5 Hal Ini Bikin Kesehatan Mental Memburuk, Terjebak Toxic Relationship

Self talk merupakan bentuk komunikasi dengan diri sendiri berupa dialog internal yang biasanya dipengaruhi oleh alam bawah sadar, termasuk keyakinan dan ide dalam pikiran. Namun, self talk sendiri juga bisa mengarah pada sisi negatif ketika kita hanya fokus pada seruan yang sifatnya menjatuhkan.

Imbas dari negative self talk semacam ini ternyata gak bisa diremehkan, lho. Jika terlalu sering, sisi pesimis yang ada dalam diri seolah makin tumbuh dan mulai mengganggu keseimbangan mentalmu hingga kamu merasa kesulitan memandang segala sesuatu secara lebih positif.

Namanya juga toksik, sudah pasti dapat memberi dampak negatif pada kesehatan mental akibat terjebak dalam hubungan yang penuh 'racun'. Gak cuma dengan pasangan, terkadang toxic relationship juga ada dalam lingkup pertemanan, lingkungan kerja, bahkan hubungan dengan keluarga.

Jika gak berani melangkah keluar dari toxic relationship, bisa dipastikan kebahagiaan dan kesehatan mentalmu bakal jadi taruhan. Gak ada kata terlambat, semua hal toksik memang harus di netralkan dengan satu langkah pertama, yaitu kemauan untuk melawan.

Stres memang kerap jadi bagian dalam hidup kita yang penuh dengan tuntutan dan masalah yang seolah datang silih berganti. Saking terbiasanya dengan kondisi ini, orang jadi mulai abai pada stres yang dirasakan dan baru peduli saat sudah makin terasa berat untuk ditangani sendiri.

Sayangnya, stres bukan lagi hal yang mudah dikendalikan sendiri jika sudah makin terasa berat. Pasalnya, kesehatan mental jadi taruhan saat stres 'tumbuh' besar menjadi depresi. Kalau sudah begini, kamu harus segera mencari bantuan ahli demi menstabilkan level stresmu.

Setiap orang punya kehidupannya sendiri lengkap dengan hal baik dan buruk yang diperoleh layaknya sebuah paket komplet. Sayangnya, gak semua orang mampu melihatnya secara utuh dan hanya fokus pada pencapaian seseorang yang seringnya mampu memicu rasa iri atau malah rendah diri.

Ujungnya, kita jadi mulai membandingkan apa yang orang miliki dengan apa yang ada dalam genggaman sendiri. Meski jamak terjadi, tapi sebenarnya sikap semacam ini malah mampu memperburuk kondisi mental yang sudah jatuh akibat ketidakpuasan dalam diri yang dirasakan.

Pada dasarnya, setiap orang punya kendali masing-masing atas hal-hal tertentu dalam hidup. Namun, perlu disadari juga bahwa gak semua hal bisa dikendalikan sebab kuasa yang kita miliki punya batas. Memiliki keinginan untuk mengatur semua hal justru akan mendatangkan kesulitan sendiri.

Kita akan tersiksa dengan keinginan yang terbentur dengan ketidakmampuan. Pahami bahwa gak semua yang diinginkan bisa terwujud sebab ada hal yang berada di luar kuasa meski kita sudah berusaha sangat keras. Jika memaksa, stres akan datang dan mental kita bisa terganggu.

Peduli pada kesehatan mental gak berhenti pada upaya menjaga diri dari hal-hal negatif yang memicunya saja. Seringkali kita juga harus berani untuk keluar dari situasi tertentu yang mampu memperburuk kesehatan mental. Melawan kondisi tadi adalah urusan kemauan dan pilihannya ada di tanganmu sendiri.