Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Paling Menyakitkan bagi Para Pejuang Dua Garis, Ditanyain Terus!

ilustrasi orang sedih (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi orang sedih (pexels.com/cottonbro)

Bagi kebanyakan orang, menikah adalah salah satu fase kehidupan yang cukup krusial. Di mana selanjutnya fase yang harus dijalani adalah memiliki anak. Banyak pasangan yang langsung berharap segera dapat momongan ketika sudah bersama dalam ikatan halal pernikahan.

Sayangnya, gak semua pasangan langsung diberikan amanah yang satu ini. Ada yang harus menunggu sekian bulan, sekian tahun, hingga ada pula yang menua hanya bersama pasangan tanpa kehadiran buah hati. Layaknya semua impian yang diinginkan untuk terwujud, tentu dalam prosesnya ada beberapa rasa sakit hati yang harus diemban.

Bagi para pejuang dua garis, ini nih lima momen paling menyakitkan yang sangat ingin mereka akhiri dengan hadirnya si kecil di antara mereka. Simak agar kita gak jadi orang yang menghadirkan luka di hati para pejuang dua garis, ya! 

1. Ditanya kapan punya anak

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Maryia Plashchynskay)
ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Maryia Plashchynskay)

Momen pertama yang paling menyakitkan tentu adalah mendapatkan pertanyaan soal kapan punya anak. Mereka bahkan gak tahu jawabannya. Dan mereka juga adalah orang pertama yang sangat ingin tahu jawaban dari pertanyaan tersebut. 

Menanyakan hal gak sopan seperti ini ibarat menabur garam di atas luka orang lain. Para pejuang dua garis gak butuh pertanyaan ini, yang mereka butuhkan adalah doa tulus dari siapa aja agar mereka segera punya keturunan. 

2. Dikasihani secara berlebihan dan dinilai gak bahagia

ilustrasi orang menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi orang menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Padahal standar kebahagiaan seseorang bukan cuma sebatas sudah punya anak atau belum, lalu kenapa mesti mengasihani dengan cara berlebihan yang bikin gak nyaman? Ini juga sangat menyakitkan bagi pasangan yang sedang berjuang memperoleh keturunan tersebut, lho. Apalagi jika kamu menganggap seolah hidup mereka sangat kesepian. 

Sebenarnya, semua pasangan yang sudah menikah pasti punya masalah masing-masing. Ada yang dihadapkan pada masalah susah punya anak, ada yang bermasalah secara finansial, masalah dengan keluarga pasangan, dan lain sebagainya. 

3. Dicibir dan dianggap belum utuh sebagai wanita

ilustrasi orang merenung (Pexels.com/Elle Hughes)
ilustrasi orang merenung (Pexels.com/Elle Hughes)

Dicap mandul dan gak bisa punya keturunan adalah kesedihan paling mendalam yang umumnya dirasakan pihak wanita. Padahal belum tentu wanita yang kekurangan dan memiliki masalah. Dihakimi secara sepihak seperti ini jelas bikin siapa saja akan merasa sedih dan sakit hati. 

Apalagi jika ditambah dengan kata-kata bahwa seorang wanita yang belum punya anak itu dianggap gak utuh sebagai wanita. Hati-hati dengan perkataan yang bisa menyakiti orang lain seperti ini, ya. Semoga kita gak termasuk orang yang seperti itu. 

4. Melihat teman yang baru menikah tapi gak lama langsung hamil

ilustrasi diskusi (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi diskusi (pexels.com/cottonbro)

Iri yang teramat sangat melihat teman yang baru beberapa minggu menikah namun sudah langsung memberi kabar bahwa dirinya sedang berbadan dua. Hal seperti ini pasti pernah dialami oleh si pejuang dua garis. Bahkan, lama kelamaan mereka pun jadi kebal dengan rasa sakit ini meski rasa sakitnya tetap sama. 

Memberi ucapan selamat dengan disertai senyum palsu dan harapan membuncah dalam hati bahwa kelak mereka akan menerima ucapan yang sama. Pejuang dua garismemang sangat tangguh mentalnya. 

5. Melihat unggahan teman-teman soal anak mereka

ilustrasi memegang gadget (Pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi memegang gadget (Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Hal menyakitkan lain yang harus ditanggung oleh pejuang dua garis adalah menyaksikan berbagai unggahan dari teman-teman yang sudah punya anak. Ada yang mengunggah kelucuan anaknya, ada yang sekedar berbagi momen liburan bersama anak, dan lain sebagainya. Rasanya pengin ikut bahagia tapi hati gak bisa berbohong kalau rasa iri itu tentu ada.

Masalah yang dimiliki setiap pasangan tentu beragam. Salah satunya adalah mereka yang harus berjuang untuk memiliki keturunan. Pejuang satu ini kuat banget mentalnya karena harus tegar di tengah gempuran pertanyaan dan berbagai hal menyakitkan seperti yang disebut di atas. Tetap semangat, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us

Latest in Life

See More

15 Desember Memperingati Hari Apa? Ada Hari Juang Kartika TNI AD

15 Des 2025, 09:45 WIBLife