5 Hal Sepele yang Sering Bikin Insecure, Dikomentari dan Dibandingkan!

Komentar dari orang lain memang kerap mampu menembus benteng mental seseorang, baik positif maupun negatif. Namun, sayangnya komentar yang cenderung negatif, terutama berkaitan dengan kondisi fisik, akan berdampak sangat besar pada kepercayaan diri dan berpotensi membuat mental jatuh hingga jadi insecure.

Komentar tertentu bagi beberapa orang dianggap biasa saja, tapi mungkin tidak untuk orang tertentu. Misalnya, mengomentari berat badan, kondisi kulit wajah, atau sekadar membahas outfit yang dikenakan. Meski sepele, tapi ternyata orang bisa merasa gak nyaman hingga makin gak aman dengan kondisi fisiknya.

Gak ada seorang pun di dunia ini yang merasa nyaman saat dibanding-bandingkan dengan orang lain tentang apa pun. Bahkan jika niatnya untuk memberi motivasi, belum tentu orang mampu menangkap maksud baik yang sebenarnya ingin disampaikan.

Apa pun bentuk dan alasannya, sikap membandingkan hanya akan menjatuhkan kepercayaan diri dan membuat orang jadi insecure. Orang yang membandingkan mungkin akan cepat lupa dengan ucapannya, tapi yang dibandingkan sudah nyesek dan membekas di hati serta ingatan.

Perasaan insecure juga bisa muncul karena disepelekan atau dianggap remeh oleh orang lain, terlebih jika itu dilakukan oleh orang terdekat. Rasa percaya diri yang ada bisa langsung jatuh saat kemampuan yang dimiliki tidak dianggap. Termasuk saat sudah melakukan yang terbaik tapi tetap dianggap tidak berguna.

Gak semua orang mampu mengubah cemoohan semacam ini sebagai "cambuk" untuk meningkatkan diri. Seringkali justru membuat keyakinan diri makin tenggelam hingga apa pun yang ingin dilakukan seolah sulit memenuhi standar yang ditetapkan orang lain.

Saran orang lain untuk meningkatkan rasa syukur dan memperbanyak ibadah memang sering jadi "senjata bijak" untuk memotivasi mental seseorang. Sayangnya, sikap ini justru lebih sering menjatuhkan mental saat sedang benar-benar terjebak dalam masalah pelik.

Bukannya salah memberi saran agamis, hanya saja saat dalam kondisi bimbang dan butuh solusi nyata tapi malah dikembalikan pada ibadah, orang juatru akan merasa insecure. Masalah yang dihadapi gak selesai, malah insecure yang makin meningkat karena solusi gak kunjung didapat.

Gak melulu dari perilaku orang lain, terkadang perasaan insecure juga bisa muncul dari dalam pikiran sendiri. Anggapan bahwa diri sendiri lemah, gak punya kelebihan apa pun, sampai merasa gak berguna, pada akhirnya malah membangun level insecure yang sangat tinggi.

Sekadar pemikiran "aku gak akan bisa", "aku gak mampu seperti dia", atau "aku pasti gagal", bakal bikin insecure makin tumbuh subur. Mindset negatif dalam diri ini justru makin berbahaya sebab mampu membuat orang kesulitan untuk keluar dari rasa insecure-nya.

Hal-hal yang membuat seseorang insecure seringkali justru bisa datang dari sesuatu yang remeh tapi berdampak besar bagi mental, seperti kelima hal tadi. Jadi, jangan dibiasakan dan segera ubah perilaku serta pola pikir kita demi membatasi rasa insecure yang mungkin muncul agar tidak terus tumbuh dalam diri.