat orang lain yang tampaknya menikmati kehidupan yang lebih menarik atau sukses, seseorang dapat merasa tidak cukup baik dan mulai meragukan nilai dirinya sendiri. Ini dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan tidak puas dengan pencapaian pribadi.
Selain itu, harga diri yang rendah ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan interpersonal dan prestasi kerja. Seseorang mungkin menghindari situasi sosial atau peluang baru karena takut tidak dapat sejajar dengan orang lain, yang pada akhirnya dapat membatasi pertumbuhan pribadi dan profesional.
2. Kecemasan sosial

Kecemasan sosial yang diakibatkan oleh FOMO dapat membuat seseorang merasa harus selalu terhubung dan mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Ini menciptakan tekanan untuk selalu aktif di media sosial, yang dapat menguras energi dan waktu. Kecemasan ini juga dapat mengakibatkan ketakutan akan penilaian sosial dan kekhawatiran akan ketinggalan momen penting.
Ketika kecemasan sosial ini berlangsung lama, dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara nyata dan membangun hubungan yang bermakna. Seseorang mungkin lebih memilih untuk berinteraksi secara online daripada menghadiri acara sosial secara langsung, yang pada gilirannya dapat memperburuk perasaan isolasi dan kesepian.
3. Depresi

Dampak jangka panjang dari FOMO bisa sangat serius, termasuk berkontribusi pada pengembangan depresi. Perbandingan konstan dengan orang lain dapat menimbulkan perasaan tidak bahagia dan tidak puas dengan kehidupan sendiri. Ini dapat mengarah pada perasaan putus asa dan hilangnya minat dalam aktivitas yang biasanya menyenangkan.
Depresi yang disebabkan oleh FOMO dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, termasuk kesehatan fisik. Seseorang mungkin mengalami kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, atau kehilangan energi yang semuanya dapat memperburuk kondisi kesehatan mental.
4. Gangguan tidur

Obsesi untuk tidak ketinggalan informasi atau kegiatan dapat menyebabkan gangguan tidur. Seringkali, seseorang yang mengalami FOMO akan terjaga hingga larut malam, memeriksa media sosial, yang dapat mengakibatkan kurangnya tidur. Kurang tidur ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik.
Pola tidur yang tidak teratur dan kurangnya tidur berkualitas dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, penurunan konsentrasi, dan penurunan produktivitas. Ini juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
5. Hubungan sosial yang terganggu

FOMO dapat menyebabkan seseorang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial, yang dapat mengganggu interaksi sosial nyata. Ini dapat menyebabkan hubungan sosial yang kurang berkualitas dan perasaan kesepian. Ironisnya, meskipun seseorang mungkin merasa lebih ‘terhubung’ secara online, hubungan ini sering kali kurang mendalam dan memuaskan dibandingkan dengan hubungan dalam kehidupan nyata.
Selain itu, waktu yang dihabiskan di media sosial dapat mengurangi waktu yang tersedia untuk mengembangkan dan memelihara hubungan nyata. Ini dapat menyebabkan hilangnya dukungan sosial dan komunitas, yang merupakan faktor penting dalam kesehatan mental yang baik.
Yang terpenting adalah kamu harus menyadari tanda-tandanya dan mencari cara untuk mengatasinya. Ada beberapa tips yang bisa kamu coba, seperti membatasi penggunaan media sosial, fokus pada hal-hal positif dalam hidup kamu, dan bersyukur atas apa yang kamu miliki. Ingatlah, hidup kamu adalah milik kamu sendiri!