Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Tipe Kepribadian Orang yang Rentan Stres Kerja

ilustrasi pekerja pria sedang stres (pexels.com/fauxels)

Stres kerja adalah hal yang wajar terjadi, apalagi dengan tuntutan pekerjaan yang terus meningkat. Tapi, tahukah kamu kalau ada tipe kepribadian tertentu yang ternyata lebih rentan terhadap stres kerja?

Penelitian dari Osaka University di Jepang mengungkapkan bahwa orang dengan kepribadian tertentu lebih mungkin merasa cemas, kewalahan, bahkan burnout lebih sering dibandingkan yang lain. Menariknya, hampir seperempat populasi pekerja termasuk dalam kelompok ini. Jadi, seperti apa tipe kepribadian yang dimaksud? Yuk, simak penjelasannya!

1. Kepribadian yang sensitif terhadap rangsangan luar (external stimuli)

ilustrasi stres kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Menurut penelitian dalam Osaka University Journal, individu dengan kepribadian Highly Sensitive Person (HSP) cenderung lebih peka terhadap rangsangan eksternal, seperti suara keras, cahaya terang, atau bahkan aroma yang menyengat. Sensitivitas ini membuat mereka lebih mudah merasa kewalahan, terutama dalam lingkungan kerja yang penuh tekanan.

HSP juga memiliki empati yang tinggi, yang di satu sisi merupakan kelebihan, tapi di sisi lain bisa membuat mereka menyerap emosi negatif dari orang lain. Hal ini menjelaskan mengapa mereka lebih rentan terhadap stres.

2. Mudah merasa cemas dan overthinking

ilustrasi overthinking (pexels.com/Mikhail Nilov)

Salah satu ciri khas HSP adalah kecenderungan untuk overthinking. Mereka sering memikirkan interaksi profesional secara mendalam, bahkan hingga menyalahkan diri sendiri apabila merasa ada yang salah. Julie Bjelland, seorang ahli kepribadian sensitif dan pembawa acara The HSP Podcast, mengatakan bahwa HSP sering kali bersikap terlalu kritis terhadap diri sendiri.

"Mereka ingin melakukan yang terbaik, tetapi mudah kewalahan dengan jadwal dan tuntutan pekerjaan," ujar Bjelland. Akibatnya, HSP lebih mudah merasa cemas dibandingkan tipe kepribadian lainnya.

3. Rentan terhadap burnout

ilustrasi stres kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Karena empati mereka yang tinggi, HSP sering menjadi pekerja yang sangat bisa diandalkan. Menurut Eiichiro Watamura, penulis senior penelitian tersebut, HSP cenderung memiliki kinerja yang luar biasa dalam tim. Mereka mampu menangkap detail yang sering terlewatkan oleh orang lain, sehingga menjadi aset berharga di tempat kerja.

Namun, justru karena sering diberi tanggung jawab lebih, HSP lebih mudah terkena burnout. Kalau gak dilindungi, mereka bisa kehilangan energi dan motivasi dengan cepat.

4. Di balik kelemahan, ada kelebihan besar

ilustrasi mengajarkan rekan kerja lain (pexels.com/Artem Podrez)

Meski rentan terhadap stres, HSP punya sisi positif yang gak bisa diabaikan. Menurut penelitian, empati tinggi yang dimiliki HSP sangat bermanfaat dalam peran yang membutuhkan keterampilan interpersonal. Mereka adalah pemimpin, mentor, dan rekan kerja yang hebat. Bjelland juga menyebutkan bahwa HSP sering kali inovatif, kreatif, dan berkontribusi besar pada tim kerja.

Namun agar tetap produktif, mereka perlu mengenali batasan diri. Mengambil waktu untuk istirahat dan gak terlalu keras pada diri sendiri adalah langkah penting untuk melindungi mereka dari stres berlebihan.

5. Pentingnya lingkungan kerja yang inklusif

ilustrasi wanita memegang laptop (pexels.com/Edmond Dantès)

Peneliti dari Osaka University percaya bahwa temuan ini bisa membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi HSP. Dengan memahami kebutuhan mereka, perusahaan dapat mencegah stres yang berlebihan pada karyawan HSP. Langkah-langkah seperti memberikan ruang kerja yang tenang atau waktu fleksibel untuk istirahat bisa menjadi solusi sederhana namun efektif.

Stres kerja memang gak bisa sepenuhnya dihindari, tapi mengenali kepribadian seperti HSP bisa membantu mengelola tekanan dengan lebih baik. Jika kamu merasa termasuk dalam tipe kepribadian ini, jangan ragu untuk memberi ruang bagi diri sendiri dan berbicara dengan atasan tentang kebutuhanmu.

Bagaimanapun, kesehatan mental adalah prioritas yang gak boleh diabaikan. Dengan langkah yang tepat, kamu bisa tetap produktif tanpa mengorbankan kesejahteraanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us