5 Hadis Nabi tentang Pentingnya Menyambung Tali Silaturahmi

Silaturahmi berasal dari kata shilah dan rahm yang berarti hubungan serta kasih sayang antar manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia kerap melakukan silaturahmi untuk mempererat hubungan antar sesama manusia.
Bahkan Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya silaturahmi. Hal ini dikarenakan di dalam aktivitas tersebut ada banyak manfaat yang agung. Rasulullah SAW juga melarang untuk saling membenci dan bermusuhan antar sesama manusia, apalagi sesama muslim. Berikut ini lima hadis nabi tentang pentingnya menyambung tali silaturahmi.
1. Dilapangkan rezeki dan dipanjangkan umur

Silaturahmi memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan, baik manfaat secara zahir maupun batin. Salah satu di antaranya ialah dapat membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
Dari Ibnu Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Anas bin
Malik bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari No.5986)
Maksud dari silaturahmi dapat memperpanjang umur adalah ketika seseorang memiliki hubungan sosial yang baik, mereka cenderung memiliki tingkat stres rendah dan kesehatan stabil. Adapun makna lain menurut para ulama ialah mendapatkan kehidupan yang berkah, sehingga umur terasa panjang dan bermakna.
2. Larangan memutus silaturahmi

Nabi SAW melarang umatnya untuk memutus tali silaturahmi, karena dapat menimbulkan masalah-masalah serius dalam kehidupan. Orang yang memutus silaturahmi sering kali merasakan kesepian dan kehilangan rasa kasih sayang dari orang-orang terdekat. Bahkan hal ini juga termasuk ke dalam perbuatan dosa, sebagaimana sabda Nabi SAW:
Dari Abu Bakrah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda, "Tiada suatu perbuatan dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan
oleh Allah hukumannya di dunia selain dari azab yang disediakan untuk
pelakunya kelak di akhirat selain dari zina dan memutuskan hubungan
kekeluargaan." (H.R. Bukhari)
Dalam kehidupan bermasyarakat, menjaga hubungan baik sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kebaikan. Oleh karena itu, memperbaiki dan menjaga silaturahmi harus menjadi prioritas dalam kehidupan setiap individu.
3. Menjalin silaturahmi menjadi tanda seseorang beriman

Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan baik dengan keluarga, saudara, dan sesama manusia merupakan perintah yang dianjurkan oleh Allah dan dicontohkan Rasulullah SAW. Selain itu, silaturahmi menjadi bukti ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Sebagaimana Nabi SAW pernah bersabda:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang merupakan sahabat Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya
ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (Hr. Bukhori No
5673)
Dengan bersilaturahmi, seorang mukmin menunjukkan sikap rendah hati, menghindari permusuhan, dan menciptakan kebersamaan yang erat. Oleh karena itu, seseorang belum dianggap beriman, ketika ia belum peduli dan mau memperlakukan orang lain dengan baik.
4. Anjuran menjalin silaturahmi dengan umat beragama lain

Menjaga hubungan baik dengan orang yang berbeda agama merupakan salah satu hal yang diajarkan Nabi SAW. Beliau tidak pernah bersikap kasar kepada orang yang tidak mau mengikutinya, tetapi beliau selalu bersikap lembut bahkan kepada orang yang membencinya sekalipun. Hal ini sebagaimana beliau pernah bersabda:
Asma binti Abu Bakar berujar bahwa ibunya menemui saat dirinya masih musyrik pada zaman Rasulullah SAW, lalu Asma meminta pendapat kepada Rasulullah. Aku katakan, "‘Ibuku sangat ingin (aku berbuat baik padanya), apakah aku harus menjalin hubungan dengan ibuku? Beliau menjawab, Ya, sambunglah silaturahmi dengan ibumu.'” (HR. Bukhari No 2620)
Ketika ada seseorang yang berbeda keyakinan dengan kita perlu bantuan atau tertimpa musibah, maka tolonglah, jangan justru memusuhinya. Walaupun ia tidak menjadi saudara dalam satu keyakinan, tapi ia merupakan saudaramu dalam kemanusiaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu bersikap terbuka, menghargai orang lain dan melihat perbedaan dengan bijak.
5. Mendapat kasih sayang dari penduduk langit

Menjalin silaturahmi dengan baik tidak hanya membawa manfaat duniawi saja, tetapi juga menjadi sebab turunnya keberkahan dari Allah SWT dan doa kebaikan dari para malaikat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW:
Dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang menerimanya dari Nabi SAW. Beliau bersabda: "Orang-orang yang penyayang disayangi oleh Tuhan Yang Maha Pemurah. Sayangilah penduduk Bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh penduduk langit." (HR. Tirmidzi No.1924)
Malaikat akan mendoakan kebaikan bagi orang yang menyambung tali persaudaraan, sebagaimana mereka juga mencatat amal baik tersebut sebagai bentuk ketaatan. Sebaliknya, memutus silaturahmi dapat menghalangi turunnya rahmat dan menyebabkan seseorang jauh dari kasih sayang Allah SWT.
Hadis nabi tentang pentingnya menyambung tali silaturahmi bukanlah sekadar anjuran, melainkan amalan yang membawa keberkahan di dunia maupun akhirat. Di tengah kesibukkan dan tantangan hidup, jangan sampai kita lalai dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan sesama manusia.