Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sudah Terjebak dengan Social Clocks, Mudah Fomo?

ilustrasi teman (pexels.com/cottonbro studio)

Saat ini, banyak dari kita merasa tertekan oleh tekanan sosial untuk mencapai berbagai pencapaian dalam hidup, mulai dari menikah, memiliki karier yang sukses, hingga memiliki rumah dan mobil.

Hal ini disebut sebagai social clocks, yakni ekspektasi yang diatur oleh masyarakat mengenai kapan seseorang seharusnya mencapai suatu hal dalam hidupnya. Terjebak dalam social clocks bisa membuatmu merasa tidak puas dan tergesa-gesa. Berikut adalah lima tanda bahwa kamu sudah terjebak dalam social clocks.

1. Menjadi stres karena membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Tanda yang jelas bahwa kamu terjebak dalam social clocks adalah ketika kamu sering merasa stres atau tidak puas dengan hidupmu karena kamu membandingkan pencapaianmu dengan orang lain di sekitarmu.

Mungkin teman-temanmu sudah menikah atau memiliki karier yang sukses, dan hal ini membuatmu merasa tertekan untuk mencapai hal-hal yang sama dalam waktu yang bersamaan.

2. Merasa takut atau cemas ketika melihat usiamu

ilustrasi media sosial (pexels.com/Thirdman)

Social clocks juga sering kali mengaitkan pencapaian-pencapaian tertentu dengan usia tertentu. Misalnya, di usia 30 kamu seharusnya sudah menetap dan memiliki karier yang mapan, atau di usia 25 kamu seharusnya sudah menikah.

Jika kamu merasa cemas atau takut karena merasa tidak mencapai pencapaian-pencapaian tersebut pada usia yang "ditentukan", bisa jadi kamu sudah terjebak dalam social clocks.

3. Mengabaikan keinginan dan kebutuhan pribadi

ilustrasi media sosial (pexels.com/George Milton)

Terjebak dalam social clocks sering kali membuat seseorang mengabaikan keinginan dan kebutuhan pribadinya sendiri demi mencapai standar yang ditetapkan oleh masyarakat.

Misalnya, kamu mungkin mengorbankan impianmu untuk berkeliling dunia demi mengejar karier yang dianggap lebih "stabil" atau mengorbankan waktu untuk diri sendiri demi menikah karena merasa "waktu sudah mepet".

4. Menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas

ilustrasi teman (pexels.com/Edmond Dantès)

Seringkali, ketika seseorang terjebak dalam social clocks, hidupnya menjadi tidak memiliki arah yang jelas. Mereka mungkin hanya mengejar pencapaian-pencapaian yang dianggap "wajib" oleh masyarakat tanpa benar-benar mempertimbangkan apa yang mereka inginkan atau apa yang membuat mereka bahagia.

Hal ini bisa membuat seseorang merasa kehilangan tujuan hidup dan merasa tidak puas.

5. Mengalami tekanan mental dan emosional yang berlebihan

ilustrasi berbincang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Terjebak dalam social clocks sering kali berujung pada tekanan mental dan emosional yang berlebihan. Merasa tidak mampu mencapai standar yang ditetapkan oleh masyarakat bisa membuat seseorang merasa gagal atau tidak berarti.

Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau stres kronis.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki waktu dan jalannya masing-masing dalam mencapai berbagai pencapaian dalam hidupnya. Yang terpenting adalah menemukan apa yang benar-benar penting dan berarti bagi dirimu sendiri, tanpa terpengaruh oleh ekspektasi masyarakat. Jika kamu merasa terjebak dalam social clocks, cobalah untuk mengambil langkah-langkah kecil untuk membebaskan dirimu dari tekanan tersebut dan hidup sesuai dengan keinginanmu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us